
17th February 2011
|
 |
Ceriwis Pro
|
|
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 40
|
|
Ipar Mubarak Pun Kaya Raya
Quote:
SETELAH Hosni Mubarak tumbang, Jumat (11/2), warga Mesir pada pagi hari, sambil minum teh, melahap koran-koran. Mereka mencari berita buruk soal Mubarak dan keluarga serta kroninya.
Berita yang paling digemari adalah tentang kekayaan Mubarak dan kroni di mancanegara yang kini sedang diburu dan sudah ada yang dibekukan. Rakyat Mesir sangat berharap kekayaan Mubarak dan kroni yang didapat dari korupsi suatu saat bisa dikembalikan ke negara. Mereka berpikiran, apabila kekayaan bisa kembali, akan bisa dipakai melunasi utang negara atau untuk menyejahterakan rakyat.
Harian Al Ahram edisi Selasa (15/2) menurunkan berita berjudul �Para Koruptor Berguguran�. Dalam berita itu disebutkan, adik Suzanne Mubarak (istri Mubarak), Munir Stabith, terlibat praktik korupsi dan bisnis ilegal sehingga hartanya mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Munir Stabith juga dituduh mengontrol bantuan ekonomi dan militer AS.
Putra sulung Mubarak, Alaa Mubarak, memiliki dua perusahaan properti terkemuka di Mesir, yaitu perusahaan properti Sodic dan Beverly Hills.
Rakyat Mesir telanjur sangat percaya dengan berita media asing tentang kekayaan keluarga yang sangat besar di mancanegara. Pemerintah ad interim pimpinan Perdana Menteri Ahmed Shafiq secara resmi telah meminta AS dan Uni Eropa membekukan rekening dan aset para pejabat era Mubarak.
Setelah melahap koran itu, mereka berangkat ke tempat kerja masing-masing, bukan untuk bekerja, melainkan berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji dan karier. Mereka merasa diperlakukan tak adil soal gaji dan karier pada era Mubarak. Mereka menganggap kemenangan revolusi rakyat menumbangkan Mubarak adalah peluang untuk menuntut gaji dan karier.
Hampir semua kantor pemerintah dan swasta di Mesir dilanda aksi unjuk rasa pegawainya. Aksi unjuk rasa berpindah dari Alun-alun Tahrir ke kantor-kantor pemerintah. Kemacetan lalu lintas di depan kantor-kantor itu menjadi pemandangan sehari-hari.
Produksi roti praktis lumpuh total karena aksi mogok karyawan. Para pekerja di obyek-obyek wisata juga mogok. Karyawan Bank Sentral Mesir dan bank-bank di Alexandria juga berunjuk rasa menuntut pemecatan pimpinan. Aksi serupa dilakukan perusahaan angkutan umum.
Tuntut kenaikan gaji
Karyawan di beberapa media massa milik pemerintah juga berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji dan pemecatan pimpinan mereka karena dianggap loyalis rezim Mubarak.
Bahkan, polisi dan tentara juga turut menggelar aksi unjuk rasa. Hal ini mencemaskan Dewan Agung Militer yang berkuasa di Mesir saat ini. Dewan mengimbau penduduk menghentikan aksi unjuk rasa karena aksi itu melumpuhkan operasional instansi negara.
Dewan, Senin, lewat pernyataan keenam menegaskan, aksi unjuk rasa bisa mengacaukan negara, menghentikan produksi, mengganggu kepentingan rakyat, dan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional yang bisa mengurangi kemampuan negara memenuhi tuntutan rakyat.
Seusai jam kerja yang diwarnai aksi unjuk rasa itu, para penduduk di rumah menunggu pernyataan baru dewan tinggi negara yang biasanya disampaikan pada sore atau malam hari.
Pernyataan Dewan Agung Militer sebagai penguasa baru dianggap sangat penting dan menjadi perhatian segenap rakyat karena menyangkut masa depan revolusi yang merenggut korban lebih dari 300 orang tewas dan ribuan orang luka-luka.
|
link sumber
|