
13th February 2011
|
 |
Moderator
|
|
Join Date: May 2010
Posts: 9,012
Rep Power: 59
|
|
Anggota DPR : Kejar Oknum, Bukan Ormasnya
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Minggu, 13 Februari 2011, 12:39 WIB
|
Ketua Komisi II DPR, Chairuman Harahap, menilai, organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak tepat dijadikan sasaran dalam insiden kekerasan berbau SARA.
"Itu lebih ke ulah oknum. Belum tentu semua anggota ormas yang bersangkutan melakukan hal yang sama," kata Chairuman saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 13 Februari 2011.
Politisi Golkar itu mengatakan, mungkin saja ormas yang selama ini banyak dituduh melakukan kekerasan, sebetulnya tidak berniat demikian. "Tapi kan ada saja anggotanya yang tidak mematuhi perintah pemimpinnya. Jadi itu ulah oknum," ujar Chairuman.
Ormas yang pantas dibubarkan, imbuhnya, adalah ormas yang tujuan didirikannya jelas-jelas untuk melakukan kekerasan atau tindak pidana apapun. "Jadi, jangan sampai terjadi pembubaran ormas. Yang harus dilakukan adalah penindakan tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan tindak pidana kekerasan," tegas Chairuman.
Ia menekankan, penting untuk menjamin kebebasan berserikat masyarakat, selama kebebasan itu dilakukan dalam koridor yang bertanggung jawab.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi, sambil terus meningkatkan kewaspadaan dan menghindari rasa saling curiga. Pasalnya, temuan Komnas HAM atas dua insiden kekerasan tersebut berpotensi memerangkap masyarakat dalam rasa saling curiga.
"Temuan Komnas HAM menguatkan dugaan bahwa dua kerusuhan itu direkayasa, sebab ada mobilisasi massa dari luar wilayah Cikeusik dan Temanggung, di mana massa penyerang menggunakan identitas khusus dan diduga menerima imbalan uang. Kecurigaan pun terlanjur dialamatkan pada ormas tertentu," ujar Bambang.
Kecurigaan terhadap ormas pun, kata Bambang, diperkuat dengan pernyataan Presiden, sekalipun polisi mengatakan belum ada bukti ormas terlibat dalam dua kerusuhan itu. "Situasi ini bisa mendorong negara jatuh dalam kekacauan, bila dalam waktu dekat pemerintah tidak bisa mengungkap identitas dalang dua kerusuhan berdarah itu," tandas Bambang.
Sebelumnya, pasca-insiden kekerasan beruntun, Presiden Yudhoyono memang menginstruksikan kepada aparat penegak hukum untuk tak segan-segan membubarkan ormas yang melanggar hukum. "Kepada kelompok yang terbukti melanggar hukum, melakukan kekerasan, dan meresahkan masyarakat, kepada para penegak hukum agar dicarikan jalan yang sah dan legal, untuk jika perlu melakukan pembubar," kata Presiden, Rabu 9 Februari.
Di sisi lain, salah satu ormas, yakni Front Pembebasan Islam (FPI), menyatakan bahwa insiden kekerasan merupakan skenario untuk mengkambinghitamkan ormas. "Semua skenario kekerasan ini memang disiapkan untuk mengkambinghitamkan ormas Islam," kata Juru Bicara FPI Munarman, Sabtu 12 Februari kemarin. FPI bahkan meminta pemerintah untuk tidak macam-macam terhadap ormas Islam.
|
|
Yak. Terima kasih sudah mengunjungi thread "Anggota DPR : Kejar Oknum, Bukan Ormasnya".
Alright. Thanks for your visit in thread "Anggota DPR : Kejar Oknum, Bukan Ormasnya".
|
|