Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural

Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th June 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Berburu Pusaka Di Makam Pangeran Anom Weru

Sejarah Ki Gede Weru atau Ki Gede Plered menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Plered dan keturunannya. Segala sifat, tingkah laku, sampai titah amanat Ki Gede Plered pada masa lalu, hingga kini terus dipegang dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Di masa hidupnya, Ki Gede Plered adalah tokoh yang telah mencapai derajat auliya. Disebutkan bahwa dirinya pernah berguru kepada beberapa Waliyullah Kamil, seperti: Kanjeng Sunan Syekh Siti Jenar, Eyang Embah Cakra Buana, Kanjeng Sunan Kali Jaga, dan yang terakhir kepada Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Menurut sejumlah sumber cerita, Ki Gede Plered dikaruniai seorang putra tampan bernama Pangeran Anom Weru, yang makamnya berada di Dusun Kaliandul. Namun, tak diperoleh keterangan siapakah sesungguhnya ibunda dari Pangeran Anom Weru ini.
Sementara itu, ada suatu kisah asmara menarik yang di alami oleh Ki Gede Weru alias Ki Gede Plered semasa mudanya. Disebutkan, suatu ketika dia pernah jatuh cinta pada seorang dara cantik jelita asal Dusun Kaliandul. Dara jelita itu bernama Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning. Sang gadis tidak hanya ayu rupawan, namun sekaligus juga sakti mandraguna. Namun karena kecantikannya dia menjadi rebutan kaum Adam. Banyak pangeran dan kaum bangsawan berlomba mendapatkan cinta Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning. Tak terkecuali Ki Gede Weru sendiri tergila-gila dibuatnya.
Beruntunglah Ki Gede Weru. Dari sekian banyak pria yang berusaha menyunting Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning, hanya dialah yang diterima cintanya. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sebelum terjalin hubungan cinta yang syah sebagai suami istri, Rara Kemuning berpulang ke pangkuan Illahi. Dia meninggal dunia karena sakit.
Atas permohonan dan besarnya cinta Ki Gede Weru, akhirnya Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning dimakamkan di daerah asal Ki Gede Plered alias Ki Gede Weru, yaitu di Desa Weru. Hingga kini makamnya masih terawat rapih dan sangat dihormati oleh semua masyarakat Desa Weru.
Diceritakan pula, sebelum Ki Gede Weru dipanggil ke rahmatulloh, dirinya sempat menikah dan mempunyai seorang putra yang bernama Pangeran Anom Weru. Ki Gede weru sendiri dimakamkan di areal pekuburan para Ki Gede lainnya, yaitu di Gunung Sembung, tak jauh dari makam Sunan Gunung Jati.
Selepas kemangkatan ayahandanya, Pangeran Anom Weru akhirnya menggantikan kedudukan Ki Gede Weru menjadi panggeden atau pengayom rakyat Plered. Sang Pangeran juga rupanya tahu tentang kisah perjalanan cinta ayahandanya yang sangat mencintai Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning. Konon karena itulah, sebelum meninggal dunia, Pangeran Anom Weru berpesan pada seluruh rakyat Plered, dengan bunyi pesan kira-kira seperti ini, �Jikalau aku meninggal nanti, kuburkanlah aku di daerah Kaliandul�.
Berkaitan dengan kisah percintaan Ki Gede Pelered dan Nyai Mas Ratu Ayu Rara Kemuning, juga dengan pesan Pangeran Anom Weru tersebut, hingga kini masyarakat tetap merawatnya sebagai adat atau tradisi yang tidak bisa dihilangkan. Kedua belah pihak, khususnya laki-laki dari Desa Weru dan perempuan dari Kaliandul tidak boleh saling mengikat cinta atau menjalin sebuah mahligai rumah tangga.
***

Demikianlah sekilas cerita mengenai tiga tokoh penting yang sangat berpengaruh bagi warga masyarakat Pelered dan sekitarnya. Hal tersebut sengaja Misteri beberkan karena berkenaan dengan kisah petualangan gaib yang akan dipaparkan berikut ini.
Petualangan ini bertempat di makam keramat Pangeran Anom Weru. Telah lama Misteri mendengar cerita bahwa pada malam-malam tertentu, di makam ini sering terlihat cahaya menyala benderang. Orang mengira cahaya ini datang dari langit.
Begitu seringnya fenoemana ganjil itu terjadi, sampai-sampai masyarakat setempat sudah tak merasa aneh lagi dengan kenyataan itu.
Namun yang menarik, hampir setiap malam Jum�at atau Selasa Kliwon, areal makam keramat ini menjadi ajang perburuan pusaka. Entah siapa yang telah menularkan kabar aneh tadi. Yang pasti, orang-orang berdatangan dari berbagai penjuru tempat untuk mengadu nasib.
Menurut kesaksian beberapa orang pelaku, berbagai benda pusaka memang ada di areal makam Pangeran Anom Weru, seperti: Merah Delima, Stambul, Blue Shapire, Pedang Naga Puspa, Cupu Manik Astagina, bahkan juga emas batangan. Entah benar atau tidak, memang sulit dibuktikan.
Misteri sendiri punya sumber kesaksian menarik, yang dituturkan oleh Ki Soleh (kini sudah almarhum), yang berujar demikian: �Wong iki tempat kabeh pusaka lan gembonge demit, sapa entuk iji wae, wong iku bakal mulyo, senejen urip ora duwe, lan dadi jaya kelawan waktu kang parek�.
Kurang lebih artinya: �Ini tempat gudangnya pusaka dan basisnya para dedemit, siapa saja yang mendapat satu dari pusaka Pangeran Anom Weru, niscaya orang tersebut bakal mulia hidupnya walau orang itu tadinya tidak punya sama sekali�.
Seorang pemuda bernama Mohammad Ali setidaknya pernah membuktikan kebenaran bahwa makam ini memang gudang pusaka. Dia bercerita kepada Misteri, suatu malam saat lewat di dekat makam, tanpa sengaja dia melihat seberkas cahaya hijau terang. Cahaya itu muncul di tengah makam Pangeran Anom Weru. Anehnya, di tengah cahaya tersebut ada pedang putih yang memancarkan cahaya hijau. Mungkin dari pedang itulah cahaya hijau itu keluar.
Pengalaman yang nyaris sama juga dialami Bapak Rosikin dan bersama beberapa orang rekannya. Suatu malam mereka mengadakan dzikir di makam keramat itu. Saat dzikir bersama sedang digelar, tiba-tiba tanah yang mereka duduki bergetar hebat. Spontan mereka yang hadir di situ berdiri semua, dan menganggap telah terjadi gempa. Namun sebelum mereka lari berhamburan, dari tengah makam secara aneh keluar sebuah pedang samurai berwarna kuning yang mengeluarkan cahaya putih menyilaukan mata.
Kesakian yang amat layak dipercaya adalah kesaksian yang dituturkan oleh guru Misteri yang bernama Habib Husein Annawawi Al Adzmatul Khon. Sang guru punya cerita tersendiri.
Waktu itu tahun 1988. Habib Husein Annawawi belum menikah dan masih tinggal satu rumah dengan ibundanya tercinta. Secara kebetulan, rumah sang ibu memang berada disamping areal makam Pangeran Anom Weru.
Hampir setiap malam, Habib Annawawi yang sedang kedudukan derajat mahbub (hanya ingat Allah SWT semata), selalu didatangi penunggu gaib tempat keramat tersebut. Bahkan banyak pula di antara mereka yang ingin ikut kepadanya, seperti: Khodam Merah Delima, Keris Pandawa yang terbuat dari emas murni, Perkutut Petung yang setiap membuang kotoran akan berubah menjadi emas, dan lain-lainnya.
Mungkin, bagi seorang yang sedang jatuh cinta kepada Sang Khalik, semua benda bertuah seperti itu tidak ada harganya sama sekali. Bahkan saat Misteri menanyakan seputar pusaka dari pesarean Pangeran Anom Weru, sang guru hanya menjawab, �Semua sudah kubuang jauh-jauh."
Bagi sang guru, bercinta dengan keagungan Allah SWT, itu lebih nikmat dari segalanya. Memang, kehidupan ini penuh misteri. Di sisi lain orang-orang memburu berbagai benda pusaka yang dianggap mumpuni, tapi bagi Habib Husein Annawawi, benda-benda seperti itu bagai batu kerikil yang tidak mempunyai faedah sama sekali.
Misteri sendiri amat tertarik untuk menyelidiki keberadaan Merah Delima yang pernah dipegang oleh Habib Annawawi. Ketika Misteri menanyakan hal ini, sang guru hanya berucap, �Itu batu kutaruh di sumur dekat areal pesarean!�
Keterangan sang guru benar-benar menggelitik rasa penasaran Misteri. Untuk membuktikannya, Misteri bersama para santri Jamu�ul Ijazah sengaja melakukan ritual di areal pemakaman Pangeran Anom Weru. Ritual ini tepatnya kami pada malam jum�at 18 Agustus 2006 lalu, atau sebelum Ramadhan kemarin..
Malam itu, kami melakukan ritual bersama, memohon petunjuk tentang keberadaan pusaka Merah Delima atau atau yang setara dengannya. Namun dalam kontak batin kami tak menemukan jalan keluar. Hingga malam kedua jawaban pun sama. Baru menginjak malam ketiga, kami mendapat suatu isyaroh bahwa Merah Delima bisa diambil dengan satu syarat. Adapun syarat dimaksud orang yang akan mengambilnya harus mampu puasa selama 21 hari lepas. Artinya tidak makan dan minum. Dan selama itu dia harus berada di areal makam tersebut. Sementara, sebagai alat penariknya, bangsa gaib meminta disediakan berbagai sarana, seperti: kopi manis dan pahit, teh manis dan pahit, kayu cendana, buhur Sulthon, kemenyan Arab, apel jin, dan minyak Foniba Salwa.
Sungguh pekerjaan dan persyaratan yang sangat berat dan melelahkan, tentunya. Karenanya, setelah mendapatkan informasi gaib tersebut, akhirnya malam itu kami bersama pulang dengan kegagalan membawa salah satu pusaka Pangeran Anom Weru.
Baru pada tanggal 12 September 2006 lalu, atau bertepatan dengan malam Rabu Pon, yang merupakan Hari Khosois bagi para ahli hikmah, Misteri bersama sejumlah santri Jum'ul Ijazah datang kembali ke makam Pangeran Anom Weru. Kali ini kami datang dengan membawa berbagai sarana, seperti: minyak Saiyidina Ali, cendana merah, madat tengkorak, dan lainnya.
Setelah semua sarana kami siapkan dengan benar, kami pun mulai ritual. Tiga jam kemudian, dari atas terdengar suara seperti ribuan lebah, mendengung ke arah kami. Dengan satu isyaroh yang kuberikan kepada para santri, semua langsung paham. Mereka cepat merubah amalan untuk menaklukkan gaib berupa suara mirip lebah itu.
Akhirnya, kami semua paham betul bahwa suara itu berasal dari sebuah keris. Bukan batu Merah Delima atau pusaka jenis lainnya. Hingga, 10 menit kemudian keris itu jatuh dan masuk dalam perut bumi. Kami semua segera berdiri dan beramai-ramai membaca Asma� Penakluk Gaib.
Tiba-tiba, keris itu keluar dengan sendirinya. Melihat si keris muncul, secepat kilat Misteri menangkapnya. Setelah Misteri bacakan Doa Pengunci, keris itu benar-benar menjelma dalam wujud fisik dan bisa Misteri Jamah. Akhirnya, keris Mistero bawa pulang dengan ditutup kain putih. Sesampai di rumah Misteri buka kain penutupnya. Ternyata keris tersebut mempunyai luk 9. Sebuah pusaka yang amat indah.
Malam itu juga, dengan dibantu beberapa orang santri, keris tersebut Misteri cuci dengan air kelapa hijau dan jeruk nipis. Maksudnya agar pamor keris bisa terlihat jelas, sebab biasanya keris hasil tarikan gaib sudah lama tidak terurus, sehingga karat akan menutupi semua pamornya.
Setelah pencucian selesai, pamor keris baru mulai tampak. Ternyata keris tersebut mempunyai urat rambut dengan besi berwarna hitam legam. Menurut ilmu perkerisan, keris semacam itu dibuat oleh para empu di zaman Majapahit. Jadi dengan demikian, usia keris tersebut memang sudah sangat tua.
Dalam ilmu tayuh, keris seperti itu terbuat dari bahan khusus yang disebut sebagai Besi Werani, yang mempunyai sifat angkuh dan tidak mau direndahkan kharismanya. Orang yang memegang keris ini dapat mencapai pangkat tinggi, kaya raya, dan sukses dalam pemerintahan maupun bisnis.
Demikian sekilas petualangan Misteri dalam melakukan perburuan pusaka dari alam gaib. Dengan alas yang sangat khusus, mohon maaf, foto keris tidak dapat Misteri tampilkan sebagai pendukung ilustrasi tulisan ini.
Semoga dengan pengalaman seperti ini, kita semua menjadi orang yang kuat, tabah, sadar diri dan terus berusaha tanpa kenal lelah.







__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:06 PM.


no new posts