
7th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Gontor Berharap Ada Toleransi dari Al Azhar
Sejumlah demonstran anti pemerintah tertidur di dekat truk yang terbakar di Tahrir Square, kairo, Mesir, (5/2). Sejuta demonstran menuntut Husni Mubarak mundur dari jabatannya. REUTERS/Suhaib Salem
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Jajaran pimpinan Pondok Modern Darussalam, Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berharap ada toleransi dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, bagi mahasiswa Indonesia yang mungkin terlambat kembali kuliah setelah pulang ke Tanah Air.
�Sekarang memang masih ada yang liburan. Kami berharap pihak Universitas Al Azhar memahami jika nanti ada mahasiswa kita yang terlambat masuk kuliah lagi. Karena kan enggak bisa ditentukan kapan bisa kembali ke Mesir,� kata Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama Internasional Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor, Amal Fathullah Zarkasyi, saat dihubungi Senin (7/2).
Menurut dia, kepastian kembalinya mahasiswa tersebut tergantung pada kondisi di Negara Piramida itu. Ia mengaku jika selama ini sikap Universitas Al Azhar kepada mahasiswa asing tidak menentu.
�Mengurus kuliah di sana itu gampang-gampang susah. Apalagi dalam kondisi seperti ini, karena rata-rata syekh-syekh di Al Azhar itu propemerintah dan anggota partai yang dipimpin Presiden Mubarak,� tuturnya.
Menurut Amal, ada sekitar 500 alumni Gontor yang melanjutkan studi S-1, S-2, dan S-3 yang mayoritas kuliah di Universitas Al Azhar. �Sampai sekarang saya belum tahu pasti sudah berapa alumni Gontor yang sudah dievakuasi,� ucapnya.
Bahkan keponakan Amal masih ada yang belum pulang ke Tanah Air. �Tiga keponakan saya kuliah di sana dan yang laki-laki masih belum pulang,� katanya.
Ia berharap pemerintah menambah jumlah pesawat dan rute penerbangan untuk evakuasi. �Masak kalah dengan Malaysia yang bisa mengerahkan banyak pesawat. Sementara Indonesia hanya satu. Ini memalukan,� ujarnya kesal.
Pihaknya prihatin melihat kondisi mahasiswa Indonesia di sana. Bahan makanan mereka menipis dan kondisinya masih mencekam.
Mahasiswa yang sudah berada di Tanah Air juga khawatir dengan kelanjutan kuliahnya di Mesir. Mahasiswa asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sheilla Nikhlatus Sofia, berharap situasi di Mesir segera kondusif agar dia segera bisa kuliah lagi.
�Alhamdulilah saya bisa pulang. Saya khawatir studi saya terganggu akibat kerusuhan ini,� kata mahasiswa asal Desa Tawanganom, Magetan yang juga alumni Pondok Putri Al Mawaddah, Ponorog, ini.
Putri pertama dari empat bersaudara ini kuliah di Mesir sudah hampir dua tahun. Setelah mondok di Pondok Pesantren Putri Al Mawaddah, ia melanjutkan kuliah S-1 di Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Kairo.
Orang tua Sheilla juga berharap yang sama. �Kami tetap ingin agar anak kami dapat kembali ke Mesir untuk melanjutkan studinya. Kami berharap pemerintah juga memfasilitasi perjalanan kembali ke Mesir,� tutur Masnyur, ayah Sheilla.
Ishomuddin
|
|