
4th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Polisi Diminta Hati-Hati Sikapi Gerakan Koin Presiden
Priyo Budi Santoso. TEMPO/Imam Sukamto
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Priyo Budi Santoso meminta juru bicara Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam untuk berhati-hati menyikapi gerakan pengumpulan koin untuk Presiden yang dilakukan anggota dewan. Menurut Priyo, berlebihan jika menganggap aksi itu sebagai kriminal.
Priyo menanggapi Anton yang menyatakan bahwa gerakan koin untuk Presiden yang digelar di DPR telah menghina simbol negara. "Itu merupakan pelecehan," kata Anton, yang menjabat Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri itu, Rabu (2/2) lalu.
Priyo mengaku sebenarnya ia juga tidak sreg dengan aksi pengumpulan koin yang beberapa waktu lalu dilakukan sebagian anggota parlemen. "Namun jika ada upaya sistematis mengkriminalkan mereka, nah ini berlebihan," kata Priyo dalam keterangan pers di ruang pers DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 4 Februari 2011.
Menurut Priyo yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini, pengumpulan koin tersebut masih sebatas pernak-pernik demokrasi. Selain itu mengkriminalkan anggota Dewan dianggap tidak tepat, karena mereka mempunyai hak imunitas yang dijamin undang-undang.
Sikap proaktif Mabel Polri dalam mengurusi hal-hal seperti ini, kata Priyo, dikhawatirkan bisa menimbulkan kesan negatif di masyarakat yang berimbas pada Polri sendiri. "Nanti ada kesan di masyarakat Polri bisa didikte pihak-pihak tertentu," ujarnya.
Karena itulah Priyo meminta Anton berhati-hati. Ia meminta Anton untuk berbicara dulu dengan para seniornya di Polri, termasuk Kapolri, sebelum mengeluarkan pernyataan soal ini.
"Saya harap Anton bicara hati-hati. Biacaralah dengan senior anda, dengan Kapolri, karena bisa memberikan efek lain pada Polri. Karena DPR punya hak imunitas, jangan menuju ke arah sana, karena tidak produktif," kata Priyo.
AMIRULLAH
|
|