Liputan6.com, Jakarta: Sonny Setiawan, penggagas Jangan Bugil Depan Kamera atau JBDK mengatakan, terjadi pemborosan yang luar biasa terkait kasus beredarnya video porno mirip Ariel dan Luna Maya. Bagaimana bisa demikian? Menurut Sonny, untuk mengunduh atau men
download video itu, seseorang menghabiskan sekitar Rp 5.000 sebagai biaya sewa warung internet atau warnet.
Mungkin, Rp 5.000 bagi sebagian besar orang nilainya masih kecil. Namun, data yang dimiliki JBDK menunjukkan, sejak video porno mirip Ariel dan Luna Maya diberitakan, sekitar 10 ribu orang mengunduh video tersebut dari satu situs. Sementara ada 10 situs
sharing download yang menyediakan akses untuk mengunduh video itu. "Berarti ada 100 ribu orang yang mendownload setiap harinya," kata Sonny.
Jika demikian, dalam sehari video tersebut telah menyedot dana sekitar Rp 500 juta. "Rp 500 juta dibuang percuma dalam satu hari, kalau dalam satu bulan berarti Rp 15 miliar," ucap Sonny.
Lantas siapa yang untung? Sonny tidak menyebutkan siapa yang untung. Ia cuma menyebutkan terjadi pemborosan yang luar biasa yang dilakukan semua pihak. "Disebut pemborosan karena hasilnya tidak berkontribusi secara positif," kata psikolog Ratih Ibrahim. "Yang penting puas."(BOG)
sumber ->
berita
11th June 2010
Video Porno Mirip Ariel Bikin Pemborosan
