Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Internasional

Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia.

Closed Thread
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th June 2010
ich's Avatar
ich ich is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Location: <- banned
Posts: 875
Rep Power: 18
ich ceriwis bangetich ceriwis bangetich ceriwis bangetich ceriwis bangetich ceriwis bangetich ceriwis banget
Default Persiapan Belum Sempurna, Perampok Merajalela

JOHANNESBURG- Persiapan panitia Piala Dunia 2010 belum terlalu sempurna. Masih banyak kekuarangan di sana-sini, bahkan mulai muncul kekhawatiran akan ada kekacauan. Padahal, pembukaan sudah digelar pada Jumat (11/6) besok.
Soal keamanan paling menjadi perhatian dunia. Namun, justru kini muncul isu bahwa sebagian polisi akan mogok kerja, karena pemerintah menolak membayar gaji overtime mereka. Ini jelas akan mengkhawatirkan. �Di sini begitu. Kerja lebih dari biasanya, minta bayaran overtime,�n
kata warga Pretoria.
Dia juga ikut mengkhawatirkan soal keamanan. Apalagi, citra polisi di Afsel selama ini kurang bagus. Maka, banyak yang tak percaya kepada polisi. �Mereka kadang kerjanya lambat. Bahkan, ada dugaan mereka sering ikut bermain dalam beberapa kasus kejahatan,� tuduh warga yang tak mau disebutkan namanya tersebut.
Sedangkan persiapan lain yang belum terlalu memuaskan. Stadion Soccer City yang akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan, ternyata tidak seperti yang terlihat di internet. Di sekitarnya masih gersang. Bahkan, stadion ini amat dekat dengan bekas areal pertambangan.
Tempat parkir stadion tersebut juga masih kurang luas untuk ukuran pembukaan dan penutupan. Apalagi, permukaan areal parkir sebagian masih tanah berumput dan bergelombang.
Bahkan, Stadion Loftus Versveld di Pretoria juga belum siap. Wartawan dan masyarakat tidak boleh masuk dan masih diblok. Di dalamnya tampak masih ada pengerjaan. Namun, muncul isu pula para pekerja dan kontraktor akan melakukan boikot pertandingan di Loftus. Alasannya, pemerintah belum membayar sebagian besar hak mereka. Kekhawatiran itu sudah muncul dan menjadi perbincangan masyarakat.
Transportasi sepertinya juga akan menjadi masalah. Memang, selama ini ada busway dan panitia akan menyediakan beberapa bus untuk suporter. Namun, para sopir taksi mengancam akan mengacau bus-bus tersebut, karena merasa rezekinya direbut.
Pendatang masih bingung bagaimana menggunakan angkutan umumke tempat stadion. Di Afsel memang ada taksi argo, tapi sulit didapatkan dan harus menelepon lebih dulu. Sedangkan angkutan umum sering kurang aman.
Sementara aksi perampokan juga semakin merajalela. Tiga jurnalis asing yang akan meliput perhelatan akbar empat tahunan asal Portugal dan satu asal Spanyol dikabarkan menjadi korban perampokan. Yang lebih miris, perampokan ini terjadi bukan di jalan raya, melainkan di dalam hotel tempat mereka menginap.
Ya, kejadian nahas tersebut terjadi di hotel tempat mereka menginap yang terletak 15 km dari kawasan Magaliesburg. Saat itu, ketiga jurnalis yang diketahui bekerja di media asing, Expresso, Global Noticias dan Marca ini tengah tertidur lelap saat para perampok memaksa masuk ke kamar pada pukul 04:00, Rabu dini hari waktu setempat.
Tanpa basa-basi, perampok yang tidak diketahui berapa jumlahnya ini langsung menodongkan senjata api kepada ketiga jurnalis tersebut, dan langsung merampas barang milik mereka. Dilaporkan, ketiga jurnalis tersebut kehilangan laptop, paspor, kamera. ID khusus Piala Dunia dan ponsel. Beruntung, ketiganya tidak terluka dalam insiden tersebut.
Menurut laporan goal, Rabu (9/6/2010), ketiga jurnalis tersebut merupakan bagian dari 20 jurnalis yang menetap di kompleks Nutbush untuk mengikuti latihan timnas Portugal. Tapi, sayangnya, hotel yang sebenarnya terisolasi ini memiliki celah yang kemudian bisa dimanfaatkan pera perampok untuk menyusup ke dalam hotel.
Antonio Simoes, jurnalis Marca yang menjadi korban perampokan tersebut menceritakan kronologis kejadian nahas yang menimpanya. � Kejadian itu sangat menyeramkan. Kejadiannya hanya berlangsung dua-tiga menit, tapi rasanya seperti satu jam. Saya bahkan sempat merasa saya telah mati setelah mereka membekap saya dan menodongkan pistol di dada saya sebanyak dua kali,� paparnya.
�Saat pergi, mereka menyuruh saya diam dan tetap tertidur dengan pistol mereka masih tertuju ke arah saya. Akhirnya mereka pun lari. Selama satu setengah jam ke depan, saya hanya bisa termangu menunggu matahari terbit untuk kemudian keluar kamar,� tandasnya.
Sementara tak lama berselang setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian setempat dikabarkan menangkap satu orang yang diduga pelaku perampokan, berdasarkan sinyal ponsel salah satu jurnalis yang dirampas mereka. Insiden perampokan ini jelas merupakan sinyal bagi Afsel untuk segera melakukan pembenahan atau meningkatkan tingkat keamanan bagi seluruh tamu, dua hari jelang kick-off Piala Dunia 2010. Sebelumnya, pada 2 Juni kemarin, seorang anggota kru stasiun radio (SBS) juga dikabarkan menjadi korban perampokan di ruang istirahat (restroom) pada sebuah toko grosir di Johannesburg. Tiga pelaku kabarnya berhasil merampas barang yang dibawa penyiar radio tersebut. Hari Minggu lalu, seorang reporter dari sebuah media cetak Korea Selatan juga dilaporkan menjadi korban perampokan di sebuah jalan di kawasan Durban. (kum/net/bbs/jpnn)


sumber -> berita

iframe#facebook-like{border:none;overflow:hidden;width:450px;margi n:0 0 -100px 0;padding:0}

Closed Thread


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:41 AM.


no new posts