Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural > Cerita Horor

Cerita Horor Kumpulan cerita-cerita mistis yang dibagikan sesama ceriwiser.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 10th June 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Membunuh Tuyul

Baru diceritain Ayah gw neh. Dan sudah dpt ijin untuk dipublikasikan secara luas...halah!!!
Waktu itu sekitar tahun 80 an, Ayah gw senang kalau pas giliran ronda jaga kampung bareng dengan salah seorang tetangga kami panggil saja beliau ini Pak Kawid. Kata Ayah, selain pemberani (baik lawan maling atopun makhluk halus atau tengah2nya...), Pak Kawid juga mempunyai cukup wawasan di dunia perhantuan dan tidak segan untuk bagi2 cerita pengalaman beliau. Meskipun cukup mumpuni, beliau orangnya tidak pernah mulut besar, istilah jawanya 'ga ndayani' alias ga keliatan kalo 'orang sakti' karena tindak tanduknya yang rendah hati banged.

Suatu malam, Ayah dan Pak Kawid ini ronda bersama. Seharusnya mereka berempat. Tapi 2 orang lainnya minta ijin tdk ronda. Yang satu sakit diare, yg satunya harus kerja shift malam. Ga masalah, karena Ayah dan Pak Kawid yakin bisa ngatasin kalo ada sesuatu. Sudah beberapa bulan itu, warga kampung ribut duit mereka sering ilang tanpa sebab. Ada desas-desus bahwa salah satu warga miara tuyul. Tapi ga ada satupun warga yg sampai gegabah menuduh tetangganya. Jd hanya sebatas 'klesak-klesik' alias gosip.

Malam itu, seperti biasa, Ayah dan Pak Kawid ngopi di pos ronda sambil makan gorengan (pisang goreng, singkong goreng, bakwan...yum yum). Tiba-tiba pas asyik ngobrol bola, Pak Kawid loncat dari duduknya dan teriak "Iku tuyule!!!" ("Itu tuyulnya").

Wah Ayah gw kaged en jujur dia ga liat apa2, dia ikut Pak Kawid ngejar yang katanya tuyul sambil bertanya "endi, endi?" ("mana, mana?"). Pak Kawid lari secepat kilat sambil ngebasin sarungnya.
"Hmm, kenek koen! Kurang ajar kate mlayu mari nyolong..." ("Hmm, kena kamu sekarang! Kurang ajar, mau lari ya setelah nyuri...")
Ayah yg ngos-ngosan setelah lari2, cuma melihat kaya ada sesuatu terbungkus sarung Pak Kawid. Ayah gw juga melihat Pak Kawid seperti memelintir leher sesuatu itu sampai terdengar bunyi 'klek!' , kaya patah gitu.

"Wes mas, beres masalah tuyul. Wes tak pateni. Mene di enteni ae, sopo sing mati gulune cuklek! Saiki ojo rame-rame. ayo balek nang pos" ("Sudah mas, masalah tuyul dah beres. Sdh saya bunuh. Besok ditunggu saja, siapa yang meninggal dengan leher patah! Sekarang jangan ribut2, ayo kembali ke pos"), begitu pesan Pak Kawid ke Ayah gw yang cuma manggut2.

Besok paginya, benaran!!! Sekelompok anak kecil bawa kentongan jalan keliling kampung, berteriak-teriak "...telah meninggal dunia dengan tenang, Pak Indra, RT 7 RW 2....telanh meninggal dunia dengan tenang...." diselingi suara kentongan. Jaman itu, begitu cara di kampung gw bikin pengumuman warga meninggal. Kata Ayah gw yg ikut memandikan jenazah, memang leher jenazah ini patah, sudah lunglai gitu. Sampai saat ini, para warga ga pernah tau kejadian malam itu karena Ayah gw dilarang crita2 sama Pak Kawid. Tahu2 aja, udah ga pernah ada warga yg kecolongan uang.


sumber : cerita-misteri


__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:58 PM.


no new posts