Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural > Cerita Horor

Cerita Horor Kumpulan cerita-cerita mistis yang dibagikan sesama ceriwiser.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 8th June 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Kutukan Songket Pusaka

Orang Melayu Langkat, Sumater Utara, di zaman dahulu banyak memakai dan menyimpan benda-benda bernuansa mistik. Jika benda-benda itu tidak dirawat oleh anak cucunya, setelah pemiliknya meninggal dunia, konon bisa mendatangkan kutuk sampai tujuh turunan. Contohnya, ada cucu si pemilik menjadi gila dan sulit disembuhkan. Warga Melayu Langkat menyebut benda-benda itu dengan sebutan pusaka.
Benda pusaka itu antara lain ada yang berupa kain songket. Di zaman dahulu songket merupakan pakaian kebesaran bagi orang Melayu. Kain ini hanya dipakai raja dan para pejabat negeri. Bagi masyarakat biasa, songket dipakai saat menghadiri acara hiburan rakyat di alun-alun istana, atau saat menghadiri pesta perkawinan.
Untuk mendatangkan wibawa bagi pemakainya, songket memang diberi sentuhan mistik oleh seorang dukun. Kain yang dipakai dengan melingkarkannya pada pinggang hingga sebatas lutut kaki ini fungsinya untuk melengkap pakaian kebesaran orang Melayu, terutama di daerah Teluk Belangsa.
Menurut cerita Kamaluddin, 75 tahun, jika kain songket yang telah diberi sentuhan mistik itu dipakai oleh seorang dara, aura kecantikannya memancar dari tubuh dan wajahnya. Karena itulah, di mata laki-laki sang dara akan terlihat bagaikan seorang puteri raja, sehingga banyaklah yang tergila-gila padanya.
Sebaliknya, apa bila dipakai oleh seorang perjaka, akan terlihat sangat tampan bagaikan pangeran, sehingga banyak gadis menjadi mabuk kepayang. Apabila kain songket itu dipakai pejabat kerajaan maka dia akan terlihat sangat berwibawa.
�Tapi, kalau kain songket itu tidak dirawat setelah pemilik pertamanta meninggal dunia, maka akan mendatangkan kutukan bagi anak cucunya. Anak Bapak dua orang menjadi gila. Yang satu gadis berusia 19 tahun dan satunya lagi perjaka berusia 24 tahun,� cerita Kamaluddin.
�Bagaimana ceritanya mereka berdua menjadi gila?� Tanya Misteri.
Sejenak Kamaluddin menghirup kopi dalam gelas yang dihidangkan isterinya. Kemudian dia menceritakan nasib yang menimpa putera dan puteri kesayangannya. Berikut ringkasan kisahnya:
Kakek buyutku semasa hidupnya, bekerja sebagai pengawal istana. Sebagai seorang pengawal istana, kakek memiliki berbagai ilmu kesaktian dan benda-benda sakti. Salah satu benda sakti itu adalah kain songket yang terbuat dari sutera halus. Menurut cerita ayahku, bila kakek memakai kain songket itu, maka dia terlihat sangat berwibawa. Orang saja tidak sanggup menatap bola matanya yang sangat tajam. Orang yang hendak berbuat jahat padanya, mendadak berubah pikiran. Kain songket itu beliau peroleh dari seorang dukun sakti dimasa itu.
Pembuatan kain songket itu melalui ritual khusus. Sebelum ditenun, terlebih dahulu diadakan ritual. Benang yang dipakai untuk membuat kain dan peralatan untuk menenun, diasapi kemenyan dan dimandikan dengan kembang 17 warna. Setelah kain siap ditenun, kembali lagi dimandikan dengan air kembang 17 warna dan diasapi kemenyan hingga kering.
Di hadapan sang dukun, kakek buyut melakukan ikrar akan memelihara kain songket itu sebaik-baiknya. Jika ikrar itu ternyata tidak dilaksanakan, anak cucnya menjadi gila sampai tujuh turunan. Setelah selesai berikrar, barulah kain songket itu diberikan.
Setelah kakek buyut meninggal, tidak seorang pun anak cucunya yang melaksanakan ikrar tersebut, meski sebenarnya tidak susah memeliharanya. Setiap malam Jum�at, kain itu direndam dalam air bunga rampai dan diasapi dengan kemenyan hingga kering.
Tapi sejalan dengan kemajuan zaman, keadaan memang berubah. Negeri kerajaan sudah membaur ke dalam Republik Indonesia. Kain songket peninggalan kakek buyutku pun hanya menjadi koleksi keluarga. Mungkin karena itu gaib yang ada di dalamnya menjadi marah sehingga tidak seorangpun bisa meredakannya. Dua orang anakku menjadi tumbalnya. Kini mereka menjadi gila.
Awal kejadiannya, ketika suatu pagi kulihat anak gadisku duduk termenung seorang diri. Dia berkata sendiri dan tertawa sendiri. Ketika ditanya, dia hanya diam saja. Dalam dirinya seolah-olah ada pendamping seorang laki-laki. Dia berkata dengan orang itu, kadang bercanda. Menurut dukun di kampung, kain songket pusaka itu dijaga dua orang jin berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Setahun anak gadisku gila, menyusul abangnya pula. Awalnya dia menjadi gila sama seperti adiknya. Suatu pagi, dia duduk termenung seorang diri, berkata sendirian dan bertawa sendiri. Anak perjakaku itu didampingi jin berjenis kelamin perempuan.
Meskipun pernah sesekali sembuh, namun untuk sembuh total mustahil. Bila sedang kumat gilanya, terpaksa aku pasung. Jika tidak, dipasung, mereka pergi jauh meninggalkan rumah. Aku takut terjadi sesuatu pada mereka terutama anak gadisku.
Kami sudah pasrah. Barangkali ini sudah menjadi suratan takdir bagi kami sekeluarga. Dahulu aku menyalahkan ayahku. Sebagai anak tertua, beliau tidak melaksanakan amanah dari kakek agar mengurus kain songket miliknya. Ayah seorang Ustadz di kampong, jadi beliau tidak begitu percaya dengan hal mistik semacam itu.









sumber : misteri

__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:24 AM.


no new posts