Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 2nd February 2011
levalliant's Avatar
levalliant levalliant is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 465
Rep Power: 22
levalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessedlevalliant is blessed
Thumbs up Benarkah G-string Picu Infeksi Organ Intim

Permukaan celana dalam yang mengerucut bak tali memudahkan bakteri masuk ke organ intim.

Quote:


G-string adalah jenis celana dalam yang biasa dipilih untuk menciptakan kesan seksi. G-string pun menjadi favorit saat berbusana ketat, agar bentuk celana dalam tak tercetak di gaun.

Namun, pemakaian celana dalam ini mengundang perdebatan. Ada penelitian yang menyebut keseksian g-string mengundang sejumlah risiko penyakit kewanitaan, seperti urinary tract infection (UTI). Namun, penelitian lain membantahnya.

Dokter Liza Masterson, ginekolog asal Los Angeles, mengungkap hasil penelitiannya bahwa bahan g-string seperti nilon seringkali berperan menahan kelembaban sehingga mendukung perkembangbiakan bakteri di area intim.

Permukaan celana dalam yang sempit dan mengerucut seperti tali membuat bakteri mudah berpindah dari sisi luar ke dalam. Termasuk mengantarkan bakteri E-coli ke area organ intim. Bakteri yang sampai di permukaan dalam akan berkembang biak dan menginfeksi area intim.

Pemakaian g-string juga dikata meningkatkan risiko iritasi kulit. Permukaan celana yang mengerucut seperti tali memudahkan gesekan di bagian kulit. Gesekan yang terjadi sepanjang hari inilah yang seringkali menimbulkan iritasi karena kulit di area intim sangat lembut dan sensitif.

Sementara The American Journal of Epidemiology memublikasikan sebuah studi pada 1987 yang seolah melawan hasil penelitian Masterson. Studi ini tidak menemukan indikasi pengaruh pemakaian g-string terhadap munculnya infeksi pada organ intim wanita.

Memperkuat simpulan itu, studi Universitas Nara Women Jepang pada 1994 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara pemakaian pakaian dalam berbahan dasar katun dan bahan sintesis lainnya. Namun, pakaian dalam berbahan katun tetap lebih dianjurkan karena membuat kulit lebih mudah bernapas.

Walau demikian, studi menunjukkan bahwa responden wanita yang memakai pakaian dalam berbahan katun maupun bahan sintetis lainnya memiliki kelembapan kulit dan temperatur yang sama. Ini bertentangan dengan kenyataan bahwa pemakaian pakaian dalam berbahan sintesis membuat kulit lebih cepat berkeringat dan lebih lembab.

Terlepas dari hasil penelitian yang bertentangan itu, sejumlah pakar kesehatan mengingatkan pentingnya merawat kebersihan organ intim. Hentikan pemakaian celana dalam jenis tertentu jika mengalami iritasi. Setiap orang memiliki sensitivitas berbeda terhadap bahan celana dalam.
>>sumber<<
bagi nya dong
bantu rate & komeng juga yakk




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:22 PM.


no new posts