Diam kau kodok,�.bangsat�,sepenggalan kata Pa Ruhut anggota Dewan Si Raja Minyak,saya bertanya apakah pantas wakil rakyat yang mewakili rakyat Indonesia berkata seperti itu? apakah perbedaan pendapat harus pake emosi dan mengeluarkan kata sepeti preman jalanan? apakah akan berhasil apabila TIM Pansusnya sajah tidak Solid yang menangani duit rakyat?apakah penting debat kusir yang disampaikan Ruhut ?apakah akan seperti dulu anggota dewan mengurusi urusin emosi dari pada urusin rakyat yang sekarang terpuruk menghadapi pasar bebas?apakah mampu anggota dewan menyerap dan menyalurkan dan merasakan apa yang dirasa rakyatnya?
Tinggal anda menjawabnya,Program 100 hari SBY akan tidak berhasil jika pejabat kita mengurusi diri masing2,Langkah apa para anggota dewan dan Pemerintah untuk menghadapi persainga perdagangan bebaas 2010 khusus oleh china,apakah Pemerintah sudah siap menghadapi akan adanya PHK besar-besaran akibat ketidaksiapan pasar domestik?apakah sudah ada langkah Pemerintah akan adanya kenaikan harga sembako dan kebutuhan lainnya?
Tolong bagaimana ini?rakyat bingung?apakah ramalan itu terjadi?
Anggota Dewan : “Kodok dan Bangsat”