TEMPO Interaktif,Rangoon - Memiliki telepon seluler di Burma tidak semudah di Indonesia dan kebanyakan negara lainnya. Selain harga untuk mendapatkan kartu perdana (SIM card) mencapai jutaan rupiah, si pengguna ponsel harus menyetujui isi pembicaraannya dipantau oleh junta militer Burma.
Nah, dalam formulir kontrak penggunaan ponsel, dicantumkan 15 klausul. Salah satunya mengenai persetujuan junta memantau isi pembicaraan ponsel. Si pemohon aplikasi harus menandatangani formulir itu terlebih dulu. Barulah ia berpeluang mendapatkan akses telepon.
Kementerian Pos dan Telekomunikasi yang mengeluarkan formulir itu beralasan, hal ini untuk memantau orang-orang yang dicurigai melakukan tindakan subversif melalui jalur teknologi informasi.
"Jika pejabat berwenang dan Kementerian Pos dan Telekomunikasi mencurigai si pengguna telepon melakukan sesuatu yang berhubungan dengan politik, baik lewat telepon maupun Internet, mereka bisa secara bebas memantau aktivitas orang itu kapan saja," kata seorang sumber di kementerian itu kepada Irrawady.org, medio pekan lalu.
Saat ini sudah ada ribuan orang yang telah menandatangani formulir pengajuan untuk mendapatkan ponsel dengan akses CDMA 800 MHz. Junta membatasi waktu pengajuan hingga Januari.
Banyak warga Burma yang tak menyadari klausul ini, sehingga begitu saja menandatangani formulir kontrak penggunaan ponsel.
Ironisnya, dalam aplikasi penggunaan Internet, Kementerian Pos dan Telekomunikasi juga mencantumkan klausul itu. Maka, ketika pemimpin demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, 65 tahun, mendapat koneksi Internet pekan lalu, banyak yang khawatir informasi miliknya bakal mudah dibobol.
Suu Kyi malah cuek atas ancaman penyadapan itu. "Tidak ada yang rahasia dan mesti disembunyikan dari pemerintah," kata Yarzar, pemimpin dari kalangan muda NLD, mengutip ucapan Suu Kyi.
Suu Kyi memperoleh layanan Internet dari Yatanarporn Teleport, perusahaan milik junta, juga tak mudah setelah ditolak oleh operator swasta. Ia harus membayar 1,02 juta kyat atau sekitar US$ 1.020 untuk bisa mengakses Internet dari rumahnya.
Inilah cara junta mengendalikan lawan politiknya untuk mempertahankan kekuasaannya. Demokrasi ala junta militer Burma.
IRRAWADDY.ORG | MARIA H