FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() BEIJING, KOMPAS.com - Kerusuhan di Mesir yang terjadi sejak pekan lalu pun mulai dikhawatirkan menjalar ke negara lain. Bahkan, Pemerintah China sampai memblokir kata kunci "Egypt" atau Mesir dalam Bahasa Inggris sehingga tak dapat dicari di berbagai layanan internet. Pencarian dengan kata kunci tersebut tak akan menghasilkan hasil apapun. Pemblokiran tersebut dilakukan di layanan internet yang favorit di negara Tirai Bambu itu seperti Sina.com, Sohu.com, dan Tencent yang menyediakan layanan mirip situs mikrobloging Twitter. "Sesuai hukum, peraturan, dan kebijakan yang berlaku, hasil penacrian tidak dapat ditampilkan," demikian pernyataan yang dirilis Sina,com atas pembatasan tersebut, Minggu (30/1/2011). Pembatasna tersebut hanya di layanan mikrobloging saja, namun tidak pada pencarian situs secara keseluruhan. Selama ini, China memang dikenal ketat dalam menyensor konten di internet. Pemerintah China juga memilikikemampuan untuk mengatur secara terpusat konten apa saja yang boleh diakses dan yang tidak. Topik mengenai demokrasi termasuk yang dilarang. Situs-situs dan layanan jejaring sosial yang bisa memobilisasi massa juga dilarang di negara tersebut seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Flickr. Facebook dan Twitter selama ini diyakini sebagai alat efektif yang digunakan para aktivis prodemokrasi untuk melakukan propaganda dan merencakan aksinya. Revolusi Jasmine di Tunisia yang berhasil menggulingkan kediktatoran Zine El Abidine Ben Ali diyakini turut didorong melalui layanan internet tersebut. Hal yang sama kini juga menjalar ke Mesir dan Yaman. |
#2
|
|||
|
|||
![]()
emang nya masalahya apa sih...
wahai bangsa mesir... ada apa kah gerangan pada diri kalian.... |
![]() |
|
|