30th January 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
KPK Tetap Tahanan Cek Pelawat Dipisah untuk Penyidikan
Patrialis Akbar. TEMPO/Aditia Noviansyah
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM berencana menyatukan semua tahanan tindak pidana korupsi di Rumah tahanan (rutan) kelas I Cipinang, Jakarta Timur. Namun realisasinya masih jauh karena KPK bersikukuh, penahanan dipisahkan demi kepentingan penyidikan.
"Saya sudah bicara dengan pimpinan KPK. Saya mendapat konfirmasi, KPK minta dipisahkan demi penyidikan. Saya kira tidak salah. Tapi yang sudah putus tentu bisa dipindah ke Cipinang" kata Menteri Hukum dan HAM Patrialis di Jakarta, Sabtu (29/1).
Seperti diketahui, Jumat lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan 19 orang politisi yang juga anggota DPR periode 2004 - 2009. Mereka menjadi tersangka kasus dugaan suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia pada 2004.
Para politisi itu ini ditahan di tiga tempat tahanan berbeda. Sembilan orang ditahan di LP Cipinang, dan lima orang lagi dijebloskan ke LP Salemba. Dan dua orang lainnya politisi PDI Perjuangan ditahan di Rutan Pondok Bambu.
Menurut Patrialis, rencana penyatuan tahanan tipikor ini bisa segera teralisasi karena rutan Cipinang cukup baik dan representatif. Kapasitas rutan masih sangat memungkinkan karena masih banyak ruangan/sel yang kosong. "Kapasitasnya 256 org, sekarang ini dihuni 68 orang. jadi kalau kebijakan untuk tahanan tipikor Jakarta ini kita satukan di sini itu masih memungkinkan,"kata dia.
Soal rencana KPK yang menginginkan rutan sendiri, Patrialis mengatakan hal tersebut akan dibicarakan dalam forum yang berbeda. Saat ini ia tak punya kewenangan untuk menyatakan setuju atau tidak setuju. Yang jelas prinsipnya tahanan negara sekalipun berada di bawah kepolisian dan kejaksaan, Bea Cukai ataupun BNN, harus dibawah koordinasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Kita tidak mau lagi terjadi peristiwa pada masa lalu. Sekarang Alhamdulillah sudah bicara intensif dengan kapolri mudah-mudahan bulan depan dengan kesepakatan bersama, semua rumah tahanan negara akan kami kelola,"kata politisi Partai Amanat Nasional ini.
MUNAWWAROH |
|
