29th January 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Mereguk Khasiat Herbal di Taman Sringanis
Quote:
BOLEHLAH pengobatan Barat masih menutup mata dengan kehebatan pengobatan Timur lewat herbalnya. Namun untuk Taman Sringanis, herbalisasi menjadi misi untuk memasyarakatkan herbal.
Taman Sringanis didirikan oleh pasangan suami istri Endah Lasmadiwati dan Putu Oka Sukanta. Keduanya membangun Taman Sringanis sebagai wadah merealisasikan visi dan misi tentang kesehatan mandiri yang berakar pada tradisi dan budaya bangsa.
Taman Sringanis berdiri berkaca pada kondisi kesehatan masyarakat yang semakin terpuruk dalam sakit tanpa mengerti cara mengatasinya, ketergantungan masyarakat terhadap industri obat-obatan, pelayanan kesehatan yang kurang menyentuh tindakan pencegahan, serta semakin terkikisnya kearifan budaya berkesehatan warisan leluhur yang masih berdaya guna.
Inilah yang kemudian menjadi visi Endah dan Putu. Keduanya percaya bahwa manusia dan alam sekitarnya mempunyai potensi untuk membangun kualitas kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Bahkan untuk membudayakan herbal, sang pejuang herbal ini sudah menulis beberapa buku ilmiah populer kesehatan tradisional serta kerap menyelenggarakan pelatihan untuk kelompok masyarakat.
Mungil dengan ribuan koleksi
Siapa menyangka bila tanaman soka yang biasa dimanfaatkan untuk tanaman pagar ternyata menyimpan khasiat kesehatan di mana akarnya bermanfaat sebagai obat sakit perut dan disentri. Atau genjer yang kerap dijadikan tanaman hias di air ternyata ampuh melancarkan pencernaan dan menambah nafsu makan. Tanaman herbal cantik ini tentu bisa memenuhi koleksi tanaman Taman Obat Keluarga (TOGa) Anda.
Taman Sringanis berlokasi di Cimanengah No.29 Rt.04/05, Cipaku, Bogor Selatan, Bogor. Letaknya yang di dekat Gunung Salak membuat Taman Sringanis terasa sejuk. Meski mungil, taman dengan puluhan koleksi tanaman herbal ini sudah dikunjungi ribuan orang sejak dibuat pada 1992.
Anda tak hanya bisa mengenal jenis tanaman herbal, tapi juga mengikuti pelatihan, membeli buku, membeli herbal instan (dalam bentuk bubuk), mencicipi jamu, dan berobat. Beberapa herbal instan yang bisa Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh, seperti akar lang-alang, cabe puyang, botrowali, kunyit asem, jahe sereh, temulawak, temu putih, dan lainnya. (ftr)
(uky)
|
|
