FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Bupati Pukul Ketua Partai Demokrat dengan Pistol
Dalam laporannya, Fendra mengaku ditampar dan dipukul menggunakan pistol di rumah jabatan bupati Mamuju jalan Ahmad Kirang. "Saya juga tidak tahu kenapa bisa dipukul, saat itu selain ditampar, pistol Pak Bupati dipukulkan dan mengenai hidung saya, setelah itu, saya ditodong pistol rapat di dada saya� kata Fendra saat dihubungi Minggu pagi, (03/06). Fendra mengatakan peristiwa itu terjadi Rabu siang 30 Mei saat ia berkunjung menemui bupati Mamuju, Suhardi Duka atas undangan ketua DPC Partai Demokrat Mamuju, Suraidah Suhardi yang merupakan putri Suhardi. Ia mengaku baru melaporkan peristiwa itu Sabtu malam (02/06 ) karena menunggu permintaan maaf dari bupati Mamuju tersebut dan faktor keselamatan keluarga. "Saya tidak habis pikir kenapa saya sampai dipukul dan ditodong pakai pistol, saya baru melapor tadi malam karena menunggu itikad baik permintaan maaf bupati Mamuju," kata Fendra. Suhardi Duka adalah mantan ketua harian Partai Golkar Sulbar, baru�baru ini Suhardi mengundurkan diri dari partai Golkar dan disebut�sebut menjadi calon kuat ketua DPW Partai Demokrat Sulbar. "Tidak sepantasnya menggunakan kekerasan seperti itu, apalagi pak Suhardi menjadi calon kuat ketua DPW Partai Demokrat Sulbar, ironisnya yang ia pukul itu kader tulen partai Demokrat, yang jelas ini sudah diketahui juga pengurus DPP partai Demokrat di Jakarta," kata sekretaris DPW Partai Demokrat Sulbar, Natsir Nawawi. Natsir yang juga wakil ketu DPRD Sulbar mengaku sudah mendapat juga laporan dari Fendra dan mengarahkan agar masalah itu diselasaikan melalui jalur hukum. Kasat Reskrim polres Mamuju, AKP Erwin menyatakan saat ini polres Mamuju masih melakukan penyelidikan atas laporan dari Fendra. "Kita masih melakukan proses lidik, no comment dulu,� kata Erwin melalui pesan singat SMS saat ditanya kasus penganiayaan menggunakan pistol tersebut. Sementara itu bupati Mamuju, Suhardi Duka melalui kuasa hukumnya, Hatta Kainang, membantah laporan Fendra. Hatta menyebut kasus ini sebagai fitnah dan upaya pembunahan karakter. "Yang jelas pak Suhardi itu pada Rabu dan Kamis ada di luar kota, jadi ini adalah fitnah. Kami akan menuntut balik atas pencemaran nama baik ini," kata Hatta. Lebih lanjut Hatta menyatakan, pihaknya akan mengajukan gugatan Rp 100 miliar atas tindakan yang disebutkannya sebagai fitnah dan pembunuhan karakter. |
#2
|
||||
|
||||
![]() wiedih....ngeri banget..
![]() ![]() ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
udah kayak koboi aja...
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
miris dengan banyaknya kekerasan yg terjadi
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
wow pakai pistol
ni udah menyalahi aturan nih... di proses gak yah... ![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
berani nya cuma pake pistol doang,, cemen ah
![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
udah maen pukul aja nih...
pake pistol pula..... |
#8
|
||||
|
||||
![]()
terus gw harus bilang wooow gitu?
|
#9
|
|||
|
|||
![]()
Di buang ke papua aja org yang kaya gini...biar tau rasanya suasana koboy di papua!
![]() |
![]() |
|
|