Presiden Tebar Penghargaan

RealRiders

TENGGARONG--MICOM: Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan memberikan penghargaan saat berlangsungnya Pertemuan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas- KTNA) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

"Rencananya, penghargaan akan diserahkan langsung oleh Bapak Presiden RI kepada para petani dan kepala daerah yang memiliki komitmen terhadap pembangunan pertanian," kata Ketua Pelaksana Penas KTNA Kutai Kartanegara (Kukar) Haryanto Bachroel di Tenggarong, Minggu (23/1).

Menurutnya, penghargaan itu akan diserahkan di panggung utama oleh presiden usai acara Pembukaan Penas KTNA yang dijadwalkan pada Sabtu, 18 Juni 2011. Acara tersebut berlangsung di Stadion Madya Tenggarong Seberang, Kabupaten Kukar.

Sedangkan jenis penghargaan yang akan diberikan presiden antara lain berupa Bintang Maha Putra, Satya Lencana Pembangunan, dan penghargaan Satya Lencana Wirakarya.

Selain itu, ada juga penghargaan dari sejumlah menteri dan dari KTNA Nasional yang dijadwalkan tidak bersamaan saat penghargaan diberikan oleh SBY, namun akan diberikan pada hari-hari setelahnya.

Bachroel menambahkan, mereka yang akan mendapat penghargaan dari SBY adalah para petani, nelayan, tokoh masyarakat/agama/adat, pemerhati pertanian dalam arti luas, pakar atau ilmuwan dan para pejabat serta pegawai pemerintah.

Penghargaan juga akan diberikan kepada para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan, para peneliti pertanian dalam arti luas dan pengusaha mitra petani nelayan yang dianggap berprestasi di bidang masing-masing.

Tujuan pemberian penghargaan antara lain untuk mendorong para petani, nelayan, tokoh masyarakat, pemerhati, pakar dan lainnya agar lebih giat dalam meningkatkan produksi pertanian mereka.

Selain itu, juga bertujuan memotivasi yang lainnya agar terpacu mengikuti rekan mereka yang telah lebih dulu berhasil mengembangkan pertanian dalam arti luas, sekaligus untuk memajukan pertanian Indonesia.

Sementara itu pelaksanaan Penas KTNA tersebut akan dipusatkan di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang karena di desa itu dinilai paling layak, di samping menjadi sentra produksi padi, juga karena letaknya yang cocok.

sumber

Terkait: