FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kehadiran vaksin IPD disambut positif kalangan praktisi kesehatan. Ketua Satuan Tugas Imunisasi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S Hadinegoro, SpA(K), menyatakan pneumonia masih merupakan masalah besar di Indonesia sampai saat ini "Angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit ini masih sangat mengkhawatirkan. Karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya percepatan penanggulangan penyakit ini terutama untuk mengejar target Millenium Development Goals 1990-2015. Diharapkan vaksin ini dapat membantu menurunkan angka kematian pada anak di bawah lima tahun karena pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae,� ungkapya melalui siaran pers. Vaksin IPD produksi GSK ini - yang diindikasikan untuk anak antara usia 2 bulan sampai 2 tahun - merupakan vaksin generasi terbaru setelah vaksin sejenis generasi PCV7 yang beredar di masyarakat. Vaksin IPD milik GSK ini melindungi anak dari infeksi pneumokokus seperti meningitis (radang selaput otak) dan pneumonia (radang paru) yang merupakan penyebab kematian terbanyak pada anak di bawah usia lima tahun dan juga terhadap acute otitis media (infeksi akut telinga bagian tengah). Vaksin ini memberi perlindungan yang lebih luas karena terdiri dari 10 serotype (1, 4, 5, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19F, 23F) dan merupakan vaksin pertama dan satu-satunya yang menggunakan komponen dari bakteri Streptococcus pneumoniae dan non-typeable Haemophilus influenzae (NTHi). Vaksin IPD milik GSK ini telah diluncurkan di lebih dari 60 negara dan telah menerima prekualifikasi untuk penggunaan secara global oleh WHO pada November 2009 yang berarti akan memperluas vaksin tersebut untuk penggunaan secara global, khususnya bagi negara berkembang. Sumber : kompasHealth Terkait:
|
![]() |
|
|