|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Dalam studi terbaru, para peneliti melibatkan 224 pasien dengan berbagai diagnosa kanker yang diminta untuk memberikan informasi tentang persepsi rasa sakit, penderitaan yang berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa sakit yang terkait. Pasien perokok melaporkan nyeri lebih berat dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok, dan juga melaporkan gangguan lebih terasa sakit daripada bukan perokok atau mantan perokok. "Di antara mantan perokok, semakin lama mereka sudah berhenti, rasa sakitnya yang mereka alami lebih berkurang, menurut pemimpin penelitian Joseph W. Ditre, dari Departemen Psikologi di Texas A & M University. Hasil studi ini diterbitkan dalam Pain Journal, edisi Januari 2011. "Dokter harus berbuat lebih banyak untuk membantu pasien kanker untuk berhenti merokok setelah diagnosis," tulis Dr Lori Bastian, dari Departemen Penyakit Dalam, di Duke University, Durham, NC, dan Durham VA Medical Center, dalam komentarnya atas laporan . "Meski sudah banyak penelitian yang diperlukan untuk memahami mekanisme yang berhubungan nikotin dan rasa sakit, dokter harus agresif mempromosikan berhenti merokok di kalangan pasien kanker," kata dia dalam rilis berita jurnal. "Temuan awal menunjukkan bahwa berhenti merokok akan meningkatkan respon perawatan keseluruhan dan kualitas hidup," kata Bastian
Quote:
|
#2
|
||||
|
||||
![]() Bermanfaat? gunakan ![]() Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu memberikan komen di thread sampah. Repost/Salkam? silahkan dimoderasi mohon partisipasinya untuk menambahkan tag ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|