..sebagai salah seorang penghuni majemuk di kota Jakarta, sering kali dihadapkan pada masalah yang sangat-sangat heterogen. Kehomogenan yang selalu diharapkan untuk mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama sering kali terbaikan bahkan sudah mulai dilupakan oleh banyak orang. Homogen dan heterogen adalah kata pembentuk keterangan seperti halnya monokotil dan dikotil pada jenis tumbuh-tumbuhan berbiji.
Majemuk..yang lebih simple diartikan sebagai banyak dan sudah pasti tidak homogen. Kemajemukan pola pikir saya-lah yang membuat saya menuliskan opini ini. Kemacetan yang sehari-hari terjadi di Jakarta memang sangat susah ditanggulangi dan diperkirakan kapan habisnya..mungkinkah akan lekang dimakan waktu ? apa yang saya tuliskan disini sebenarnya sudah lama ada dibuku harian saya, baru ada kesempatan untuk menuangkannya dalam tulisan secara online, yang katanya akan lebih membumi atau malah mengangkasa.
Selama lebih dari 10 kali waktu liburan anak sekolah, saya perhatikan efek sebab akibat dari liburan anak sekolah dengan intensitas kemacetan Jakarta, secara empiris mungkin bisa dikatakan begitu. Macet berjam-jam setiap hari, disaat Liburan sekolah anak seketika akan mencair atau bahkan tidak macet sama sekali, bahasa di radio �ramai lancar�. Kenapa demikian? efek ini sangat berasa dipagi hari dan di siang menjelang sore saat jam masuk sekolah dan pulang sekolah yang tentu saja berimbas kepada jam masuk kerja dan jam pulang kerja.
Satu pertanyaan besar dikepala saya, kenapa yaa bisa begitu? selidik punya selidik, animo masyarakat yang mengantarkan anak sekolah dengan menggunakan kendaraan pribadi berkisar 65% dari total anak yang sekolah. Saya bisa membayangkan dengan hitungan matematika SD kelas 2, misalnya 1 sekolah memiliki 100 siswa, pengantar sekolah yang menggunakan kendaraan pribadi adalah 65 orang, lebih-lebih sekolah berkelas, elit dan katanya unggulan, entah unggul dari bidang atau segi apa ? Dari 65% pengantar itu hanya tidak lebih dari 15% yang meneruskan kembali untuk aktifitas selanjutnya, seperti ke kantor atau kegiatan lain sebagai fasilitas simbiosis mutualisme dengan fungsi ganda (antar anak sekolah & kerja), namun para pengantar itu melakukan aktifitas ulang-alik yang kembali ke tempat asal untuk pulang dan kembali menjemput disaat jam sekolah usai.
Dimasa saya kecil dan orang-orang sebelum saya waktu itu, dan tentu saja didaerah. Hampir 95% anak sekolah, berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum, sepeda, jalan kaki, sepeda motor, becak, angkutan umum dan lain sebagainya yang sifatnya satu tujuan saja tanpa ulang alik, kecuali setelah sekolah usai. Mereka beramai-ramai bersekolah tanpa harus merepotkan orang tua, sopir dan lain sebagainya yang merasa kerepotan setiap pagi dan sore untuk antar jemput anak sekolah. Kenapa ?? Kenapa kebiasaan ini tidak bisa ditiru oleh kebanyakan orangtua siswa di Jakarta ? Apakah hanya karena Status sosial, status kewarganegaraan, status sekolah dan status-status lainya. Apakah hanya karena alasan kenyamanan, keamanan, kebersihan dan alasan yang lain yang sesungguhnya sudah bisa dipupuk dari usia sekolah kepada anak-anak, yang dampaknya akan memberikan mental yang kuat kepada anak, iritabilitas sosial anak dan yang pasti efisiensi dalam pengelolaan hidup. Efek ganda akan timbul dari ini, anak sehat, orang tua bangga dan macet sehari-hari akan lebih terurai dan menyenangkan.
Pengamatan saya berakhir hari ini dan macet sudah mulai terasa lagi saat berangkat kembali ke kantor, dengan sepeda kayuh kutempuh jarak 30 km, dalam hampir 2 jam, padahal semenjak liburan akhir tahun kemarin yang diawali dengan libur Tahun Baru Islam, perjalananku hanya 1 jam lebih sedikit, itupun dengan santai dan udara yang begitu sejuk dan segar. Terseok karena �tersalip� roda dua yang beringas, terpepet oleh roda empat yang paling banyak isinya hanya 2 orang dan terjembab dalam kemacetan yang tiada habisnya meski akhirnya harus ku �tuntun� sepedaku di trotoar yang masih saja diserobot oleh raungan roda dua yang tiba-tiba mengerem mendadak karena trotoar sedang dalam perbaikan dengan lubang menganga cukup dalam dengan atribut �Pemasangan kabel Fiber Optik� dan atribut yang lain..