PONDOK AREN, TO - Masyarakat berduit memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta yang berkualitas meski berbiaya mahal. Hal ini terjadi karena karena pemerintah tidak mampu menciptakan pemerataan dan mutu lembaga pendidikan formal.
Situasi inilah yang mendorong kapitalisme merasuki pendidikan di Tanah Air. �Ada juga sekolah negeri yang baik, tetapi jumlahnya terbatas. Karena itulah saya menyekolahkan anak-anak ke swasta,� kata Farah Diba, wali murid di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Orangtua siswa lainnya, Syaifullah mengaku mengirim anaknya ke sekolah swasta untuk menyesuaikan dengan sifat si anak. �Sifat dan kemampuan anak saya tidak cocok di sekolah negeri,� kata dia.
Sedangkan Hasanuddin menyekolahkan anaknya di sekolah plus karena selain mendapatkan pendidikan karakter juga ada pendidikan emosional dan spiritual. �Ada yang lebih di sekolah swasta meskipun saya harus membayar lebih mahal,� kata dia.
Beberapa sekolah swasta di Tangerang Selatan berlabel sekolah plus menyiapkan berbagai fasilitas dan program. Sekolah tersebut selain menawarkan pendidikan karakter juga akhlak dan spiritual. Bahkan mereka menggunakan kelas kecil berisi 10-20 siswa/kelas dengan jumlah guru bisa 2 orang/kelas. Fasilitas yang ditawarkan juga cukup lengkap mulai dari kolam renang hingga komputer yang selalu online dan guru yang selalu siap membantu.
Sementara di sekolah negeri, salah satunya di Setu, ada siswa kelas VI SD masih mengeja saat membaca buku pelajaran. �Guru di sekolah negeri, terutama di pinggiran, banyak yang hanya memberi tugas kemudian ditinggal ngobrol. Tetapi memang ada juga sekolah negeri yang bagus,� kata seorang wali murid, Ritawati Putri.
Penelusuran TangerangOnline, biaya sekolah swasta di Tangerang Selatan cukup mahal. Untuk TK wali murid dipungut biaya masuk Rp 1 juta - Rp 10 juta dan SPP maksimal Rp 1 juta/bulan. Lalu, biaya masuk SD Rp 3 juta � Rp 15 juta dengan SPP Rp 1,5 juta/bulan. Untuk biaya masuk SMP Rp 5 juta � Rp 25 juta dengan SPP Rp 1,5 juta/bulan. Sedangkan biaya masuk SMA Rp 5 juta � Rp 30 juta dengan SPP hingga Rp 2 juta/bulan. (TangerangOnline.com)