
12th January 2011
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: TM#77
Posts: 1,503
Rep Power: 264
|
|
Menteri Sosial Datang, Pengungsi Merapi Cuek
Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) mendampingi Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri saat meresmikan Desa Siaga Bencana di Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. TEMPO/Arif Wibowo
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri datang ke barak pengungsian di Balai Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meresmikan desa siaga bencana, warga pengungsi dari lereng Merapi cuek. Ketidak pedulian itu ditunjukkan dengan melakukan pekerjaan lain dan mengasuh anak. Seorang ibu justru �petani� atau mencari kutu di kepala anaknya.
�Ya buat apa mas bertemu pak Menteri, toh nasib kami masih mengungsi,� kata Poniyem, pengungsi lereng Gunung Merapi asal Dusun Ngrangkah, Umbulharjo saat ditemui di barak pengungsian, Rabu (12/1).
Poniyem yang berputera 3 orang itu telah kehilangan rumah dan tiga sapinya mati akibat erupsi Merapi 5 November 2010 yang lalu. ia sudah 7 kali berpindah-pindah dari barak pengungsian ke barak yang lainnya. Masih beruntung, semua keluarganya selamat karena sudah mengungsi sebelum erupsi pertama 26 Oktober 2010.
Ia bercerita, hidup di pengungsian memang sangat susah. Meskipun jatah makan setiap hari sudah ada, tetapi tidak bisa membuat hati tenang. Suaminya, Pantowiyono yang sebelum erupsi bekerja sebagai petani dan mempunai 3 sapi kini hanya membatu sebagai pemandu wisata lahar Merapi di desanya.
�Ya beginilah, mas hidup di lokasi bencana, rumah hancur, semua harta habis,� kata dia sambil menggendong Arta Pultiani ankanya yang lahir di pengungsian Umbulharjo saat erupsi Merapi 2006.
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meresmikan Desa Siaga Bencana di lereng Merapi, Rabu (12/1). Dengan adanya desa siaga bencana itu, daerah lain bisa mencontoh melakukan hal yang sama untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Meskipun semua orang tidak menginginkan terjadi bencana, namun, kata dia kewaspadaan perlu dtingkatkan untuk mewujudkan masyarakat yang peduli terhadap bencana dan meminimalisir risiko. �Desa Siaga Bencana merupakan kebangkitan masyarakat untuk menjadi garda depan dalam penanggulangan bencana,� kata Salim.
Menurut Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Teguh Rahardja mengungkapkan, Desa Siaga Bencana ini sudah dirintis sejak tahun 2006 lalu. Masing-masing desa yang rawan terhadap bencana mengumpulkan aparat desa masing-masing dalam mengantisipasi bencana.
�Menteri meresmikan 10 desa siaga bencana dari empat kecamatan yaitu Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel, semua masuk Kabupaten Sleman,� kata dia.
|
|