FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak mentah dunia dan inflasi global. Saat ini, harga minyak mentah sudah sampai US$ 90/barrel. Hal ini dilakukan dalam mencapai target rencana kerja pemerintah dan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun ini. Inflasi dan harga minyak dunia, menjadi tantangan pemerintah. "Kita harus mengantisipasi sesuatu yang bisa memberikan dampak pada perekonomian kita," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan saat Pembukaan Perdagangan di Bursa Efek Jakarta, Senin (3/1). Dalam rencana kerja tahun ini, pemerintah menetapkan target yang lebih tinggi dari tahun 2010. Pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 2011 6,4 persen, inflasi terkelola 5,3 persen. Pengangguran diharapkan bisa turun menjadi 7 persen dan tingkat kemiskinan juga turun menjadi 11,5 persen- 12,5 persen. Saat ini anggaran belanja Indonesia mencapai 1.229,6 triliun dengan pendapatan 1.104,9 triliun. Presiden melanjutkan, inflasi global dan harga barang mulai merangkak naik. "Pemerintah serius melihat ini," katanya. Apalagi, sekarang dunia tengah menyusun kembali economic order atau financial artchicture, tidak selalu seragam bisa berbeda kebijakan dan cara yang dilakukan. Kebijakan mata uang juga menjadi perhatian lebih. Lantaran mata uang yang dilemahkan untuk kepentingan khusus, menurut Yudhoyono menyebabkan mata uang akan membanjiri pasar ekspor sehingga barang dalam negeri akan sulit bersaing. "Diganjal dimana-mana jadi unfair. Jadi ekonomi unfair, unstable unstaninbale, tidak sesuai semangat G20 dan WTO itu kita wasdapai," katanya. Adanya perubahan iklim yang tidak menentu juga harus diwaspadai. Yudhoyono mengatakan perubahan iklim ini bisa mempengaruhi produksi makanan dan juga mempengaruhi kondisi alam yang bisa mengakibatkan bencana alam. Misalnya, banjir bandang juga melanda Australia tidak hanya Indonesia. Potensi krisis dunia masih ada dan harus diwaspadai, Hal ini berkaca pada pengalaman 2008 dimana pada 2006 dan 2007 pertumbuhan ekonomi sejumlah negara sangat baik dan tidak disangka akan terjadi krisis di negara maju. "Tidak ada yang meramalkan," ujarnya. Masalah di dalam negeri, Presiden mengatakan mewaspadai serangan non tradisional seperti bencana alam, kerusuhan, dan wabah penyakit. Kalau terjadi dalam skala tinggi akan berpengaruh pada pencapaian sasaran. Yudhoyono menyakini target itu masih mungkin dicapai dengan kerja keras. "Lebih realisis dan achievable," katanya. Presiden berharap apa yang telah ditetapkan dalam RKP dan APBN bisa dijalankan dengan benar dan tepat waktu. Selain itu, perlu adanya kolaborasi semua pelaku pembangunan bisa berjalan dengan baik. "Jangan terlambat apalagi jangan menganggu kontri pada pertumbuhan," katanya. Pemerintah menetapkan strategi ekonomi dengan pertumbuhan yang tinggi namun dengan nilai hutang yang kecil. Banyak negara menganut strategi berbeda, misalnya pertumbuhan tinggi dengan mengabaikan pemerataan. "Yang saya suka relatief <I>high low debt</I>. Hutang di bawah 20 persen dan control carbon use," katanya. Sasaran pertumbuhan ditetapkan 7 persen dengan low debt. "Ini yang saya maksudkan sustable gworth with equity," ujar Presiden. Dalam melaksanakan strategi ini, tiga pilar utama pembangunan tidak boleh ada yang dikorbankan yaitu pilar perekonomian, demokrasi dan keadilan. "Tidak boleh ada satupun yang dikorbankan. Sambil bangun diri, mari kita pastikan 3 pilar berjalan dengan simultan," kata Presiden. Dari perpektif ekonomi, dari tahun ke tahun menjaga sustable growth, berkeadilan dan berkelanjutan bukan hanya iorang kaya, pengusaha besar, tapi juga rakyat. Berkelanjutan tidak merusak lingkungan. Presiden mengajak semua komponen bangsa, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, parlemen, penegak hukum, universitas, dunia bisnis, pers, civil society dan masyaraka luas semua harus berpartisipasi dan berkontribusi, tidak boleh hanya menonton, menyalahkan dan mengganggu. "Kalau satu simpul macet maka akan terhambat semua yang ingin dicapai," katanya. Dalam perkembangan dan dinamika global, Indonesia harus terus menerus pandai cari peluang sambil mengatasi tantangan dan kendala. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Pesan TS:
![]() Spoiler for pesan:
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
semoga misalpun naik ...tapi jgn terlalu byk
|
![]() |
|
|