Aksi Jahit Mulut Petani Padang Lawas Berlanjut

Kendari, Aksi protes puluhan petani dari Kabupaten Padang Lawas, dengan cara mogok makan dan jahit mulut, masih berlangsung di depan Gedung DPRD Sumatra Utara di Kota Medan. Hingga Selasa (12/6) dinihari, atau memasuki hari keenam, kondisi dua petani yang bertahan melakukan aksi jahit mulut, cukup mengenaskan.
Di bawah tenda darurat dan berdindingkan poster berisi tuntutan, puluhan petani melakukan aksi menginap. Bahkan 11 petani tampak terbaring lemah setelah melakukan aksi mogok makan, bahkan aksi jahit mulut.
Dengan mulut yang masih terlakban bahkan menjahit mulut sendiri, para petani laki-laki dan perempuan memilih terus bertahan tidak makan dan tidak minum. Mereka memperjuangkan lahan seluas 1.500 hektare di 4 desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumut, yang diserobot 2 perusahaan perkebunan swasta.
Para petani tetap memilih bertahan sampai tuntutan mereka, yakni lahan seluas 1.500 Ha dikembalikan pihak perusahaan. Mereka juga meminta pembebasan seorang petani yang ditahan aparat Polres Tapanuli Selatan.
Sempat terjadi kepanikan saat tiba-tiba saja seorang petani perempuan mendadak pingsan. Ia histeris melihat aksi suaminya dengan cara menjahit mulutnya sendiri. Ironisnya hingga kini Wakil Rakyat yang diharapkan mampu menampung aspirasi petani, belum juga bertindak untuk menuntaskan tuntutan para petani.