Suatu hari seorang pendeta yang terkenal di daerahnya didatangi oleh seorang jemaat. Jemaat tersebut buta sejak lahir. Jemaat tersebut berkata:
Jemaat : Pak Pendeta, sudilah kiranya anda menyembuhkan mata saya yang sudah buta sejak lahir.
Pendeta : Baiklah, namun saya mau bertanya satu hal. Dengan apa bapak datang kemari ??
Jemaat : Dengan Iman Pak!!
Pendeta : Bagus, maka dengan imanmu pulalah kamu akan disembuhkan.
Jemaat : (Memanggil anaknya yang bernama Iman) Man, man, kenapa kamu tidak bilang dari dulu kalau kamu bisa menyebuhkan saya??
Pendeta :@#$%^!???
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Yang masih perlu didoakan:
Pada suatu hari di sebuah Gereja tampak seorang Pendeta sedang mengucapkan doa yang luar biasa panjangnya.
Pada akhir doanya sang Pendeta pun masih saja menanyakan kepada para jemaatnya :
�Apa lagi yang perlu saya panjatkan?�
�Amieennnn . . . ,� terdengar jawaban serempak dari para jemaat semuanya yang hadir disitu.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Jika imanmu Kuat:
Beberapa tahun yang lalu saya mendengar sebuah cerita yang saya harap akan menenangkan mereka yang merasa sering diejek dengan kalimat, �Jika saja imanmu kuat engkau tidak akan �.�
Waktu itu saya sedang mendengarkan seorang wanita menelepon seorang pendeta dalam sebuah siaran radio. Pendeta itu adalah seorang pria yang bijaksana. Suaranya yang lembut seakan bisa menghilangkan segala rasa takut. Wanita itu � yang jelas terdengar sedang menangis � berkata, �Pendeta, saya dilahirkan buta, dan saya sudah buta sepanjang hidup saya. Saya tidak keberatan menjadi buta tetapi ada beberapa teman saya yang mengatakan bahwa jika saja iman saya kuat maka saya akan bisa disembuhkan.�
Pendeta itu bertanya kepadanya, �Apakah Anda selalu membawa tongkat penuntun Anda kemana pun Anda pergi?�
�Ya,� jawab wanita itu.
Lalu pendeta itu mulai menasehati, �Jika mereka mengejekmu lagi dengan kata-kata seperti itu, pukullah mereka menggunakan tongkatmu itu dan katakan, �Jika saja imanmu kuat, kamu pasti tidak akan merasa sakit!�
Update Tambahan
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pendeta Dilarang Membalas:
Pada suatu hari keluarga seorang Pendeta sedang berkendara untuk menghadiri suatu ibadah Natal. Maka dengan penuh sukacita Pak Pendeta bersama keluarganya menuju tempat yang tertera dalam undangan.
Sesampainya di tempat yang dituju ternyata halaman parkir telah dipenuhi oleh para undangan lain. Nampaknya ibadah ini cukup menarik minat banyak orang. Setelah berputar-putar, beruntung ternyata terdapat satu tempat parkir diantara mobil-mobil yang penuh sesak dan di sana sudah menunggu si tukang parkir.
Melihat mobil Pak Pendeta, dengan gesit tukang parkir memberikan tanda dan Pak Pendeta menghampirinya.
Setelah mengarahkan kendaraan ke tempat yang tersedia si tukang parkir dengan aba-abanya, �terus � terus� kiri � kiri �.�
Dengan dengan gesit Pak Pendeta mengikutinya. Tukang parkir terus mengarahkan, �balas � balas � balas�.�
Dan tiba-tiba terdengar bunyi �DUK�. Ternyata bemper mobil Pak Pendeta menyeruduk mobil lain. Dengan agak marah si tukang parkir menegor, �Bagaimana Bapak ini � kan sudah saya arahkan balas � balas � malah terus saja.�
Dengan tenang Pak Pendeta balas menjawab, �Dik � saya ini Pendeta, harus mengasihi setiap orang dan dilarang membalas.�
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Digereja tidak boleh berisik:
Sebelum mengakhiri kelasnya, guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya.
Guru : �Kenapa kalo di gereja kita tidak boleh berisik?�
Murid: �Karena di gereja ada yang lagi tidur.�
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Alasan Pergi ke Gereja:
Pada suatu pagi, seorang ibu mengetuk pintu kamar anak laki-lakinya dan memberitahunya bahwa sudah saatnya bangun dan pergi ke gereja.
�Aku tidak ke gereja pagi ini,� kata si anak.
�Kamu harus bangun dan pergi ke gereja,� balas si ibu.
�Tidak mau.� si anak menjawab.
�Ya, kamu harus ke gereja,� si ibu berkata.
�Tidak mau. Mereka tidak menyukaiku dan sebaliknya, aku juga tidak menyukai mereka!� kata si anak. �Beri aku dua alasan bagus mengapa aku harus ke gereja.�
�Satu, kamu berumur 55 tahun dan alasan kedua ialah karena kamu itu pendetanya!�
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Doa bahasa gaul saat tahun baru:
31 dec 2011 malam tahun baru co gaul sedang berdoa
Co gaul : �Tuhan hujannya berenti sebentar dong, kan tahun baru gue pingin jalan ama cewek gue puter2 kota. entar klo udah sampe rumah hujan lg juga ga papa. kan sekali setahun gitu loh, masa harus hujan2. please tuhan berentiin hujan gitu loh!!!!�
Tuhan menjawab : �SO WHAT GITU LOH�!!!!�
Lagi gan
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pakar matematika dalam alkitab:
Siapakah pakar matematika dalam alkitab
Siapa lagi kalau bukan Musa? Bukankah dia yang menulis kitab bilangan?
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Smua milik Tuhan:
Seorang pria yang adalah jemaat bertemu seorang pendeta yang adalah gembala sidangnya di jalan. Bapak pendeta yang baik ini pun berinisiatif untuk mengajak jemaatnya ini makan malam. Setelah makan malam selesai, Pak pendeta pun dengan gembira membayar tagihannya.
Sebelum mereka berpisah, terjadi percakapan singkat diantara mereka.
Jemaat: �Pak Pendeta, saya tidak akan berterima kasih untuk makanan yang sudah Bapak belikan.�
Pak Pendeta: �Lho, memang kenapa?�
Jemaat: �Karena semua yang Bapak Pendeta punya sebenarnya adalah milik-Nya Tuhan!�
Pak pendeta pun hanya senyum kecil tanpa meresponi perkataan jemaat tersebut. Mereka bersalaman dan berpisah. Suatu waktu mereka bertemu lagi di jalan. Terdorong rasa lapar, jemaat ini berinisiatif untuk mengajak Pak Pendetanya ke restoran yang sama untuk makan malam.
Jemaat: �Bapak Pendeta, saya lapar nih, kita ke restoran yang kemaren kita kunjungi lagi yuk?�
Pak Pendeta pun berpikir sebentar. Lalu dengan senyum ramahnya dia pun menjawab.
Pak Pendeta: �Maaf ya Bapak, karena uang dan segala yang saya miliki adalah milik Tuhan, jadi saya akan tanya Tuhan dulu apakah boleh saya makan di restoran itu lagi bersama Bapak.�
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Persembahan dari seorang pemurah:
Seorang remaja duduk di gereja untuk mengikuti misa.
Pada saat kotak persembahan diedarkan, ia dengan segera membuka dompetnya dan memasukkan seribu rupiah ke dalam kotak persembahan itu.
Tiba-tiba, seorang bapak yang duduk dibelakangnya menepuk pundaknya dan memberikan uang 100 ribu kepada remaja itu. Remaja itu tersenyum, memasukkan uang 100 ribu itu ke dalam kotak persembahan, dan menatap sekilas dengan rasa kagum pada bapak yang sangat pemurah itu.
Tak lama kemudian Bapak dibelakangnya kembali menepuk pundaknya dan dia mendengar bisikan dari arah belakang,
�Nak, uang 100 ribu itu tadi jatuh dari dompetmu.�
Itu dulu de gan
maaf kalo ada salah n moga2 g repost
Bagi melon ato rate ya kalo agan ngakak
Nanti Ane Update LAGi!!!
jangan plizz
O iya qlo lucu Komeng Donk(Ingat!! Komeng dapat menambah post)