|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JAKARTA--MICOM:
Quote:
Sejak program konversi minyak tanah ke gas digulirkan tahun 2007 hingga 2010, pemerintah telah menarik minyak tanah sebanyak 6,9 juta kiloliter (kl).
Kendati program konversi secara nasional berjalan, namun pemerintah tetap harus menyisakan minyak tanah sebanyak 1,5 juta kl hingga 2013 mendatang. Terutama di kawasan pedalaman yang belum mendapatkan pasokan listrik. Dengan penarikan minyak tanah 6,9 juta kl itu, menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo, setidaknya terjadi penghematan hingga Rp37,08 triliun. Dari penghematan tersebut, Rp 25,64 triliun diserahkan kembali ke APBN untuk program subsidi lainnya. "Sementara sisanya Rp11 triliun untuk pengadaan paket kompor dan tabung LPG yang dibagikan gratis pada masyarakat," jelas Evita kepada pers di Jakarta, Selasa (28/12). Tahun 2010 pemerintah mulai memberlakukan sistem distup (distribusi tertutup) LPG 3 kg yang pembeliannya dengan menggunakan kartu kendali. Solo adalah salah satu dari enam kota di empat provinsi kota yang menjadi pilot project penerapan sistem tersebut. "Sistem ini akan kami pantau terus hingga 2011 mendatang. Tahun 2014, targetnya semua wilayah di Indonesia sudah melaksanakan distribusi tertutup," ujarnya. Menurut Evita, tren penggunaan LPG sejak 2009 meningkat drastis hingga 166 persen. "Dari implementasi sistem distup ini, kami tidak menargetkan penghematan subsidi sampai berapa besar, tapi subsidi dari pemerintah harus tepat sasaran." Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|