Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge > Jokes

Jokes Segala hal yang lucu dan kocak bisa kamu baca ataupun share disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 8th June 2012
ngakakmulu's Avatar
ngakakmulu ngakakmulu is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2012
Posts: 1,601
Rep Power: 16
ngakakmulu mempunyai hidup yang Normal
Default Negeri seberang

apa kesimpulan dari cerita teman kita ini...?

tolong di jawab ya....



Syahdan, tersebutlah sebuah negeri antah berantah yang indah dan romantis, negeri yang disinyalir sebagai bagian dari benua Atlantis.



Negeri yang membuat gemas bangsa Eropa di masa lalu. Juga membuat repot Unesco atas klaim demi klaim bangsa Melayu.



Negeri di mana tanpa berguru ke sekolah Hogwarts pun tongkat kayu dan batu bisa disulap jadi tanaman.







Tapi ironis...



Belakangan negeri ini lebih tersohor sebagai negeri produsen kasus tingkat tinggi, dan pencetak jongos yang mumpuni.



Ribuan tenaga kerja siap siksa, diekspor setiap tahunnya. Stand by untuk dikeplak-keplak majikan bahlul.



Hampir setara dengan banyaknya tenaga kerja intelek yang siap mengeplak-ngeplak harga diri bangsa, menghamba pada lembaga donatur.







Negeri supermarket bencana, demikian salah satu julukannya.



Mulai dari bencana alam hingga bencana settingan, tersedia di sini.



Dan parahnya, negeri ini seolah enggan menjadi lebih baik setelah merdeka hingga reformasi, karena kini justru menjadi negeri koloni orang-orang sendiri.







Kisah ini bermula dari kericuhan di sebuah tempat, sebut saja di gang Utan Rimba.



Sebuah paket buku album binder bergambar Justin Bieber berisi bom yang ditujukan kepada tokoh Utan Rimba --yang dalam hal ini kita sebut sebagai orang utan-- tiba-tiba meledak.



Seorang aparat yang ditugaskan jadi problem solver, malah jadi trouble maker.



Si aparat jadi korban. Jari-jari tangannya raib akibat salah prosedur yang dalam istilah linguistik kekinian disebut sebagai sotoy.



Bom disiram air, disangkanya petasan agustusan.



Apa lacur, bom pun meleduk. Lebih dahsyat dari letupan gas konversi minyak tanah 3 kilogram anjuran pemerintah.



Sebenarnya hal ini tak perlu terjadi, andai saja sejak awal mereka memastikan bahwa yang datang adalah tim gegana, bukan tim gegabah.







Ada berita baik dan buruk di sini.



Berita baiknya: si aparat masih selamat! Ini bisa jadi satu pengalaman berharga baginya, meskipun dibarter mahal tak terkira. Setidaknya ini bisa jadi tambahan poin pada curriculum vitae dan sertifikasi, yang tentunya berpengaruh pada karir, pertimbangan kenaikan pangkat atau honor. Apalagi kalau bisa sampai meraih medal of honor.







Dan berita buruknya: sasaran bom juga ternyata selamat. Ah, sial.



Ini sebenarnya disyukuri, tapi juga disayangkan oleh sebagian pihak.



Beliau you know who yang nyaris berkalang tanah, ternyata masih bisa bertingkah pongah.



Ketika jumpa pers, senyuman ditebarkan pada setiap sorotan media dari bibir yang memang diformat untuk tersenyum secara absolut. Sambil sesekali mengecek handphone, apakah sudah ada laporan SMS banking dari transferan donatur asing.







Sementara itu, di lain tempat, seorang musisi yang mengaku Yahudi wanna be, turut mendapat paket kiriman yang sama. Paket inipun tak sempat meledak di tangan orang yang tepat, karena si musisi dikabarkan sedang siaga satu menemani istri baru di rumah sakit bersalin.







Seminggu dua minggu, kasus itu perlahan terlupakan. Perhatian masyarakat tersita pada kasus lain. Kasus penipuan yang dilakukan seorang bankir wanita yang merangkap sebagai pengecer susu kemasan berbentuk air bag. Sebut saja namanya Belinda B.



Konon nama sebenarnya adalah Belinda 36 B, tapi angka 36-nya kemudian dihilangkan untuk mencegah multitafsir.



Ia diduga membobol rekening nasabah Coto bank, asuhan Daeng Tata. Maka dijebloskanlah ia ke penjara.



Masalah teknis datang ketika tak ada satupun baju tahanan yang cocok untuk dikenakannya.



Masalah berikutnya, ia dikuatirkan tak dapat tidur tengkurap karena "beban" yang dideritanya. Ini masih termasuk masalah teknis, tapi bisa berkembang serius menjadi masalah biologis, tergantung persepsi.







Apapun itu, segalanya tetap harus diwaspadai. Jangan sampai di"86"kan.



Jangan ada celah dan peluang untuknya melarikan diri, ataupun sekadar vacancy.



Kasusnya harus dikawal. Siap siagakan wartawan di tempat-tempat rawan kemungkinan; di airport, kantor imigrasi, hingga pada acara-acara pertandingan tenis bergengsi.



Jangan lupa di lapak-lapak penjualan wig dan kacamata cengdem.







Di samping itu, wartawan tetap stand by di gedung parlemen juga. Karena pengalihan isu bisa saja terjadi. Jangan sampai karena sibuk mengawal kasus ini, Vicky Vette ataupun Sora Aoi justru masuk menyelinap saat sidang paripurna tanpa sempat terekam kamera. Karena mereka diduga kerap muncul tiba-tiba dalam gadget para senator terhormat yang sedang berjuang migrasi ke kantor berkolam renang.



Toh kalaupun konten pornografi diblokir di dunia maya, sepertinya tak akan banyak pengaruhnya. Karena bintang-bintang panas impor ini bisa masuk melalui jalur mana saja, termasuk lewat film-film horor cabul ciptaan para pedagang Gujarat yang mengaku sebagai sineas.







Duarrrr...!!



Tiba-tiba bom meledak lagi. Kali ini di sebuah mushollah, tempat suci yang tak layak dijadikan pertumpahan darah.



Walaupun tak sampai memakan banyak korban jiwa, bom ini cukup membuat sejumlah aparat terluka parah.



Hanya saja, kedukaan ini tak berlangsung lama. Karena terhibur oleh seorang aparat biduan yang didatangkan khusus dari daerah.



Aparat berahang keras ini belakangan menjadi lemas karena diforsir berjoget ala Bollywood berhari-hari lamanya, tanpa tahu kapan selesainya.



Seorang presenter infotaimen nyaris keram mulut dan terserang dehidrasi iler saking terus-menerus membahas segala gerak-gerik si aparat, dua belas episode, dua belas hari dua belas malam dalam acara yang digawanginya.



Blow up media ini ampuh membuat masyarakat mendadak jadi lupa rentetan kasus-kasus sebelumnya.



Bahkan kasus yang sedang hangat sekalipun, semisal serangan ulat bulu, perompak Somalia, hingga perompak Somalia yang berbulu.







Demam India pun melanda negeri ini, berbuah polemik di mana-mana.



"Presiden aja bernyanyi, masa' kita rakyatnya gak boleh joget?" ujar seorang pria baru baligh dengan dandanan alay mentok, lengkap dengan kemeja kain jala-jala ala Saipul Jamil, ketika ditemui di saf paling depan sebuah acara musik, sedang khusyuk berjoget "kucek jemur" bersama rekan-rekan segendernya.



"iyah, getoh ajah diributin. Biasa aja kallleeee" cibir rekannya, dengan teknik suara tembolok dan penekanan pada huruf L.



"cEmUnGudh, k4k4k!" pekik alay yang lain memberi semangat, seraya melemparkan poninya zig-zag.







Sementara itu, di kampus, turut merasakan euforia yang sama.



"Dari kaca mata intelektual kami, trend aparat berjoget ini tak lebih dari suatu bentuk pengalihan isu sistematis!" teriak lantang seorang aktivis mahasiswa kandidat drop out, dari balik toa pinjaman mushollah kampus.



"Hanya satu kata; lawan!" lanjutnya over reaktif, mengingat ia cuma dimintai pendapat ala kadarnya.







"iya, ini pasti pengalihan dari isu KD yang ternyata sudah hamil duluan!" bacot mahasiswa yang lain, sembari mulutnya berapi-api mengunyah tempe dari nasi bungkus jatah demonstran. "Boleh minta aqua gelasnya, bu?" ujarnya gelagapan dan membelalak tiba-tiba pada ibu kantin, tak jauh dari tempat mereka melakukan ritual orasi gak penting tersebut. "Besok saya bayar deh.." ringisnya menghiba mengenaskan.



Pada kajian teori fisika kuantum, nasi kering jika bertemu dengan teriakan, ternyata menghasilkan sedakan di tenggorokan.



Ibu kantin cuma melengos, sambil menunjuk kalem sebuah tulisan di dinding kantin "Tidak menerima bon, kecuali bon Jovi"



.



"Sudahlah, akhi. Beginilah resiko hidup di jaman kapitalis yang sarat teori konspirasi dari antek-antek sekuler". timpal seorang aktivis yang lain. "Mustafa Kemal Attaturk harus membayar semua ini!" lanjutnya geram, tapi terkesan gak nyambung.















Ya, demikianlah...



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:55 AM.


no new posts