Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th April 2010
kenziearfa's Avatar
kenziearfa kenziearfa is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Feb 2010
Location: jakarta
Posts: 370
Rep Power: 16
kenziearfa sebentar lagi akan terkenalkenziearfa sebentar lagi akan terkenal
Default Strategi Jitu Atasi Ketagihan "Junk Food"

SUMBER
Quote:

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com � Di atas meja terhidang sajian makanan yang begitu menggoda. Ada keripik kentang yang gurih sekali. Di sebelahnya ada biskuit. Ada juga sepiring bakwan dan tahu goreng.

Anda tak bisa menahan diri untuk mencomot satu per satu, hingga semua yang tersaji habis? Anda mungkin sudah masuk kategori ketagihan makan makanan tak sehat. Jangan khawatir, Anda dapat menghentikannya. Berikut ini caranya:

1. Sarapan dengan benar
Mulailah hari dengan sarapan sehat, seperti jus buah, susu rendah lemak, yogurt, sereal tinggi serat, dan buah. Orang yang pola makannya tinggi serat mencerna makanan dengan lambat. Akibatnya, rasa lapar jadi tertunda dan keinginan untuk mengasup makanan berlemak juga berkurang.

2. Potong porsi dan ukuran
Jangan sekalipun mencoba berpantang makanan tak sehat karena akibatnya Anda justru makin tergoda untuk mencomotnya. Jika ingin, belilah dalam porsi kecil lalu bagilah dengan rekan di sebelah Anda.

3. Pilih kualitas
Seumpama Anda suka cokelat, pilihlah cokelat berkualitas tinggi yang pasti mahal. Karena mahal, Anda jadi tidak sering membeli.

4. Mulai olahraga
Olahraga akan memompa endorfin, yaitu morfin alami dalam tubuh, untuk beredar ke seluruh tubuh. Dengan berolahraga, Anda jadi punya waktu sedikit untuk makan. Untuk mengurangi keinginan makan cokelat atau makanan manis setelah makan besar, coba jalan-jalan sejenak di sekitar rumah.

5. Makan teratur
Melewati waktu makan akan menyebabkan kadar gula darah jadi turun. Akibatnya, Anda akan menyambar apa pun makanan manis di dekat Anda agar kadar gula bisa normal. Jaga kadar gula agar tetap normal dengan makan tiga kali sehari dengan gizi seimbang dan porsi yang sesuai untuk Anda. Ingat, jangan berlebihan.

6. Cari alternatif lain
Keinginan mencari makanan berlemak bisa jadi merupakan tanda dari tubuh butuh asupan lemak. Sebaiknya penuhi kebutuhan lemak tubuh itu dengan lemak yang sehat, seperti alpukat dan menggunakan dressing salad dari minyak zaitun. Menyantap yogurt buah segar, sorbet, atau es krim rendah lemak juga bisa untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan manis dan berlemak.

7. Pertimbangkan menggunakan suplemen
Banyak orang tak sadar dirinya kekurangan mineral zinc, zat yang terdapat dalam kerang dan daging sapi. Kekurangan mineral inilah yang menyebabkan lidah kita jadi kehilangan kepekaan. Akibatnya, kita jadi butuh lebih banyak garam dan gula untuk menikmati makanan. @diy
Spoiler for Junk Food Sebabkan Sepertiga Serangan Jantung:

SUMBER
Quote:
ONTARIO, SELAS - Makanan yang banyak mengandung goreng-gorengan, cemilan bergaram, dan daging menyebabkan 35 persen serangan jantung di dunia. Demikian hasil penelitian sejumlah pakar di Kanada, Senin (20/10).

Studi di 52 negara memperlihatkan orang yang menyantap makanan terdiri atas daging, telur, dan junk food lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung, sementara mereka yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran memiliki resiko yang lebih rendah.

Penelitian tersebut mendukung temuan sebelumnya yang memperlihatkan junk food dan lemak hewani dapat mengakibatkan sakit jantung dan terutama serangan jantung.

Dr Salim Yusuf di McMaster University di Ontario, Kanada, dan rekannya menanyai lebih dari 16.000 pasien, 5.700 di antara mereka baru saja mengalami serangan jantung pertama. Mereka mengambil contoh darah dan meminta setiap pasien mengisi formulir terperinci mengenai kebiasaan makan mereka antara Februari 1999 dan Maret 2003. Mereka membagi relawan menjadi tiga kelompok.

"Faktor pertama diberi nama Oriental karena banyak berisi tahu putih, kedelai, dan saus lain," tulis mereka di dalam laporan yang disiarkan di jurnal Circulation. "Faktor kedua diberi nama Barat karena banyak berisi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging. Faktor makanan ketiga diberi judul Hati-hati karena banyak berisi buah dan sayur-mayur," katanya.

Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran memiliki resiko serangan jantung 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memakan sedikit buah atau bahkan tidak makan buah sama sekali.

Orang yang mengonsumsi makanan Barat memiliki resiko serangan jantung lebih dari 35 persen lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit atau tidak mengonsumsi makanan yang digoreng atau daging.

Temuan tersebut penting karena belum jelas apakah makanan atau faksi lain yang menimbulkan resiko serangan jantung. Makanan yang kaya akan kandungan mungkin berhubungan dengan gaya hidup yang lebih kaya yang meliputi sedikit atau tanpa olahraga, misalnya.

Para peneliti itu menyatakan bahwa sakit jantung tak hanya menyerang orang kaya. "Rata-rata 80 persen sakit jantung dan saluran pernapasan di dunia terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah," tulis mereka.


Spoiler for Junk Food Sama Adiktifnya dengan Obat:

SUMBER
Quote:
LONDON, KOMPAS.com - Siapa tak tergiur dengan kelezatan burger, keripik kentang atau sosis. Jenis-jenis makanan yang dikenal sebagai junk food ini sangat akrab dengan gaya hidup modern. Bahkan tak sedikit orang menjadikan junk food sebagai santapan wajib setiap hari.

Bagi kebanyakan orang, menyantap junk food memang membawa kenikmatan tersendiri dan tak jarang menimbulkan efek ketagihan. Alhasil, junk food pun menjadi bagian keseharian sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan kalori yang memicu problem obesitas.

Meski junk food sudah dicurigai sejak lama memiliki sifat adiktif, penelitian tentang ini terus berkembang. Para ahli di Inggris belum lama ini berhasil membuktikan bahwa sifat adiktif junk food dapat menyerupai obat.

Dr Paul Kenny, seorang ahli saraf Inggris yang bekerja di Florida�s Scripps Research Institute, lewat penelitian terbarunya mengungkap betapa bahaya mengonsumsi junk food secara rutin bagi kesehatan. Makanan berkadar lemak dan gula sangat tinggi ini dapat membuat Anda lepas kendali.

"Anda kehilangan kendali. Ini merupakan pertanda kecanduan," ujarnya.

Para ahli meyakini, riset yang digagas Kenny adalah yang pertama mengindikasikan bahwa otak memberikan reaksi yang sama terhadap junk food seperti halnya obat-obatan.

"Riset ini memberikan bukti lengkap yang mengindikasikan bahwa obesitas dan kecanduan obat memiliki fondasi saraf-biologis yang sama,� kata Paul Johnson, rekan sekerja Kenny.

Dalam riset di laboratorium, Dr Kenny menggunakan tikus sebagai obyek percobaan. Tikus dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama hanya diberi makanan sehat secukupnya, kelompok kedua diberikan junk food dalam jumlah terbatas, sedangkan kelompok terakhir diberi junk food sebanyak-banyaknya seperti cheesecake, produk lemak daging , kue spons dan snack coklat.

Dari penelitian terlihat, perilaku dua kelompok tikus yang pertama tidak menunjukkan perbedaan. Namun tikus-tikus yang paling rakus memakan junk food badannya menjadi sangat gemuk dan tampak mulai kecanduan.

Saat dilakukan stimulasi secara elektronis pada bagian otak tikus yang merasakan kesenangan, penelitian menemukan bahwa tikus yang mendapat junk food sebanyak-banyaknya memerlukan lebih banyak stimulasi untuk mencapai level kesenangan yang dicapai tikus yang mendapat makanan sehat.


Spoiler for Junk Food Juga Bikin Kecanduan:

SUMBER
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com � Keseringan mengonsumsi makanan yang tergolong junk food ternyata punya efek kecanduan seperti halnya pada kokain atau nikotin, dan menyebabkan timbulnya dorongan makan secara berlebihan yang berakhir pada kegemukan.

Meski penelitian pada hewan percobaan tidak bisa secara langsung diaplikasikan pada manusia, sebuah studi pada mencit menunjukkan konsumsi berlebihan pada makanan yang tinggi kalori bisa memicu respons ketagihan di otak. Konsumsi makanan yang tinggi kalori juga membuat mencit di laboratorium makan secara kompulsif.

Para peneliti juga menemukan menurunnya kadar reseptor dopamine, hormon di otak yang memberikan sensasi rasa enak dan senang, pada mencit yang kegemukan, serupa dengan respons di otak pada manusia yang kecanduan narkoba. Ini berarti, respons otak orang yang kecanduan narkoba sama dengan orang yang hobi menyantap junk food.

"Kegemukan merupakan bentuk dari respons dorongan makan berlebihan. Oleh sebab itu, terapi pada bentuk kecanduan lain, misalnya kecanduan narkoba, mungkin bisa memberi efek yang positif pada pencandu junk food," kata Paul Kenny, peneliti dari Amerika Serikat.

Makanan yang tergolong junk food umumnya mengandung kalori, lemak, dan garam yang tinggi, melebihi dari yang dibutuhkan. Sementara itu, minuman yang menyertai makanan tersebut mengandung gula dengan kadar yang tinggi.

--- semoga bermanfaat ---


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:05 PM.


no new posts