Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong pingpong is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 21
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default [KLARIFIKASI] Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


ini gan sudah ditemukan kejelasan sumbernya.... sebelumnya terima kasih sekali lagi atas kritisi dari pembaca ... semoga Allah memaafkan kekhilafan saya...Amin





[/quote][quote]





Maaf Teman2 yang yang sudah terlanjur menyebarkan Tentang Komunikasi Iblis dengan Nabi itu ternyata haditsnya Dhaif, TS mengucapkan mohon maaf sebesar2nya bagi yang sudah terlanjur menyebarkannya mohon segera di hapus....





Hadis menurut Muadz bin Jabal, riwayat dari Ibn Abbas, telah menyebar luas di kalangan umat muslim awam. Hadis yang terhitung sangat mahsyur ini menceritakan tentang percakapan Muhammad dan sahabatnya dengan Iblis yang berwujud seorang kakek tua di Madinah. Iblis itu sendiri dipaksa datang oleh malaikat ALLAH ke hadapan sang utusan Allah untuk membuat pengakuan dan menjawab pertanyaan Muhammad. Iblis lalu memberitahu banyak rahasia kepada Muhammad, diantaranya: orang yang dibencinya, pekerjaan yang dibencinya, manusia yang menjadi temannya, hal orang yang ikhlas, 70.000 anak dan pengikut-pengikut mereka, cara Iblis mencobai manusia, sepuluh hal permintaan Iblis kepada ALLAH. Buat sobat yang belum tahu matan (teks) hadis tersebut, bisa dibaca di postingan sebelumnya, Hadis Pengakuan Iblis kepada Rasulullah.



Jika dilihat, kisah dalam hadis ini memiliki kemiripannya dengan Hadis yang tertulis dalam Kitab Al Awail karya Jalal al Din al Suyuti. Dalam buku tersebut digambarkan sebuah dialog antara Muhammad dan Setan, yang menggunakan topi berwarna-warni, di pinggiran Jannat al Baqi, Madinah. Mereka melakukan dialog tantang banyak hal, seperti: usaha mencobai para utusan ALLAH sebelum Muhammad yang gagal, maksud dari topi berwarna-warni yang dipakai Setan, kewajiban orang percaya yang dihalangi Setan, Ahli Bait, 15 musuh Setan, 11 sahabat Setan, pekerjaan-pekerjaan yang disukai Setan.



Hadis ini banyak dipertanyakan oleh ahli Hadis, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Arab Saudi, dan ternyata jawabannya adalah memang benar hadis tersebut palsu. Salah satu yang menjawab, dan paling lengkap adalah seorang pakar bernama Syaikh Abdurrahman al Sahim di forum almeshkat.net



Selain menegaskan kepalsuan hadis tersebut, beliau juga memberikan analisa dan alasan-alasannya.



�Dan dari sebagian tanda-tanda kepalsuannya adalah penyebutan kata (Bersumpah dengan cerai), sebuah istilah yang tidak pernah terdengar di masa Rasul dan Sahabat.



Dan juga pernyataan iblis tentang apa yang menjadi pelindungnya (di bawah kuku manusia), yang bertentangan dengan hadis riwayat Syaikhani (Bukhari dan Muslim) di hadis Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. �Jika salah seorang dari kalian bangun tidur maka hendaklah ia beristintsar (memasukkan air ke dalam hidungnya seperti gerakan dalam wudhu) sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya syaithan bermalam di lubang hidungnya.�



Dan juga dalam hadis tersebut, pernyataan iblis �Aku punya anak bernama Kahil yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.�



Bagaimana mungkin tidak dituliskan baginya pahala, sedangkan ia telah mendatangi majlis ilmu atau khutbah?



Jumhur ulama bahkan berpendapat, bahwa orang yang ketiduran ketika mendengarkan khutbah Jumat, tetap sah sholat Jum�atnya dan tidak berdosa.



Dan lagi, yang paling besar kebohongan dalam hadis palsu ini adalah, ceritanya tentang tawaran Rasul kepada Iblis untuk bertobat. Padahal sudah jelas, bahwa Iblis akan kekal di neraka, dan akan memberi pengakuan kepada para pengikutnya, dia adalah yang terlaknat, dan adalah yang dijanjikan neraka, bagaimana mungkin Rasulullah menawarkan jalan taubat kepadanya?



Kisah ditemukannya hadis palsu ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi TS dan juga agan2. Agar tidak terburu-buru menyebarkan sesuatu berita atau kabar yang belum tentu kebenarannya. Allah sendiri telah memerintahkan kita untuk tabayyun (klarifikasi) akan segala hal, baik itu berita, ilmu apalagi hadist yang disampaikan kepada kita (al-Hujurat).



Lebih lanjut Syaikh Abdurrahman menerangkan,



Sungguh sangatlah berbahaya, menyebarkan hadis palsu buatan, karena barangsiapa yang menyebarkan hadis palsu, maka dia terkena dosa kebohongan pula, dan dia juga ikut berbohong sebagaimana orang yang membuat hadis itu dan berbohong atasnya.



Dan sungguh telah datang peringatan yang keras tentang hadis palsu, "Sesungguhnya kedustaan atas namaku tidaklah seperti kedustaan atas nama seseorang selainku. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya dari api Jahannam.�. Dalam riwayat lain: �Barangsiapa yang mengatakan sesuatu yang tidak aku katakan atas namaku maka hendaklah menyiapkan tempat duduknya dari api Jahannam�. (HR.Muttafaqun�alaihi)





Dapat kita bayangkan, berbohong atas nama presiden saja, bisa membuat kita dipenjara. Apalagi berbohong atas nama Rasulullah, sang penerima wahyu dari Allah? Naudzubillah.



Syaikh Hamid Ali menambahkan, hatta.. walaupun di dalam matan (teks) hadis tersebut, baik dalam makna maupun kalimat � sebagian darinya � juga disebutkan dalam sumber agama yang lain (al-Quran, Sunnah, Ijma) tetap tidak diperkenankan penyandaran kalimat atau berita (hadist) dari Rasulullah kecuali yang sudah benar-benar terbukti keabsahannya. Karena sesungguhnya, hadist dari Rasulullah adalah berita wahyu, dan wahyu itu bersumber dari Allah. Maka siapakah yang lebih dzalim dan besar dosanya ketimbang orang yang berbohong atas nama Allah?



Pusat Fatwa yang dikepalai Dr Abdullah Faqih pun menegaskan bahwa hadis itu merupakan hadis palsu yang sangat jelas. Terkait dengan hukum penyebarannya, tidak diperbolehkan .



Imam Ibnu Hibban dalam syarahnya atas hadits ini di kitabnya �Adl-Dlu�afaa� : �Di dalam kabar ini ada dalil tentang sahnya apa yang telah kami terangkan, bahwa orang yang menceritakan hadits apabila ia meriwayatkan apa-apa yang tidak sah dari Nabi SAW, apa saja yang diadakan orang atas beliau SAW, sedangkan ia mengetahuinya, niscaya ia termasuk salah seorang dari pendusta�.



Dilihat secara keseluruhan, hadis ini memang baik serta selaras dengan hukum-hukum Islam. Namun, meskipun tujuannya baik dan demi kemuliaan ALLAH, kebohongan dan pembenaran seperti hadis ini jelas melanggar hukum ALLAH yang sudah disampaikan orang-orang yang dipakai-Nya. Apalagi kebohongan itu memakai teks-teks keagamaan sebagai legitimasi demi menjaga kewibawaan diri atau institusi atau aliran kepercayaannya. Pandangan objektif jelas diperlukan dalam memandang suatu kepercayaan yang sakral sekalipun.



Hukum Terlanjur Menyebarkan Hadis Palsu



Sebagaimana yang sudah disebutkan oleh para masyayikh di atas, bahwa penyebaran hadis palsu adalah tidak dibenarkan, bahkan termasuk salah satu dosa besar, dan itu jelas.



Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang tidak tahu status hadis tersebut, tetapi terlanjur menyebarkannya?



Menurut kacamata penulis, unsur ketidaksengajaan dalam Islam, sangat diperhatikan. Artinya, hukumnya sangat jauh berbeda dengan tindakan sengaja. Contoh kecilnya adalah dalam puasa wajib, bila tidak sengaja atau lupa dan makan, maka puasanya tetap sah, bahkan walaupun makannya itu sudah satu panci. Akan tetapi, ada juga perbuatan tidak sengaja yang tetap mendapatkan hukuman, contohnya tidak sengaja membunuh, tetap mendapatkan hudud (hukuman), meskipun jauh lebih ringan.



Dari dua contoh di atas, penulis berkesimpulan, bahwa bila suatu hukum ketidaksengajaan itu terkait dengan urusan manusia, maka hukuman tetap dilaksanakan. Namun bila, persoalan itu kaitannya khalis (murni) terkait dengan Allah (ibadah, dll), Sang Maha Pemurah lebih suka memaafkannya. CMIIW, mohon diklarifikasi.



Dalam kasus ini, penulis tidak ingin memutuskan dosa atau tidak, karena itu adalah hak prerogatif Allah. Hanya saja, saran penulis, agar yang terlanjur menyebarkan segera beristighfar, memohon ampun sama gusti Allah. Terkait postingannya, boleh dihapus atau dijelaskan bahwa hadis yang ia sebarkan tersebut adalah palsu. Lebih baik bila dipostingkan juga penjelasan lebih lanjutnya. Silahkan bila ingin memposting ulang tulisan ini, akan tetapi mohon sumbernya juga dicantumkan.



Wallahu a�lamu bishshowab.



sekali lagi mohon maaf ya agan-agan





sumber :

khayma.com

IRAMANA

Analisa Hadis Palsu Iblis Bertamu Kepada Rasulullah





Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:41 AM.


no new posts