Saat Bayern Munich dan Chelsea bertanding di final Liga Champions di Allianz Arena, Minggu (20/5) dinihari WIB, kedua tim sama-sama berambisi untuk menuntaskan dahaga sekian lama. Kondisi perbedaan sisi finansial kedua tim tampaknya bisa saja berpengaruh terhadap usaha mereka untuk meraih gelar di musim ini.
Dalam urusan Financial Fair Play (FFP) yang digagas UEFA, Chelsea dihadapkan pada tuntutan untuk menyusun kembali struktur ekonomi mereka agar bisa sesuai dengan paramater yang baru. Sementara Bayern sudah berhasil melakukannya. Untuk itu, pertandingan final kali ini akan menjadi pembuktian apakah FFP bisa bermanfaat atau tidak.
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Susunan Pemain:
Code:
Spoiler for open this:
Quote:
Babak pertama Final Liga Champions di Fussball Arena belum menghasilkan gol, peluang Bayern Munich dan Chelsea masih sama besarnya.
The Blues benar-benar menurunkan David Luiz dan Gary Cahill di jantung pertahanan, sementara Ryan Bertrand secara mengejutkan ditempatkan di tengah untuk berduet dengan Mikel.
Baru di menit kedua, Munich sudah harus menerima kartu kuning pertamanya. Hal itu akibat ulah Bastian Schweinsteiger yang menghalau bola dengan tangannya.
Schweinsteiger sempat melepaskan tembakan yang masih sanggup diblok Cahill, hingga menghasilkan corner. Bola tendangan sudut hanya disepak melayang jauh oleh Toni Kroos.
Munich mendominasi penguasaan bola dalam 20 menit pertama 63% berbanding 37%, Chelsea nampak lebih sering tertekan dan lebih memilih menunggu melepaskan counter attack lewat bola-bola panjang.
Peluang matang pertama didapatkan Munich, lewat Arjen Robben yang menusuk di kotak penalti The Blues, tendangan kerasnya masih sanggup dimentahkan Cech dan hanya berbuah corner.
The Blues sempat mendapatkan situasi free kick yang bagus di depan kotak penalti Munich, namun sayang eksekusi yang diambil oleh Juan Mata juga tak akurat dan terbuang sia-sia.
Munich terus menekan dengan kecepatan mereka, namun lagi-lagi banyak peluang mereka terbuang sia-sia karena penyelesaian akhir yang terburu-buru dan akhirnya hanya off target.
Salomon Kalou juga hanya meringis saja ketika sepakan percobaan yang ia lakukan masih sanggup dihadang Neuer dan belum berbuah hasil, selang beberapa saat Mario Gomez juga menendang bola hingga terbang di kotak penalti Chelsea.
45 menit pertama plus perpanjangan waktu sebanyak 1 menit belum mampu menghadirkan gol di Fussball Arena. Skor masih sama kuat untuk kontestan Jerman dan Inggris ini.
Susunan Starter:
Bayern Munich (4-2-3-1): Manuel Neuer; Diego Contento, Jerome Boateng, Anatoliy Tymoshchuk, Philipp Lahm (kapten); Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos; Franck Ribery, Thomas Mueller, Arjen Robben; Mario Gomez.
Chelsea (4-2-3-1): Petr Cech; Ashley Cole, David Luiz, Gary Cahill, Jose Bosingwa; Frank Lampard (kapten), John Obi Mikel; Ryan Bertrand, Juan Mata, Salomon Kalou; Didier Drogba.
Quote:
Usai kick off babak kedua dimainkan, Bayern Munich masih terus menjadi pihak yang paling rajin menekan. Tusukan dari sayap kiri akhirnya masih sanggup diblok oleh David Luiz yang terus tampil disiplin sejauh ini.
Robben yang menusuk dari sisi kanan juga masih kesulitan menembus hadangan Ashley Cole. Drogba sempat memiliki kesempatan menembak di sisi kanan kotak penalti Munich, namun tendangannya masih bisa dihadang Contento.
Sebuah bola rebound tembakan Robben sempat diimbuhi tendangan Ribery dan mengoyak jala gawang Chelsea, namun hakim garis sudah mengangkat bendera, tanda Ribery telah berada di posisi off side, skor pun belum berubah.
The Blues Chelsea terus-terusan ditekan, dan hampir tidak sanggup keluar dari daerah mereka sendiri. Namun harus diakui juga sejauh ini bek-bek mereka terus sanggup tampil konsisten dengan kokohnya.
Berkali-kali bek Chelsea bergantian menjadi tembok yang memblokir setiap tembakan demi tembakan anak-anak Munich, salah satunya tembakan keras dari Toni Kroos.
Chelsea sempat mendapatkan peluang ketika skema serangan balik cepat berhasil mereka lakukan, namun Kalou dan crossing Lampard masih sanggup diamankan Neuer.
Di Matteo akhirnya memasukkan Florent Malouda untuk menggantikan Ryan Bertrand. Nampaknya pelatih Italia ini menginginkan pasukannya lebih kreatif dalam menyusun serangan.
Thomas Muller sempat mendapatkan ruang tembak yang cukup terbuka, ketika Bek Chelsea teledor dalam mengamankan si kulit bundar, namun lagi-lagi sepakannya hanya melebar, total sejauh ini dari 23 tembakan yang dilepaskan Munich hanya 3 yang on target.
Quote:
Kebuntuan laga Final Liga Champions 2012 ini akhirnya terpecahkan di menit 82, Thomas Muller menanduk masuk bola crossing Toni Kroos ke tiang jauh, bola sempat memantul ke tanah dan membentur mistar sebelum melewati hadangan Cech.
Chelsea tertinggal, dan coba bergerak cepat, Fernando Torres dimasukkan untuk mengambil tempat Salomon Kalou. Sementara Munich pilih main aman, seorang bek, Daniel Van Buyten dimasukkan untuk menggantikan si pencetak gol, Muller, keunggulan coba mereka pertahankan.
Namun drama tercipta 2 menit sebelum waktu normal usai, corner kick yang dikirimkan Juan Mata berhasil disambar kepala Didier Drogba dengan kerasnya, bola tak sanggup ditepis Neuer dan membuat skor menjadi 1-1 di menit 88.
Waktu tambahan 3 menit diberikan oleh sang pengadil, dan skor tetap di angka 1-1 yang akhirnya memaksa laga dilanjutkan ke babak extra time.
Quote:
Akhirnya juara Liga Champions 2012 harus ditentukan lewat drama adu penalti, jawaranya adalah Chelsea yang menang 4-5(1-1), Minggu (20/5).
Fernando Torres sempat melakukan penetrasi ke selepas kick off babak pertama extra time, sayang tak banyak bantuan yang ia dapat hingga tak menghasilkan sesuatu yang berarti.
Tak lama berselang Chelsea mendapatkan hukuman penalti, penetrasi Ribery di kotak dihentikan pelanggaran ceroboh Drogba dari belakang. Kartu kuning untuk si striker Pantai Gading.
Robben maju sebagai algojo, tembakan keras yang ia arahkan ke sisi kanan bawah terbaca oleh Petr Cech dan memberikan The Blues asa lagi di laga dramatis ini.
Ribery akhirnya tak sanggup melanjutkan permainan usai mendapatkan pelanggaran dari Drogba itu, Jupp Heynckes menggantinya dengan Ivica Olic, striker yang musim depan akan berbaju Wolfsburg.
Hingga berakhirnya babak pertama waktu ekstra belum menghasilkan gol tambahan. Dan kemudian kedua kubu berpindah sisi untuk memainkan 15 menit berikutnya.
Ivica Olic nyaris saja membawa timnya unggul lagi, namun bola tidak ia selesaikan sendiri, malah ia berikan ke Van Buyten dan sayangnya sang bek tidak siap untuk menyambarnya.