Penyakit tidak menular merupakan kelompok terbesar penyakit penyebab kematian di indonesia. Meskipun memang beberapa penyakit menular seperti TBC juga merupakan penyebab kematian dalam jumlah yang tinggi namun secara keseluruhan, kelompok penyakit tidak menular tetap saja menempati posisi tertinggi. Tingginya tingkat kematian beberapa penyakit dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi tentang penyakit tersebut, pola hidup yang kurang sehat, fasilitas kesehatan yang kurang memadai termasuk juga aksesnya yang sulit terutama pada daerah terpencil, serta faktor ekonomi yang menyebabkan masyarakat enggan untuk berobat dan mendapatkan pengobatan terbaik.
Ada beberapa penyakit yang merupakan penyebab kematian tinggi di indonesia,Berikut ini akan kita bahas enam diantaranya.
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Penyakit Jantung:
penyakit Jantung
Penyakit jantung penyebab kematian tertinggi di indonesia dan juga dunia. Tingkat kematian yang tinggi ini sering disebabkan karena penderita tidak sadar akan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung sering tidak menimbulkan gejala yang jelas atau bahkan tidak memiliki gejala sama sekali, sehingga penyakit jantung juga sering dimasukkan dalam kategori "Silent Killer". Karena penyakit jantung bukan penyakit menular, maka penyebab utama penyakit jantung adalah pola hidup yang tidak sehat dan kelainan genetik.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Penyakit TBC:
Penyakit TBC
Penyakit pernapasan yang satu ini merupakan kategori penyakit menular.Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tubercolosis dan ditularkan lewat udara. Obat penyakit TBC sebenarnya sudah sangat memadai dan memiliki tingkat penyembuhan yang tinggi, namun karena akses dan tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan penyakit ini menyebabkan kematian yang tinggi.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Diabetes Melitus:
Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus bukan merupakan penyakit menular dan utamanya diakibatkan karena pola hidup yang tidak sehat. Diabetes melitus dapat menyebabkan beberapa komplikasi antara lain kebutaan, lumpuh dan beberapa penyakit lain. Dua tipe diabetes melitus adalah tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Stroke:
Stroke
Penyakit stroke diakibatkan karena tersumbatnya pembuluh darah ke otak atau lebih jauh lagi stroke dapat diakibatkan karena pecahnya pembuluh darah ke otak. Ada dua tipe stroke yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Diare:
Diare
diare merupakan kondisi BAB berlebih, diare dapat disebabkan karena infeksi terutama oleh bakteri E coli, keracunan makan serta alergi terhadap makanan tertentu.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kanker:
Kanker
Jenis-jenis kanker
Leukemia Limfoblastik Akut (Acute Lymphoblastic Leukaemia -ALL). Ini merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak. Hampir 30% kanker pada anak-anak adalah ALL. Anak yang terkena kanker mungkin akan mengalami demam, lebam, mudah letih, dan pembengkakan kelenjar di leher. Sebagian besar anak-anak dengan ALL hanya memerlukan kemoterapi; tapi ada pula yang memerlukan pengobatan radiasi pada otak. Secara keseluruhan, 75-80% anak-anak dapat disembuhkan setelah pengobatan.
Leukemia Myeloid Akut (Acute Myeloid Leukaemia -AML). Ini merupakan bentuk leukemia yang tidak umum. Anak yang terkena penyakit ini memiliki gejala yang mirip seperti acute lymphoblastic leukaemia. Sebagian besar anak dengan AML hanya memerlukan kemoterapi. Secara keseluruhan, 45-60% anak-anak dapat disembuhkan setelah pengobatan.
Limfoma Non-Hodgkin (Non-Hodgkin Lymphoma � NHL). Ini adalah kanker pada kelenjar getah bening. Anak yang terkena bisa mengalami demam, mudah letih, dan pembengkakan kelenjar di leher atau di dalam dada. Beberapa anak mungkin mengeluh sukar bernafas atau nyeri di perut. Secara keseluruhan, lebih dari 80% anak-anak dapat disembuhkan hanya dengan kemoterapi. Hanya sedikit proporsi anak-anak yang harus dibedah atau mendapat pengobatan radiasi.
Limfoma Hodgkin. Kanker ini merupakan bentuk kanker lain pada kelenjar getah bening, yang gejalanya mirip dengan Limfoma Non-Hodgkin. Pengobatan dengan kemoterapi, dan radiasi pada beberapa anak-anak, menghasilkan tingkat kesembuhan lebih dari 80% bahkan pada penyakit stadium lanjut.
Tumor Otak. Tumor Otak merupakan bentuk kanker padat yang paling umum terjadi pada anak-anak, yaitu 15-20% kasus. Ada berbagai jenis tumor otak pada anak-anak, dan pengobatannya tidaklah sama. Anak-anak dengan tumor otak bisa mengeluh sakit kepala, bermasalah pada penglihatan, muntah-muntah, lemah di satu sisi tubuh, gemetar saat berjalan, atau epilepsi. Secara umum, anak-anak yang terkena tumor otak membutuhkan pembedahan yang setelah itu diikuti dengan pengobatan radiasi. Medulloblastoma, sebuah tumor yang sering terlihat pada otak kecil (cerebellum) anak, dapat diobati dengan pembedahan, radiasi dan kemoterapi. Peluang kesembuhannya 60-70% jika tumor belum menyebar.
Tumor sel induk (germ cell) di dalam rongga tengkorak (intracranial) lebih sering terjadi pada anak-anak Oriental. Tumor ini berbeda karena sebagian besar bisa diobati dengan kemoterapi dan radiasi tanpa perlu pembedahan yang rumit. Tingkat kesembuhannya berkisar dari 60-90%, tergantung pada jenis tumor sel induknya (germ cell).
Neuroblastoma. Ini merupakan kanker pada kelenjar adrenal di dalam perut. Terkadang, jenis ini terdapat pada jaringan saraf di dalam leher atau dada. Anak yang terkena dapat mengalami demam, sakit pada tulang, dan perut yang bengkak. Jika dideteksi dini, hasilnya sangat bagus dan lebih dari 90% anak-anak dapat disembuhkan. Sayangnya, sebagian besar anak-anak telah mengalami stadium lanjut di mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pengobatan dengan pembedahan, kemoterapi dan terkadang radiasi diperlukan di sini. Kemoterapi dosis tinggi diikuti dengan transplantasi sel induk (stem cell) kini merupakan bagian dari pengobatan standar. Hanya 10-30% anak-anak yang bisa bertahan sampai jangka panjang.
Tumor Wilms. Ini merupakan kanker pada ginjal dan sebagian besar anak-anak yang terkena mengalami pembengkakan perut. Pengobatan standar mencakup pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Hasilnya sangat bagus, 80-90% sembuh bahkan pada stadium lanjut.
Tumor Sel Induk (Germ Cell). Ini merupakan kanker pada testis (anak laki-laki) atau pada indung telur (perempuan). Terkadang terjadi di dalam perut, di dalam dada, leher atau di daerah tulang ekor dekat anus. Beberapa pasien hanya membutuhkan pembedahan, namun ada pula yang dapat dirawat dengan kemoterapi saja. Tingkat kesembuhannya berkisar antara 75-90% meskipun pada stadium lanjut.
Rhabdomyosarcoma. Ini merupakan kanker pada otot, dan biasanya muncul dalam bentuk gumpalan. Semua bagian tubuh dapat terkena. Pengobatannya mencakup pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Tingkat kesembuhan jangka panjangnya berkisar dari 70-80% jika penyakitnya belum menyebar.
Osteosarcoma (atau Sarkoma Osteogenik). Ini merupakan kanker pada tulang dan umumnya berbentuk pembengkakan pada tulang paha atau kaki. Pengobatannya terdiri dari pembedahan dan kemoterapi. Sekitar 60-70% anak dapat bertahan hidup sampai jangka panjang setelah pengobatan, jika kanker belum menyebar.
Sarkoma Ewing (atau tumor neuroektodermal primitif/Primitive Neuroectodermal Tumour). Ini merupakan kanker pada sistem saraf yang dapat mempengaruhi tulang atau jaringan lunak. Oleh karena itu, gejala-gejalanya mirip dengan Rhabdomyosarcoma atau Osteosarcoma. Pengobatannya mencakup pembedahan, kemoterapi dan radiasi. Untuk kanker yang belum menyebar, tingkat bertahan hidup jangka panjangnya adalah 70-80%.
Hepatoblastoma. Ini adalah kanker pada hati. Anak yang terkena biasanya mengalami pembengkakan perut. Dengan pembedahan dan kemoterapi, tingkat bertahan hidup jangka panjangnya mendekati 90% jika penyakitnya belum menyebar.
Retinoblastoma. Ini adalah kanker pada bola mata. Di tahap awal, orang tua dapat melihat refleksi putih (refleks mata kucing) di mata yang terkena, khususnya ketika wajah anak difoto. Di tahap awal, kanker ini dapat diobati dengan pembedahan atau pembedahan mikro. Untuk penyakit yang lebih lanjut, diperlukan pengobatan radiasi dan kemoterapi. Tingkat bertahan hidup jangka panjang jauh di atas 90% kecuali penyakitnya telah menyebar dari bola mata.