FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Halo teman-teman ceriwiser sekalian, dalam rangka mengikuti lomba Rejeki Kaskus, saya akan sharing sedikit mengenai suka duka ketika saya berjualan di FJB Kaskus... ![]() [/quote][quote] ![]() Diawali dengan lulusnya aku dari salah satu universitas swasta terkemuka di Jakarta. Lulus dengan predikat Cum Laude serta menjadi Lulusan terbaik untuk Program Studi yang kuambil, tidak membuat tekadku untuk sukses berbisnis menjadi goyah. Jika banyak teman-temanku yang memilih untuk masuk ke dalam suatu perusahaan besar dengan gaji yang stabil, maka aku tidak ingin berlama-lama untuk berada dalam penjara tersebut walaupun saat ini aku masih bekerja sambil mengurus bisnisku. Aku tidak ingin terjebak dalam suatu kondisi yang disebut oleh Robert T. Kyosaki sebagai �Rat Race�. Sebenarnya sudah lama sekali aku berjualan di FJB kaskus yaitu pada saat aku membantu ayahku untuk menjual speaker miliknya. Melihat adanya peluang yang bagus dari FJB kaskus, maka akupun ketagihan untuk berjualan. Aku berjualan mulai dari barang-barang bekasku seperti komik, novel, sepatu, baju, dll sampai menjadi reseller baju-baju Korea. Namun pengalaman itu sudah cukup lama, yaitu ketika aku masih berkuliah. Tepat di tanggal 10 Januari 2011 aku bergabung dengan salah satu perusahaan Alat berat terkemuka di Indonesia. Saat itu rasanya senang sekali bisa bekerja di perusahaan yang besar itu dengan total pendapatan per bulan 5 juta rupiah. Sungguh, dibandingkan perusahaan-perusahaan lain tempat teman-temanku bekerja, angka ini sangat tinggi. Pada hari itu, hari pertamaku bekerja aku berkenalan dengan orang-orang baru di lingkungan baruku. Namun, setelah jalan beberapa bulan, aku mulai bosan dengan semua ini. Aku merasa seperti berada dalam sebuah penjara, apalagi perusahaan tempatku bekerja ini sangat tinggi jam kerjanya. Rekor yang terparah adalah aku bekerja sampai jam 5 pagi! Padahal aku masuk pukul setengah 8 pagi. Sungguh aku sangat tidak tahan dengan semua ini. Di tengah-tengah kesibukanku, aku mulai memikirkan untuk membuka bisnis sendiri, namun aku tidak punya pengalaman dalam berbisnis. Bisnisku menjadi reseller baju korea saja kandas di tengah jalan. Akhirnya, ketika aku sedang berjalan-jalan di Gramedia aku menemukan sebuah buku yang akhirnya menjadi pedomanku berbisnis sampai saat ini. Buku inilah yang memberikan semangat kepadaku sampai sekarang. Sebuah buku sederhana, namun sangat Dahsyat yang ditulis oleh Tung Desem Waringin. Buku yang berjudul Marketing Revolution. Dalam buku ini kita diajarkan berbagai macam ilmu marketing yang menggunakan otak kanan, dengan berbagai contoh yang bisa langsung kita ikuti. Buku ini sangat berbeda jauh dengan buku Marketing yang kugunakan saat berkuliah, buku dengan kata-kata yang sulit dipahami yang tidak pernah dapat kupraktekan ilmunya. Akhirnya untuk percobaan pertama aku mencoba untuk menjadi reseller barang-barang unik yang kemudian aku jual kembali di FJB Kaskus dan facebook. Kuterapkan semua tips-tips marketing yang ada dalam buku yang kubeli itu. Namun, ternyata hasilnya nihil. Aku pun putus asa, dan kembali menjalani kehidupanku di dunia kerja seperti semula. Agustus 2011 Bulan Agustus adalah bulan dimana semester baru tempat kuliahku dulu dimulai. Peluang ini kumanfaatkan untuk membuat kursus akuntansi. Kuterapkan kembali apa yang telah kubaca dalam buku Marketing Revolution. Berbeda dengan waktu itu, kini ilmu Marketing Revolution menjadi Pemeran utama dalam kesuksesan bisnis les-lesan ku. Aku senang sekali karena kupikir cikal bakal bisnisku yang mungkin bisa membawaku kepada �Financial Freedom� akan segera berhasil. Dengan semangat setiap Sabtu aku pergi ke Kampusku untuk memberikan les-lesan untuk Juniorku. Namun, lama kelamaan aku merasa seperti ada yang salah. Tujuanku adalah Financial Freedom, mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan waktu partisipasi yang seminimal mungkin. Namun, mengapa kini aku jadi harus bekerja sampai hari Sabtu? Akhirnya, kuputuskan untuk merombak kembali bisnis ini. Aku, mulai mencari-cari teman-temanku yang sudah lulus kuliah dan ingin mencari tambahan penghasilan melalui les-lesan. Tujuanku adalah agar bukan aku yang memberikan les-lesan melainkan teman-temanku itu dan aku hanya menjadi perantara yang menikmati komisinya saja. Namun banyak sekali kendala yang kutemui, mulai dari mereka yang tidak bisa mengajar pada hari biasa (hari dimana banyak junior-juniorku yang bisa ngeles) sampai mereka yang tidak menguasai matakuliah-matakuliah rumit tempat lahan basah bisnis les-lesanku. Aku putus asa... Kuhentikan ini semua� September 2011 Aku sudah tidak tahan lagi! Kuputuskan untuk resign dari tempatku bekerja. Aku sudah tidak kuat lagi bekerja dalam penjara ini dimana seluruh waktuku dihabiskan di tempat ini. Aku stress, aku kurang tidur! Kuputuskan untuk berbicara kepada supervisor dan manajerku tentang rencanaku ini. Mereka pun kaget atas keputusan ini dan mereka bilang sayang apabila aku membuat keputusan ini, apalagi aku belum menemukan perusahaan baru tempat aku bekerja selanjutnya. Namun, tekadku sudah bulat� Aku tidak mau lagi bekerja di perusahaan seperti itu. Aku ingin mencari perusahaan lain yang jam kerjanya lebih manusiawi, agar aku juga bisa meluangkan waktu untuk merencanakan dan menjalankan bisnisku. Aku memutuskan untuk bekerja di perusahaan ini hanya sampai bulan Desember 2011� Tepat 1 tahun aku bekerja di perusahaan ini. Tanggal 17 September menjadi salah satu momen yang penting dalam hidupku, aku bertemu dengan salah satu orang sukses yang menginspirasiku. Pada hari itu aku pergi berdua bersama pacarku. Dari kampusku yang berlokasi di daerah Sudirman, aku naik bus 213 menuju ke Central Park. Bus penuh dan kamipun terpaksa berdiri. Namun, hal itu tidak menjadi masalah karena aku sedang sangat bersemangat menantikan momen yang kutunggu-tunggu ini. Akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami, segera saja kami masuk ke APL tower dan bergegas menuju ke lantai 10. Kami terlambat beberapa menit. Pintu aula kubuka dan disana telah berbicara seorang pemuda sukses dengan penuh kharisma. Ya! Dia adalah Bong Chandra, motivator termuda se-Asia! Sungguh ini rasanya seperti mimpi bisa bertemu dengannya dalam sebuah seminar yang berjudul �Life Methamorphosis�. Kugunakan waktu ini sebaik-baiknya untuk belajar darinya. ![]() Oktober 2011 Seperti 3 bulan sebelumnya, bulan ini adalah bulan yang sangat sibuk di kantorku. Kami sedang menyiapkan report Bapepam yang selalu kami buat setiap 3 bulan. Namun, bulan ini berbeda dari 3 bulan sebelumnya. Ada momen special yang memang kunanti-nantikan. Aku terpilih untuk mengikuti Book Launching dari salah seorang Motivator Wanita terkenal di Asia. Seorang Motivator yang telah menulis buku Mimpi Sejuta Dollar, sebuah buku yang membuatku menangis. Dalam buku ini diceritakan tentang jatuh bangunnya dalam dunia bisnis, mulai dari ia gagal untuk membuat bisnis sampai ia tertipu! Aku pun bergegas pergi menuju ke Plaza Senayan. Antrian di Halte Busway tidak membuatku kehilangan semangat walaupun cuaca pada hari tersebut sedang terik. Aku turun di halte Bunderan Senayan kemudian berjalan kaki menuju Plaza Senayan. Perjalanan ini ternyata cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Sesampainya di Plaza Senayan aku segera mecari Eskalator menuju lantai teratas dari SOGO Department Store. Kutemukan sebuah toko buku megah, Toko Buku Kinokuniya, yang menjadi tempat Book Launch tersebut. Aku sampai lebih awal 1 jam dari waktu Acara tersebut. Untunglah, karena dengan ini aku bisa mendapatkan tempat duduk. Acarapun dimulai, kudengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Merry Riana berharap ada sesuatu berharga yang dapat berguna bagi diriku kelak. Acara ini juga menghadirkan bintang tamu yaitu �Raditya Dika�. Lawakannya membuat suasana pada acara tersebut menjadi meriah. Akhirnya acarapun berakhir dan dipuncak acara ternyata ada sesi foto-foto.Maka kesempatan ini kumanfaatkan sebaik-baiknya untuk berfoto bersamanya. ![]() #Lanjut di Post 2# Terkait:
|
![]() |
|
|