FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() 6 Panduan Buat Suami Istri Ketika ini rata-rata pasangan menikah pada usia pertengahan 20-an. Biasanya bila usia mencapai 25 atau 26 tahun setelah lulus atau sudah memiliki karir yang stabil. Jarang muda-mudi yang berusia awal dari itu mau menikah. Kalau ada pun banyak orang tua yang akan membantah dan meminta mereka berpikir seribu kali sebelum menikah. Bahkan tak kurang juga dikatakan 'sudah gatal' ingin menikah. Tak bisakah menikah di usia muda jika keinginan dan persediaannya sudah cukup? Perlukah menunggu tiga atau empat tahun lagi sebelum melaksanakan keinginan itu? Sebenarnya individu yang masih muda juga bisa mengemban tanggung jawab sebagai suami maupun istri. Untuk pasangan muda yang berada dalam dilema ini, ikuti beberapa hal tentang pernikahan di usia muda yang bisa Anda jadikan panduan. 1. Berupaya Tanggung Jawab Menikah di usia muda menciptakan tanggung jawab yang lebih besar buat suami. Apa tidaknya, mereka harus menghidupi anak orang dengan menyediakan tempat tinggal yang nyaman dan makan yang cukup. Sebab itulah suami wajib memiliki karir atau pendapatan tetap untuk menyediakan semua yang diperlukan. Inilah hal paling utama dan harus diperhatikan. Namun, jika suami bekerja sendiri maka dia harus pastikan bahwa pendapatan hasil dari bisnis yang dijalankan tetap untuk periode beberapa bulan. Barulah semuanya berjalan lancar seperti yang diharapkan. 2. Periksa Status Keuangan Sebelum memutuskan untuk menikah, periksa dahulu status keuangan Anda. Apakah memiliki penyimpanan uang yang tetap untuk waktu satu periode yang panjang atau sekedar cukup makan saja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pasangan yang ingin berumah tangga harus memiliki setidaknya tiga bulan penyimpanan uang pengeluaran harian dalam setiap rekening tabungan harian. Seandainya Persyaratan tersebut dipenuhi maka tidak salah untuk kalian membangun mahligai bahagia yang diidamkan selama ini. 3. Berpikiran Matang Salah satu elemen penting yang harus ada dalam diri pasangan muda adalah berpikiran matang. Ingat, pernikahan bukanlah mainan untuk mengukur sebuah kebahagiaan. Suami terutama harus miliki sikap kepemimpinan dan bijak membuat keputusan. Oleh sebab itu mereka harus berpikiran lebih matang dari usia sebenarnya agar bahtera yang dilayari tidak jauh dari arah yang seharusnya. Ini karena, kehidupan rumah tangga memiliki banyak tantangan dan dugaannya. Susah untuk di prediksi apa yang akan terjadi di hari mendatang. Jadi Sentiasalah berpikiran jauh sebelum memutuskan sesuatu hal. 4. Dapatkan Restu Orang Tua Kata orang, restu orang tua sangat penting untuk mencapai sebuah kebahagiaan. Baik hidup sendiri atau berkeluarga, mereka memberikan energi dan semangat untuk menciptakan sesuatu yang lebih berarti. Tidak dipungkiri, ada segelintir orangtua yang menentang keras ketika anaknya ingin berumah tangga tetapi bila kebutuhan keuangan, tanggung jawab dan bijak membuat keputusan ini dipenuhi niscaya mereka akan merelakan hubungan tersebut sepenuh hati. 5. Memahami Kunci Bahagia Dalam rumah tangga, sikap saling memahami dan berkompromi adalah satu dari puluhan kunci mencapai kebahagiaan. Hidup sendiri tidak perlu memikirkan orang lain tetapi bila berdua sadarlah bahwa ada hati yang harus dijaga. Jaga kemarahan dan janganlah cepat emosi bila ada salah. 6. Selalu Berpikiran Positif Pada Pasangan Amalkan selalu berprasangka baik terhadap pasangan setelah mendirikan pernikahan. Cemburu bisa tetapi kata orang biarlah berlalu. Bukankah itu tandanya sayang. Jadi, ketika ada permasalahan atau curiga pada sikapnya maka Konsultasikan secara baik. Maklum sajalah, resiko untuk cemburu buta itu tinggi karena masing-masing masih muda, perjalanan pun jauh lagi. Sebaiknya, konsultasikan dari individu yang lebih berpengalaman untuk belajar yang lebih efektif. JANGAN LUPA ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|