Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
belanjayuk's Avatar
belanjayuk belanjayuk is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
belanjayuk mempunyai hidup yang Normal
Default ►►Mengenal Asal Mula Kondom, Mitos Seputar Kondom Dan Melihat Proses Pembuatannya◄◄




[/quote]
Quote:





Quote:





Please






Quote:





Sepertinya Tidak












Quote:





Selamat Menyimak






Quote:





Sejarah / Asal Mula Kondom


Quote:











Rasanya semua orang sudah tahu alat kontrasepsi bernama kondom. Selain untuk mencegah kehamilan, sekarang fungsi kondom meningkat untuk mencegah penularan penyakit kelamin atau penyakit HIV/AIDS. Tapi, tahukah Anda bagaimana awal mula ditemukannya kondom?



Masih belum jelas dari mana kata "kondom" berasal. Ada yang menduga kata itu berasal dari sebuah kota bernama Condom yang terletak di provinsi Gascony, sebelah barat daya Perancis. Pria-pria dari kota Condom ini terkenal dengan sifatnya yang menyukai seks, kurang sabar, dan gampang marah, kurang lebih seperti karakter tokoh Cyrano de Bergerac dalam drama karya sutradara Edmond Rostrands.



Pendapat lain mengatakan kata kondom diambil dari nama Dr.Condom, seorang dokter asal Inggris yang bergelar Pangeran. Pada pertengahan tahun 1600, ia yang mula-mula mengenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin.



Menurut Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things, sarung untuk melindungi penis telah dipakai sejak berabad silam. Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".



Kondom primitif itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan tapi menghindari penyakit kelamin. Untuk menekan kelahiran, sejak dulu pria selalu mengandalkan kaum perempuan untuk memilih bentuk kontrasepsi.



Adalah Gabriello Fallopia, dokter dari Italia yang hidup di abad ke-17 yang pertama kali menjelaskan dua tabung pipih yang membawa sel telur dari ovarium ke uterus. Ia dikenal sebagai "bapak kondom" karena pada pertengahan tahun 1500 ia membuat sarung linen yang berukuran pas (fit) di bagian penis dan melindungi permukaan kulit. Penemuannya ini diuji coba pada 1000 pria dan sukses.



Kondom di abad 17 berbentuk tebal dan dibuat dari usus binatang, selaput ikan atau bahan linen yang licin. Namun karena kondom dipandang mengurangi kenikmatan seksual dan tidak selalu manjur mencegah penularan penyakit (akibat penggunaan berulang kali tanpa dicuci), kondom pun menjadi tidak populer dan jadi bahan diolok-olok. Seorang bangsawan Perancis bahkan menyebut kondom sebagai "tameng melawan cinta, sarung pelindung dari penyakit".



Meski begitu, kondom tetap dipakai karena pada masa itu banyak pria yang khawatir tertular penyakit kelamin. A Classical Dictionary of the Vulgar Tongue yang terbit di London tahun 1785 menyebut kondom sebagai "usus kambing kering yang dipakai pria dalam hubungan seks untuk mencegah penularan penyakit.



Bentuk kondom pun makin lama semakin disesuaikan agar tujuan "aman dan nyaman" tercapai. Setelah era usus kambing, beberapa bahan pun dicoba untuk membuat kondom:


Quote:





Kondom Karet

Sarung yang dibuat dari karet tervulkanisir muncul di tahun 1870. Masyarakat kemudian hanya menyebut sarung tersebut "karet". Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.






Quote:





Kondom Latex

Jauh lebih tipis, steril, dan hanya sekali pakai, kondom generasi terbaru ini mulai diperkenalkan tahun 1930-an. Beberapa kondom pun didesain dalam bentuk lonjong dan efek menggelitik untuk kepuasan wanita. Kondom ini pun sudah memiliki tudung untuk menampung sperma sehingga lebih nyaman bagi pria dan aman untuk wanita.






Quote:





Kondom Polyuretan

Ini merupakan versi terakhir dari kondom. Bahannya lebih tipis dari latex, lebih kedap dan anti bocor, serta memiliki pelumas. Kondom baru ini dianggap ideal untuk pria dan aman untuk wanita yang alergi terhadap latex.












Quote:





Beberapa Mitos Seputar Kondom


Quote:











Quote:





Mitos

Tetap Bisa Hamil Meski Pakai Kondom

Fakta

Kondom dibuat dengan tujuan mencegah kehamilan. Memang tetap ada risiko bocor atau kondom sobek, tapi persentasenya sangat kecil.






Quote:





Mitos

Kondom Mengurangi Kenikmatan seksual

Fakta

Saat ini proses pembuatan kondom sudah mengalami banyak perbaikan. Kondom dibuat dari material yang tipis, elastis, dan awet sehingga tidak mengurangi sensitivitas kulit. Kondom juga tersedia dalam aneka pilihan warna dan rasa yang dapat membuat permainan cinta Anda dan pasangan semakin membara.






Quote:





Mitos

Kondom Menimbulkan Alergi

Fakta

Kebanyakan kondom terbuat dari lateks. Hanya 1-3 persen orang yang alergi terhadap bahan ini. Ada pula kondom nonlateks. Jika Anda alergi lateks, pilih kondom berbahan baku poliuretan. Kedua jenis kondom ini terbukti sama efektifnya.






Quote:





Mitos

Kondom Lebih Baik Dipakai Bersama Krim, Pelumas, dan Gel

Fakta

Gel, krim tertentu, baby oil atau hand body, justru dapat memicu rasa gatal, terbakar, dan reaksi alergi lain. Zat-zat di dalam gel dan krim juga dapat merusak kondom. Krim dan pelumas mengandung minyak yang dapat cepat menciptakan lubang pada lateks. Jika ingin menggunakan pelumas, pilih kondom dari bahan poliuretan karena aman digunakan bersama minyak dan pelumas berbahan dasar air.






Quote:





Mitos

Memasang Kondom Meredupkan Ereksi

Fakta

Hal ini memang dialami sejumlah orang. Namun, data yang ada, kebanyakan lelaki bisa mempertahankan ereksi selama 15 detik selama memasang kondom.












Quote:





Proses Pembuatan Kondom


Quote:











Quote:








[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Proses Pembuatan:













[spoiler=open this] for Proses Pembuatan:






















[quote]





Cuplikan Video









BERSAMBUNG




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:14 PM.


no new posts