Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
jonykebot's Avatar
jonykebot jonykebot is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,797
Rep Power: 16
jonykebot mempunyai hidup yang Normal
Default Makan malam terakhir yang berujung maut

Christine Hammer, 65 tahun, dan suaminya, Gert, sedang

menikmati makanan pembuka. Sepiring cumi, jamur tumbuk, dan salad

merupakan menu pembuka makan malam para penumpang kapal pesiar mewah

Costa Concordia, 13 Januari malam lalu.

Kapal baru saja berangkat dari Pelabuhan Civitavecchia dekat Roma, Italia. Kapal

pesiar sepanjang 50 meter itu memulai pelayaran selama sepekan menuju

Barcelona dan Majorca di Spanyol.

Terdapat 4.000 penumpang di kapal itu, di antaranya 1.000 warga Italia, 500

warga Jerman, 150 warga Prancis, dan 1.000 anak buah kapal turut serta dalam

pelayaran mengarungi Laut Mediterania tersebut.

Tiba-tiba kapal menghantam sesuatu. Piring, gelas, dan para penumpang

terbanting ke lantai kapal. Situasi mendadak gelap karena lampu di dalam kapal

mati. Suasana panik pun menguar. Jeritan seorang perempuan yang tengah hamil

lima bulan menjadi salah satu pekikan ketakutan ribuan penumpang.

Namun penumpang justru dibuat bingung oleh kru kapal. Selama 45 menit pasca-

benturan, kru malah berusaha menenangi situasi. �Mereka berkata tidak ada

masalah,� kata Hammer, warga Kota Bonn, Jerman, yang mendapat tiket kapal

dari donasi gereja setempat.

Toh, para penumpang yang kerap berpesiar dengan kapal merasakan bahaya

mengancam. �Anda sudah menonton film Titanic? Itulah yang kami rasakan,� kata

Valerie Ananias, 31 tahun, guru sekolah dari Los Angeles, Amerika. Valerie berlayar

bersama orang tua dan saudara perempuannya.

Para korban selamat pun kini terpaksa mengungsi. Sekolah, hotel, dan gereja di

Pulau Giglio disesaki pengungsi. Bahkan Wali Kota Giglio, Sergio Ortelli, meminta

warganya menampung lebih banyak pengungsi. Sedangkan mereka yang

dievakuasi dengan helikopter dibawa ke Pelabuhan Porto Santo Stefano.

Namun kematian sedikitnya tiga penumpang dan 69 lainnya belum ditemukan,

membuat para korban marah. �Kami harus berteriak pada kru kapal agar kapal

sekoci diturunkan,� kata Mike van Dijk, dari Pretoria, Afrika Selatan. �Ini sangat

mengerikan.�



thks

id wanepiro

buat yg bisa ksh melons jgn plit2 ya sama ane.



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:45 PM.


no new posts