Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis remaja yang bernama Brett Marie Christian yang lahir pada 16 Juni 1995 di sebuah daerah yang bernama Nebraska di Amerika. Saat berusia 15th Marie didiagnosis oleh dokter bahwa ia menderita penyakit leukemia, yaitu suatu penyakit ganas yang menyerang sel darah putih manusia dimana hanya sekitar 30% orang saja yang mampu bertahan dalam hidupnya. Dalam prognosisnya dokter menyatakan bahwa penyakit Marie tidak dapat disembuhkan dan umur gadis tersebut pun diperkirakan juga tidak akan lama.
Dalam keadaan yang tinggal menunggu waktu itu, disaat-saat masa sekaratnya, Marie berkata bahwa sebenarnya ia ingin sekali mengikuti sebuah acara pesta dansa yang akan diadakan di sekolahnya dan melakukan sebuah tarian bersama pasangan dansanya. Tarian terakhir yang mungkin akan mengantarkannya pada kematian.
Namun karena keadaannya yang tidak memungkinkan Marie pun merasa bahwa Ia tentu tidak dapat menghadiri acara tersebut dan melakukan tarian tersebut bersama teman-temannya di acara pesta dansa Homecoming Dance yang diadakan Sekolahnya. Mendengar keinginan tersebut maka teman-teman sekelas Marie berencana untuk membuat permintaan terakhirnya tersebut menjadi kenyataan.
Mereka mengajukan kepada pihak sekolah untuk menyelenggarakan acara tersebut lebih awal yaitu di awal Tahun dan membawakan pesta dansa itu kepada Marie. Dan begitulah acara pesta dansa Sekolah Palmyra diadakan lebih awal di tahun ini, di mana orang-orang akan menyaksikan seorang anak yang berada diambang maut untuk melakukan tarian terakhirnya.
Brett punya pacar bernama Treyton Carter, yang selalu menemuinya setiap malam di Monarch, Lincoln, menemani Brett menonton televisi, berdiskusi, dan mereka berciuman untuk pertama kalinya.
Teman-teman sekelasnya membuat keinginan Brett menjadi kenyataan dan mengadakan pesta dansa untuknya. Dan, begitulah acara reuni sekolah SMA Palmyra berlangsung lebih awal tahun itu di Monarch, Lincoln, dimana orang-orang datang ke acara tersebut karena ada seorang gadis yang tidak lama lagi akan meninggal.
Gadis itu mengenakan gaun berwarna pink dan rambutnya keriting. Dia juga masih sempat manikur-pedikur-an. Pasangan kencannya, Treyton Carter, juga membelikan dia korsase dan kalung.
Brett dan Treyton Carter adalah pasangan pertama yang berdansa di ruang bersama, dengan 50 atau lebih teman-teman sekelas mereka yang juga hadir mengenakan gaun pesta.
Brett dinobatkan sebagai ratu pada Sabtu malam di acara reuni sekolah tersebut. Brett menerima mahkota ratu itu sambil meletakkan kedua tangannya di wajahnya seperti Miss America dan meninggal tiga hari kemudian.