BASARNAS, mereka adalah orang orang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tingkat tinggi dalam mengatasi masalah berupa keselakaan kecelakaan genting yang disebabkan oleh kecerobohan atau kelalaian manusia dan atau oleh gejolak alam raya...
Didalam film The Guardian

ada cuplikan menarik, saat pelatih menjelaskan siapa mereka:
�........Kita adalah pasukan elit., kita adalah yang terbaik dari yang terbaik, ketika badai menutup seluruh jalan, kita turun dan ada disana, ketika longsor datang tiba tiba, kita turun dan ada disana dan bahkan ketika Tuhan sedikit marah dan datang mengingatkan, menghancurkan pekarangan, menerbangkan rumah rumah dari tanah dengan angin, kita turun dan ada disana......�
Logo SAR Nasional memiliki warna dasar Kuning Hijau. Warna itu diartikan sebagai warna "Pare Anom". Konon, dalam tradisi bangsa kita dua warna itu menandakan kesuburan tanah air kita yang diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Di tengah lingkaran logo adalah peta Indonesia, menunjukkan wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke terdiri dari 13.677 pulau/ kepulauan pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra, dengan mengandung kekayaan bumi dan air.
Lalu ada gambar Bintang sebanyak lima buah. Itu menggambarkan bahwa Pancasila merupakan falsafah Negara Republik Indonesia dan sebagai pandangan hidup dari bangsa. Sila kedua yang berbunyui "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" merupakan ciri khas tugas SAR Nasional yang selalu berkaitan dengan keempat sila lainnya.
Selanjutnya tulisan SAR NASIONAL dengan warna merah sebagai ketegasan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan yang meliputi seluruh wilayah dengan tekad para petugasnya untuk bertindak dengan cepat dan tepat bila sewaktu-waktu diperlukan.
Dan terakhir tulisan AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM. Sila pertama dari Pancasila sebagai suatu keyakinan dari setiap petugas SAR bahwa segala tugas ini diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dengan tetap berdoa "Semoga Selamatlah Alam Semesta".sumber:
http://keluargamac.blogspot.com
Sejarah SAR Nasional
Lahirnya organisasi SAR di Indonesia yang saat ini bernama BASARNAS diawali dengan adanya penyebutan "Black Area" bagi suatu negara yang tidak memiliki organisasi SAR.
Dengan berbekal kemerdekaan, maka tahun 1950 Indonesia masuk menjadi anggota organisasi penerbangan internasional ICAO (International Civil Aviation Organization). Sejak saat itu Indonesia diharapkan mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran yang terjadi di Indonesia.
Organisasi SAR di Indonesia saat ini sudah mengalami berkali kali perombakan dalam hal peraturan pemerintah hingga yang terakhir adalah Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009, sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), sehingga BASARNAS pun berubah menjadi BASARNAS (LPNK).
Sebagai LPNK, BASARNAS secara bertahap melepaskan diri dari struktur Kementerian Perhubungan. Namun hingga Tahun 2009, pembinaan administratif dan teknis pelaporan masih melalui Kementerian Perhubungan. Selanjutnya per Tahun 2007 BASARNAS (LPNK) akan langsung bertanggung jawab ke Presiden melalui Sekretariat Negara (Setneg).
ini gan bosnya yang sekarang
