
1st January 2011
|
 |
Ceriwis Pro
|
|
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 40
|
|
Menyisir Jejak Kuno Pulau Nias
Quote:
SEBAGIAN dari Anda mungkin masih ingat gambar upacara lompat batu pada uang seribu rupiah terbitan tahun 1992. Pertunjukan itu masih bisa Anda temui jika melancong ke Nias. Ini menjadi daya tarik tersendiri disamping kebudayaan masyarakatnya yang misterius.
Pertunjukan lompat batu yang menjadi ciri khas masyarakat Nias bisa Anda saksikan saat berkunjung ke Bawomatauo. Jika penasaran, Anda bisa coba melompati batunya yang berketinggian 2 meter.
Kesenian lompat batu awalnya adalah latihan perang kuno para pemuda Nias yang harus melompat melewati dinding batu setinggi 1,8 meter. Masih di Bawomatauo, Anda bisa melihat pertunjukan tari perang tradisional di mana para penarinya mengenakan kostum bulu burung berwarna terang yang diikatkan di kepala.
Selain lompat batu, monumen megalitikum kuno dan arsitektur tradisional juga menjadi daya tarik yang menakjubkan. Nias dianggap sebagai tempat kebudayaan magalitikum tertua di Indonesia. Rumah adat dan ukiran-ukiran batu tua dapat ditemukan di sekitar pulau bagian tengah. Beberapa dari rumah adat bahkan telah berusia 3.000 tahun.
Untuk melihat ukiran kayu yang rumit di rumah-rumah penduduk, Anda bisa berkunjung ke Desa Hilisimaetano di Selatan Nias yang memiliki lebih dari 100 rumah tradisional dengan ukiran khas Nias.
Beralih ke dataran tinggi, terutama desa di sekitar Gomo, Anda bisa melihat contoh ukiran batu terbaik. Meski sulit diakses, semua itu akan terbayar dengan pengalaman petualangan yang tidak terlupakan.
Nias juga menjadi alasan mengapa para peselancar dari berbagai belahan dunia datang berkunjung. Mereka kerap menjadikan Nias seolah 'Mekah' peselancar karena ombak dan pemandangan pantainya yang indah. Bagi peselancar berpengalaman dapat bertarung memecah ombak di Pantai Lagundri.
Ketika waktu beranjak senja, pemandangan pantai sangat menakjubkan. Anda bisa menyaksikan matahari terbenam perlahan dengan gradasi warna merah kekuning-kuningan.
Beberapa pulau yang bisa dikunjungi saat di Nias ialah Pulau Bawa dan Pulau Aru. Di Pulau Bawa Anda dapat berselancar. Pulau ini dapat diakses selama 2 jam perjalanan menggunakan kapal feri dari Nias. Sementara untuk sampai ke Pulau Aru Anda harus menyewa perahu.
Akses menuju Pulau Nias yang berada di pantai Barat Sumatra Utara bisa dimulai dari Gunung Sitoli yang merupakan pintu gerbang ke Nias. Menggunakan pesawat, Anda bisa menuju Bandara Binaka di Gunung Sitoli. Atau menggunakan kapal laut yang beroperasi setiap hari dari Gunung Sitoli ke Sibolga
|
sumber
|