Moral dan mental Perdana Menteri Jepang sangat layak ditiru oleh para pejabat di Indonesia, betapa tidak, Naoto sebagai orang yang memegang jabatan perdana Menteri Jepang mengumumkan secara resmi kepada rakyat Jepang sekaligus mengungkapkan permintaan maafnya atas krisis nuklir yang terjadi, selain itu Naoto juga berjanji akan menolak menerima gaji sebagai perdana menteri hingga krisis nuklir berakhir. Hal tersebut harus dicontoh oleh pejabat di Indonesia yang notabene masih haus akan uang
pada hari Selasa mengatakan bahwa ia tidak akan menerima gaji sebagai perdana menteri hingga krisis di reaktor nuklir Fukushima berakhir. Namun, ia akan tetap mengambil gajinya sebagai anggota parlemen.
"Bersama dengan operator reaktor, Tepco (Tokyo Electric Power Company), pemerintah mengemban tanggung jawab yang besar atas kecelakaan nuklir ini karena telah menerapkan kebijakan energi nuklir,".
"Sebagai orang yang bertanggung jawab atas kebijakan ini, saya ingin menawarkan permintaan maaf saya kepada masyarakat," katanya dalam konferensi pers.
"Mengingat posisi ini, saya telah memutuskan untuk tidak menerima gaji saya sebagai perdana menteri dari bulan Juni, sampai kita bisa melihat prospek solusi atas kecelakaan nuklir ini," tambahnya.(tempointeraktif.com)