Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Buddha

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Buddha Buddha is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,075
Rep Power: 16
Buddha mempunyai hidup yang Normal
Default Abhidhamma Course

Agama Buddha atau Buddha Dhamma adalah suatu ajaran keagamaan yang perlu dipelajari dengan seksama oleh para penganutnya,karena berbeda dengan ajaran-ajaran agama yang lain, yang mengutamakan doktrin kepasrahan kepada yang maha mutlak.

Buddha Dhamma merupakan jalan yang harus ditempuh oleh semua penganutnya,agar bisa mencapai tujuan akhir dari perjalanan hidup ini yaitu Nibb�na. Mengingat masih banyaknya pemeluk Agama Buddha di Indonesia yang kurang menguasai bahasa Inggris, maka masih banyak ajaran-ajaran Sang Buddha yang belum bisa dipelajari. Walaupun demikian, kita semua para penganut Buddha Dhamma di Indonesia, bersyukur dan berterima kasih kepada Romo Pandita PANJIKA dan para tokoh Buddhis yang lain atas buku-buku yang pernah ditulisnya, sebab sudah sangat membantu, minimal agar kita bisa menjalani kehidupan ini dengan lebih baik, sesuai dengan Dhamma ajaran Sang Buddha.

Bila manusia berada di dalam Dhamma,ia akan dapat melepaskan dirinya dari penderitaan akibat dari ketamakan (lobha), kebencian(dosa) dan kebodohan batin (moha),serta akan mencapai Nibb�na yang merupakan akhir dari semua penderitaan. Nibb�na hanya dapat dicapai dengan meningkatkan pengembangan batin. Pengembangan batin hanya dapat dicapai dengan jalan meningkatkan kebajikan, yaitu melakukan semua perbuatan yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain, melalui ucapan,jasmani, dan pikiran sehingga padamnya api keserakahan, kebencian dan kebodohan batin. Abhidhamma akan menguraikan semua ini dengan sangat terperinci.

Sebelum kita mempelajari Abhidhamma,sebaiknya para penganut Buddha Dhamma, mengetahui pokok-pokok dasar Agama Buddha terlebih dahulu, seperti:

- Panca-Khanda
(Lima Kelompok Kehidupan) yang terdiri dari :
- R�pa-Khanda (kelompok jasmani)
- Vedana-Khanda (kelompok perasaan)
-Sa��a-Khanda (kelompok pencerapan)
-Sankhara-Khanda (kelompok bentuk-bentuk pikiran)
- Vi��ana-Khanda (kelompok kesadaran)

Pengertian makhluk menurut Buddha Dhamma adalah panca khanda (lima kelompok kehidupan).

- Tiratana
(Tiga Mustika) yang terdiri dari:
- Buddha Ratana (Mustika Buddha)
- Dhamma Ratana (Mustika Dhamma)
- Sangha Ratana (Mustika Sangha)

- Cattari Ariyasaccani (Empat Kesunyataan Mulia)
-Dukkha Ariyasacca (Kebenaran Mulia tentang derita)
- Dukkha Samudaya Ariyasacca (Kebenaran Mulia tentang asal mula timbulnya derita)
-Dukkha Nirodha Ariyasacca (Kebenaran Mulia tentang berhentinya derita)
- Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariyasacca (Kebenaran Mulia tentang jalan menuju berhentinya derita).

- Tilakkhana (Tiga Corak Umum)
- Anicca-Lakkhana (corak berubah-ubah/tidak kekal)
- Dukkha-Lakkhana (corak penderitaan)
- Anatta-Lakkhana(corak tanpa aku/inti yang kekal)

- Kamma dan Patisandhi/Punnabhava
(Hukum Kamma dan Tumimbal Lahir)

- Paticcasamuppada
(Hukum Sebab Akibat yang Saling Bergantungan)

- Nibb�na
(Kebahagiaan Tertinggi)

Setelah kita memahami pokok-pokok dasar Agama Buddha seperti di atas maka untuk mempelajari Dhamma dan Abhidhamma akan terasa lebih mudah. Dhamma bukanlah merupakan suatu teori yang bersifat spekulasi. Semua ini merupakan proses yang terjadi secara terus-menerus di alam semesta ini, yang tidak pernah disadari oleh semua makhluk, tapi telah berhasil dilihat dengan jelas oleh Sang Buddha pada saat Beliau mencapai penerangan sempurna dan semua ini dapat dibuktikan oleh siapa saja.

Sedangkan Abhidhamma Pitaka merupakan pelajaran mengenai Citta (kesadaran/pikiran), Cetasika (bentuk-bentuk batin), R�pa (materi), dan Nibb�na (kebahagiaan tertinggi). Oleh karena itu, Abhi dhamma juga bisa disebut sebagai filsafat, metafisika dan ilmu jiwa Buddha Dhamma.

Dhamma

Dhamma berarti kesunyataan mutlak atau hukum abadi. Dhamma tidak hanya ada di dalam hati sanubari atau pikiran manusia saja tapi Dhamma berada di seluruh alam semesta ini. Semua fenomena yang terjadi di seluruh alam semesta ini baik yang menyenangkan, yang tidak menyenangkan maupun yang netral,semuanya adalah Dhamma dan terjadi karena Dhamma.

Dhamma terdiri dari 2 macam, yaitu:

1. Paramattha Dhamma yaitu kesunyataan tertinggi mengenai citta (kesadaran/pikiran), cetasika (bentuk-bentuk pikiran),r�pa (materi), dan Nibb�na (kebahagiaan tertinggi).

2. Pa��ati Dhamma
yaitu sesuatu yang diberi sebutan/nama atas kesepakatan bersama sekedar untuk membedakan yang satu dengan yang lainnya.

Paramattha Dhamma terdiri dari 2 macam Dhamma, yaitu:

1. Sankhata Dhamma (keadaan yang bersyarat), yaitu:
- tampak munculnya
- tampak lenyapnya
- selama masih ada tampak pula perubahan-perubahannya.

Citta, cetasika, dan r�pa merupakan Sankhata Dhamma.

2. Asankhata Dhamma (keadaan yang tidak bersyarat),yaitu:
-tidak dilahirkan
- tidak musnah
- ada dan tidak berubah

Nibb�na merupakan Asankhata Dhamma.

Citta

Yang disebut citta (kesadaran/ pikiran) adalah sesuatu yang dapat mengetahui obyek, dapat menerima obyek, dapat mengingat obyek dan merupakan alat untuk berpikir. Citta(kesadaran/pikiran) adalah Sankhata Dhamma (keadaan yang bersyarat),yaitu tertampak munculnya, tertampak lenyapnya dan selama masih ada tertampak pula perubahan-perubahannya. Kesadaran/pikiran itu juga dicengkeram oleh Tilakkhana (tiga corak umum), yaitu:

1. Anicca-Lakkhana
Kesadaran/pikiran itu tidak kekal, tidak tetap, tidak kuat/tidak dapat bertahan untuk selamanya.

2. Dukkha-Lakkhana
Karena kesadaran/pikiran itu tidak dapat bertahan, selalu muncul dan padam, sehingga menimbulkan dukkha.

3. Anatta-Lakkhana
Kesadaran/pikiran itu tidak mempunyai inti/pribadi yang kekal, ada pada saat muncul, tapi pada saat lenyap tidak tertampak bekas-bekasnya kalau pernah ada.

Jumlah Citta

Bila dilihat dari sifat atau keadaannya yang mana citta (kesadaran/pikiran) itu merupakan sesuatu yang dapat mengetahui obyek saja maka citta itu hanya satu. Akan tetapi, bila ditinjau dari keadaan yang diketahui dan bagian yang diketahui, maka citta itu menjadi banyak.Yaitu, mengetahui dalam hal nafsu keinginan (k�ma) yang baik maupun yang tidak baik/jahat, mengetahui dalam hal ketenangan batin baik yang bermateri (R�pa Jh�na) maupun yang tidak bermateri (Ar�pa Jh�na) dan mengetahui dalam hal Nibb�na maka jumlah citta bila dihitung secara terperinci menjadi 89 atau 121 (biasa ditulis 89-121) macam/bulatan yang terdiri dari 4 macam kategori/kelompok, yaitu:

1. K�mavacara Citta berjumlah 54 bulatan

2. R�p�vacara Citta berjumlah 15 bulatan

3. Ar�p�vacara Citta berjumlah 12 bulatan

4. Lokuttara Citta berjumlah 8-40 bulatan (baca: 8 atau 40)

Jumlah keseluruhan citta: 89-121 bulatan


Istilah k�m�vacara citta bila dipisahkan merupakan gabungan dari 3 suku kata yaitu k�ma, avacara, dan citta.

1. K�ma berarti kesenangan dan kemelekatan hati terhadap 6 obyek baik yang bermanfaat maupun yang jahat melalui 6 indriya yaitu:

- Obyek warna/bentuk (r�p�rammana) yang dicerap oleh indriya mata dan menimbulkan ke sadaran penglihatan.
- Obyek suara (sadd�rammana) yang dicerap oleh indriya telinga dan menimbulkan kesadaran mendengar.
-Obyek bau (gandh�rammana) yang dicerap oleh indriya hidung dan menimbulkan kesadaran mencium.
-Obyek rasa (ras�rammana) yang dicerap oleh indriya lidah dan menimbulkan kesadaran
mencicip.
- Obyek sentuhan (photthabb�rammana) yang dicerap oleh indriya badan dan menimbulkan kesadaran rasa sentuhan.
- Obyek hati (dhamm�rammana) yang dicerap oleh indriya pikiran dan menimbulkan kesadaran batin.

2. Avacara yang berarti berkelana atau berdiam/berada.

3. Citta yang berarti kesadaran/ pikiran.

Jadi K�m�vacara Citta adalah kesadaran/pikiran yang berkelana/berada di K�m� Bhumi atau K�m� Loka 11 yang mencengkeram/dimiliki oleh semua makhluknya. Semua makhluk yang berada atau terlahir di K�m� Loka 11 batinnya masih senang dengan hal-hal yang bermanfaat, maupun hal-hal yang tidak bermanfaat.

K�m�vacara Citta 54 terbagi kedalam 3 kelompok, yaitu:

1. Akusala Citta berjumlah 12 bulatan
2. Ahetuka Citta berjumlah 18 bulatan
3. K�m�vacara Sobhana Citta berjumlah 24 bulatan

Jumlah K�m�vacara Citta 54 bulatan

Akusala Citta 12

Citta (kesadaran/pikiran) sebenarnya bersifat netral (bukan baik pun bukan tidak baik). Karena sifat alaminya, bahwa citta selalu bersekutu dengan cetasika (bentuk-bentuk batin), maka citta kemudian menjadi ada yang baik dan ada pula yang tidak baik/jahat.

Sebagai ilustrasi dari pengertian di atas, ibarat air putih di dalam gelas, bila kita beri tinta berwarna merah, maka air putih itu akan berubah menjadi sesuai dengan warna tinta yang kita masukkan. Demikian pula yang terjadi dengan citta yang asalnya netral itu, bila bersekutu dengan cetasika, maka citta itu akan berubah menjadi ada yang baik(bermanfaat) maupun yang tidak baik/merugikan sesuai dengan cetasika yang memengaruhinya. Berarti cetasika-lah yang menjadi penentu dalam pemberian makna pada obyek yang masuk melalui indriya kita.Setelah terjadi pemberian makna pada obyek yang masuk, maka akan terjadi tindakan sebagai reaksi.

Akusala Citta bersekutu dengan Dhamma 3 bagian/macam, yaitu:

1. Bersekutu dengan vedan� (perasaan)
2. Bersekutu dengan ditthi(pandangan)
3. Bersekutu dengan sankh�ra(wujud)

k e t e r a n g a n
1. Vedan� (perasaan) seluruhnya ada 5 macam, yaitu:
- Sukha vedan� (perasaan senang dari jasmani)
- Dukkha vedan� (perasaan derita dari jasmani)
- Somanassa vedan� (perasaan senang dari batin)
- Domanassa vedan� (perasaan derita dari batin)
- Upekkha vedan� ( perasaan seimbang yaitu bukan senang pun bukan derita)

2. Ditthi (pandangan/pendapat)
Karena ditthi yang dimaksud di sini bersekutu dengan Akusala Citta (kesadaran/pikiran yang tidak baik/jahat), maka ditthi tersebut merupakan pandangan yang tidak baik/salah.

3. Sankh�ra (wujud) ada 2 macam, yaitu:
- Asankh�rika (tanpa ajakan) munculnya citta tanpa ajakan
- Sasankh�rika (dengan ajakan) munculnya citta karena ajakan

Akusala Citta (kesadaran/pikiran) yang tidak baik semuanya berjumlah 12 bulatan dan terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Lobhamula Citta (akar dari kesadaran/pikiran tamak) berjumlah 8 bulatan.
2. Dosamula Citta (akar dari kesadaran/pikiran benci) berjumlah 2 bulatan.
3. Mohamula Citta (akar dari kesadaran/pikiran bodoh) berjumlah 2 bulatan.

Jumlah Akusala Citta 12 bulatan.

pe r i n c i a n

Lobhamula Citta (akar dari kesadaran/ pikiran tamak), timbul karena citta bersekutu dengan Akusala Cetasika (bentuk-betuk batin) yang jahat dan Lobha Cetasika sebagai pemimpin, sehingga kesadaran/pikiran mempunyai kesenangan dan kemelekatan terhadap berbagai macam obyek sebagai awal dari suatu kebiasaan/kecenderungan.

Akusala Citta bila masing-masing dihubungkan dengan Dhamma 3 macam, yaitu vedan�, ditthi, dan sankh�ra, maka akan terbentuk sebagai berikut.

Hubungan Lobhamula Citta (asal mula ketamakan) dengan vedan� (perasaan)
Mengingat ketamakan itu muncul bukan dari jasmani dan tidak mengandung unsur derita, maka lobha hanya disertai Somanassa dan Upekkha Vedana saja. Maka Lobhamula Citta sekarang menjadi 2 citta, yaitu: Somanassasahagatam (dengan kesenangan) dan Upekkh�sahagatam (dengan sedikit kesenangan).

Hubungan Lobhamula Citta (asal mula ketamakan) dengan ditthi (pandangan)
- Bagi mereka yang tidak pernah belajar Dhamma atau yang tidak mengenal etika, biasanya banyak tindakannya yang bermula dari pikiran yang bersekutu dengan pandangan salah, di antaranya: merugikan orang lain, tidak tahu malu, tidak menyadari bahwa tindakannya tidak pantas untuk di lakukan, dsb. Dalam Abhidhamma hal ini disebut ditthigata sampayuttam (bersekutu dengan pandangan salah).

- Bagi mereka yang mengenal Dhamma dan mempunyai etika yang baik, biasanya tindakannya tidak merugikan orang lain dan tindak-tanduknya tidak mengarah pada hal-hal yang bersifat merugikan. Dalam Abhidhamma hal ini disebut ditthigatavipayuttam (tidak bersekutu dengan pandangan salah).

Dengan demikian, maka Lobhamula Citta sekarang menjadi 4 bulatan yaitu:
-Somanassasahagatam ditthigatasampayuttam,
-Somanassasahagatam ditthigatavippayuttam,
-Upekkhasahagatam ditthigatasampayuttam,dan
-Upekkh�sahagatam ditthigatavippayuttam.

Hubungan Lobhamula Citta (asal mula ketamakan) dengan sankh�ra (wujud)
- Banyak di antara kita yang mempunyai kebiasaan yang telah menjadi kegemaran seperti mempercantik diri, menimbun harta, gila kekuasaan, dsb. Munculnya semua pikiran itu bukan karena dorongan dari luar, tapi justru dari diri sendiri karena sudah menjadi watak baru kita. Dalam Abhidhamma ini disebut asan kharika (tanpa ajakan).

- Apabila munculnya keinginan setelah kita melihat sesuatu, dalam Abhidhamma disebut Sasankharika (dengan ajakan). Lobhamula Citta setelah bersekutu dengan sankh�ra (wujud)
sekarang jumlahnya menjadi 8 bulatan, yaitu:

1. Somanassasahagatam ditthigatasampayuttam asankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul tanpa ajakan disertai kesena ngan bersekutu dengan pandangan salah.

2. Somanassasahagatam ditthigatasampayuttam sasankharikam
Kesadaran/pikiran yang timbul dengan ajakan disertai kesenangan bersekutu dengan pandangan salah.

3. Somanassasahagatam ditthigattavippayuttam asankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul tanpa ajakan disertai kesenangan tidak bersekutu dengan
pandangan salah.

4. Somanassasahagatam ditthigatavippayuttam sasankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul dengan ajakan disertai kesenangan tidak bersekutu dengan
pandangan salah.

5. Upekkh�sahagatam ditthigatasampayuttam asankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul tanpa ajakan disertai masa bodoh bersekutu dengan pandangan salah.

6. Upekkh�sahagatam ditthigatasampayuttam sasankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul dengan ajakan disertai masa bodoh bersekutu dengan pandangan salah.

7. Upekkh�sahagatam ditthigatavippayuttam asankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul tanpa ajakan disertai masa bodoh tidak bersekutu dengan
pandangan salah.

8. Upekkh�sahagatam ditthigatavippayuttam sasankh�rikam
Kesadaran/pikiran yang timbul dengan ajakan disertai masa bodoh tidak bersekutu dengan
pandangan salah.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:15 AM.


no new posts