Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Disturbing Behavior - 05/53 - Berbuat Curang

BERBUAT CURANG



"Pebuatan curang adalah jalan pintas, dan dalam banyak hal perbuatan itu merupakan cara yang cukup efisien."

Kalimat di atas dikutip dari seorang siswa berusia tujuh belas tahun di Sekolah Menengah Umum yang menggemakan apa yang diyakini oleh budaya kaum muda terhadap perbuatan menyontek dan integritas akademis. Menurut riset terbaru, menyontek di sekolah telah mencapai tahap sebagai wabh. Menurut laporan yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga penelitian Josephson Institute of Ethics, masalah-masalah kecurangan seperti menyontek, mencuri, dan berbohong yang dilakukan oleh para siswa Sekolah Menengah Umum telah meningkat tajam melebihi dekade yang lalu. Dalam laporan tersebut, dua belas ribu orang siswa Sekolah Menengah Umum ditanya apakah mereka telah berbuat curang pada ujian-ujian tahun lalu Respon menunjukkan bahwa 74 persen murid telah menyontek,lebih tinggi dibandingkan pada tahun 1992 sejumlah 61 persen.

Mengapa timbul peningkatan yang drastis dalam perilaku menyontek?Banyak hal dapat turut menjadi penyebab perilaku ini, diantaranya adalah kecemasan para siswa untuk berhasil di kelas agar diterima masuk Perguruan Tinggi terbaik, dan agar mendapat jaminan keuangan dalam masyarakat yang bermental winner-take-all (pemenang mendapatkan segalanya). Alasan-alasan lain yang diberikan para siswa adalah:

1. semua orang melakukannya,
2. tekanan/tuntutan yang tak realistis terhadap prestasi akademis oleh negara dan organisasi-organisasi pendidikan pemerintah pusat;
3. itu adalah jalan keluar termudah;
4. tehnilogi (telepon genggam, telepon genggam berkamera, dan Internet) telah membuat perbuatan menyontek semakin mudah.

Sekalipun alasan-alasan ini dapat dengan mudah disangkal, para remaja mungkin melihat orangtua mereka mencurangi pajak atau mereka mendengar percakapan-percakapan orang dewasa mengenai bagaimana mereka menghemat uang dengan mencurangi sitem pengaturan yang berlaku.

Meski demikian wabah itu nyata dan terus tumbuh hingga tingkat yang mengkuatirkan. Suatu survei berskala nasional yang dilakukan oleh Rutgers Management Education Center terhadap 4.500 orang siswa Sekolah Menengah Umum menemukan bahwa 75 persen siswa telah berbuat curang dengan berbagai macam cara. Lebih dari 50 persen siswa yang sama ini sudah menjiplak tugas dari internet. Dan yang paling mengganggu yaitu, banyak siswa yang tidak kuatir ataupun merasa bersalah dengan berbuat curang. Lima puluh persen dari siswa yang diwawancarai itu yakin bahwa "menyalin" pertanyaan dan jawaban dari ujian bukanlah menyontek. "Banyak siswa tidak mengalami kegeraman secara moral terhadap menyontek. Bagi banyak siswa, mendapatkan Perguruan Tinggi yang baik telah menjadikan menyontek suatu cara untuk berhasil melewati Sekolah Menengah Umum." Perhatikan dengan seksama kutipan berikut, karena meminjam pemahaman yang mendalam dan pandangan moral kaum muda m,asa kini berkaitan dengan berbuat curang.

Yang paling penting adalh berhasil lulus... Semakin baik nilai yang engkau peroleh, makin baik sekolah (Perguruan Tinggi) yang akan engkau masuki, semakin baik pula kehidupan yang akan engkau jalani. Jika engkau belajar untuk mengambil jalan pintas untuk mencapai hal itu, berarti engkau sedang menghemat waktu,uang dan energi. Dalam dunia nyata, itulah yang sedang berlangsung. Semakin baik engkau melakukannya, itulah yang akan menjadi hasil yang nyata terlihat. Ini bukan mengenai seberapa besar moralmu dalam mencapainya.

Michael Josephson, Presiden dari Josephson Institute of Ethics, membuat pernyataan berikut:

Buktinya yaitu bahwa kesediaan untuk menyontek telah menjadi suatu norma, dan orangtua, para guru, pelatih dan bahkan para pendidik rohani belum mampu meredam arus perbuatan tersebut. Yang menakutkan adalah adanya begitu banyak anak yang tengah masuk menjadi tenaga kerja sebagai eksekutif perusahaan, politikus, mekanik pesawat udara dan ispektur nuklir dengan berbagai pembawaan dan ketrampilan sebagai penipu dan pencuri.

Seperti yang telah disebut di atas, akses menuju informasi telah mendukung peningkatan perbuatan itu. Bertahun-tahun yang lalu mereka yang berniat untuk menipu akan berpaling pada ensiklopedia,menyalin informasi sebanyak mungkin, dan diakui sebagai hasil karya mereka sendiri. Itu adalah plagiarisme atau penjiplakan, dan hingga kini pun masih disebut demikian. Reinkarnasi jauh lebih mudah. Mereka dengan mudah mengarahkan krusor, mengklik copy dan paste, lalu reformat (disusun ulang), selanjutnya diakui sebagai milik mereka sendiri. Banyak situs yang menawarkan berbagai dokumen mengenai hampir segala topik senilai $9,95 hingga $14,95 perhalaman. Suatu situs seperti itu memiliki ribuan dokumen dengan beragam topik yang bisa di download dengan satu pencetan ringan pada tombol mouse dan bahkan akan menuliskan suatu makalah untuk Anda berdasarkan pada topik dan gaya penulisan Anda.Penyerahan makalah seperti itu dapat diatur dari tujuh sampai tiga puluh hari setelah pemesanan.

Sebagai catatan tambahan: Kecenderungan terbaru yang tumbuh dari penggunaan teknologi yang berwujud "klub alibi dan alasan," yang diciptakan bagi para pemakai telepon genggam. Sejumlah orang akan bergabung dalam suatu klub atau kelompok (beberapa network atau jaringan kerja bahkan terdiri atas tiga ribu lebih anggota), semuanya orang asing yang saling tolong menolong membolos jamkerja, menghindari suatu kencan, memberi alasan pada orang yang dicintai, dan membuat alibi untuk setiap peristiwa. Para anggota ini memanfaatkan telepon genggam mereka untuk menyembunyikan keberadaan mereka, menciptakan alibi-alibi palsu, dan memaafkan tingkah laku buruk mereka. Klub-klub tersebut mengizinkan para anggota mereka untuk mengirim pesan-pesan teks secara luas kepada ribuan anggota lainnya yang akan menghubungi. Ketika seorang anggota yang dengan sukarela menanggapi,pengirim dan penolong segera memikirkan suatu kepalsuan yang akan dipakai oleh si penolong. Sebagai tambahan, rekaman audio dapat didownload ke telepon genggam seolah-olah merupakan suara-suara lingkungan dimana penelepon sedang melakukan percakapan melalui telepon genggamnya untuk memalsukan keberadaannya. Bunyi-bunyian seperti suara klakson mobil, sirine ambulan, atau suara putaran bor dokter gigi masing-masing dapat dibeli di berbagai website seharga $2,50 hingga $3,00

Banyak sekolah yang balik melawan perbuatan curang dengan mendaftar pada www.turnitin.com. Layanan situd ini membantu para guru dengan cara menyerahkan tugas makalah atau tugas para murid pada mereka, dan layanan itu mencari dalam situs untuk mencocokan kalimat perkalimat dan bagian perbagian dan akan mengembalikan makalah atau tugas itu dalam empat puluh delapan jam. Masing-masing makalah diberi kode warna tertentu untuk menandakan tingkatan plagiarisme. Turnitin.com menyatakan bahwa sepertiga dari makalh yang mereka terima mempunyai unsur plagiat di dalamnya.

Lalu apa yang dapat kita lakukan? Beberapa ahli yakin bahwa dengan menerapkan kembali sistem penghargaan dis ekolah-sekolah itu akan menekan dalam hal integritas, oang dewasa harus menjadi teladan bagi orang lain. Donald McCabe dari Rutgers University mengajukan usul demikian: "Saya ppikir bahwa anak-anak pada masa kini mengandalkan orang dewasa dan masyarakat sebagai kompas moral mereka...dan ketika melihat tingkah laku curang terjadi disana, mereka tidak mengerti mengapa mereka harus mengenakan suatu standar yang lebih tinggi (daripada para teladan tersebut). Pemikiran yang dalam sekali! Apakah kita akan meminta kaum muda kita agar melakukan atau menjadi sesuatu yang mana kita sendiri tidak mampu melakukannya? Jika perkataan kita sesuai dengan perbuatan kita, maka anak remaja kita akan mengambil jalan yang sama, tanpa ragu apapun juga resikonya.

Filipi 4:8 memperjelas hal itu "semua yang benar, semua yang mulia...pikirkanlah semuanya itu." Ibrani13:18 menyatakan suatu keinginan bahwa setiap remaja hendaknya perlu mempunyai, "hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik."

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:25 AM.


no new posts