Hubungan dengan TUHAN adalah fondasinya sedangkan keluarga yang kuat merupakan bahan dasar untuk membangun sebuah kehidupan yang berhasil.

Sebuah keluarga yang ada di pinggiran kota didatangi oleh gembala sidang baru mereka yang baru saja ditugaskan untuk melayani di daerah mereka. Dalam kunjungannya itu, bapak pendeta datang dan mengagumi sambutan yang diberikan oleh mereka. Satu keluarga menyambut bapak pendeta dan menjamu dengan baik. Saat mereka berbincang-bincang, bapak pendeta baru tahu bahwa keluarga ini adalah keluarga yang patut dicontoh. Mereka setia membangun mezbah keluarga dan jarang terjadi keributan di keluarga ini. Perbedaan pendapat pasti ada, tapi dalam keluarga ini, mereka menjadikan Kristus sebagai kepala dan dasar membangun keluarga sehingga masalah tidak berlarut-larut. Usaha mereka pun sukses. Sang suami berkata, "Kalau saya pas ribut dengan istri saya, saya tidak bisa fokus bekerja dan kerja juga berasa sia-sia. Sejak itu, saya sadar bahwa jika keluarga saya berantakan, usaha saya juga tidak akan lancar. Jadi lebih baik bagi saya untuk mempertahankan keutuhan keluarga dan saling mengasihi serta menyelesaikan masalah dengan baik."
Pengakuan seorang suami diatas benar adanya. Jika sebuah keluarga retak, mereka tidak akan bisa mengatur kehidupannya dengan baik. Masalah dalam keluarga sudah pasti mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Mujizat yang pertama kali dilakukan oleh Tuhan Yesus dinyatakan dalam sebuah acara perkawinan. Kita bisa melihat betapa pentingnya keluarga, baik di mata Allah maupun bagi hidup kita.
Keluarga adalah sebuah komunitas terdekat dengan kita. Keluarga adalah sebuah jaringan yang tak terpisahkan sampai kapanpun dan oleh apapun. Keluarga menjadi sebuah tempat dimana kita mencurahkan suka dan duka. Prioritas kedua setelah Tuhan yang harus kita utamakan dalam hidup ini adalah keluarga. Jika kita gagal dalam membangun rumah tangga, hidup kita pun juga akan gagal. Pertikaian dalam keluarga dan pola asuh yang tidak baik dalam keluarga mempengaruhi apa yang kita kerjakan dan gaya hidup kita. Hari ini, ujilah kehidupan kita secara pribadi. Dari banyaknya waktu yang kita habiskan, yang pertama, sudahkah segenap sumber daya kita itu untuk memuliakan nama Tuhan? Yang kedua, apakah segenap sumber daya yang kita keluarkan menghasilkan sukacita dalam hidup rumah tangga kita? Jadikan keluarga sebagai salah satu prioritas yang penting dalam hidup Anda karena keluarga yang kuat adalah bahan dasar untuk membangun suatu hidup yang berhasil.
Source: I-devotional gbika.org