FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Terkadang kita sering dihadapi dalam keadaan harus meminjamkan uang kepada orang lain. Keadaan itu kurang biasanya disukai banyak orang, dihadapi kenyataan harus membantu akan tetapi ada resiko tidak dikembalikan.
Berikut ada artikel yang bagus untuk menumbuhkan rasa ikhlas dihati jika uang yang dipinjamkan belum dikembalikan, menumbuhkan rasa semakin ingin membantu orang lain, dan menumbuhkan rasa takut berhutang.. Enjoy it !! Dalam ajaran Islam, utang-piutang adalah muamalah yang dibolehkan, tapi diharuskan untuk ekstra hati-hati dalam menerapkannya. Karena utang bisa mengantarkan seseorang ke surga, dan sebaliknya juga menjerumuskan seseorang ke neraka. Islam memuji pedagang yang menjual barang kepada orang yang tidak mampu membayar tunai, lalu memberi tempo, membolehkan pembelinya berutang. Islam menjanjikan pedagang itu berpotensi masuk surga, sebagaimana hadits Rasulullah saw: �Bahwasanya ada seseorang yang meninggal dunia lalu dia masuk surga, dan ditanyakanlah kepadanya, �amal apakah yang dahulu kamu kerjakan?� Ia menjawab, �Sesungguhnya dahulu saya berjualan. Saya memberi tempo (berutang) kepada orang yang dalam kesulitan, dan saya memaafkan terhadap mata uang atau uang.� (HR. Muslim) Menurut ulama pensyarah hadits, kata-kata �memaafkan terhadap mata uang atau uang� di situ adalah, bahwa yang bersangkutan memberikan kemurahan kepada pengutang dalam membayar utangnya. Bila terdapat sedikit kekurangan pembayaran dari yang semestinya, kekurangan itu di abaikan dengan hati lapang. Keutamaan/fadhilah bagi pemberi utang:
Sebaliknya, Islam menyuruh pembeli menghindari utang semaksimal mungkin jika ia mampu membeli dengan tunai. Karena utang, menurut Rasulullah SAW, penyebab kesedihan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Utang juga dapat membahayakan akhlaq, kata Rasulullah, �Sesungguhnya seseorang apabila berutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri.� (HR. Bukhari). Rasulullah pernah menolak menshalatkan jenazah sesorang yang diketahui masih meninggalkan utang dan tidak meninggalkan harta untuk membayarnya. Sabda Rasulullah, �Akan diampuni orang yang mati syahid semua dosanya, kecuali utangnya.� (HR. Muslim). Bagaimana Islam mengatur berutang-piutang yang membawa pelakunya ke surga dan menghindarkan dari api neraka ? Perhatikanlah adab-adabnya di bawah ini: Adab Umum
(Ali Athwa/SHW) � Majalah Suara Hidayatullah edisi 10/XV/Dzulqa�dah-Dzulhijjah 1423. Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
Barangsiapa menunda-nunda pembayaran utang, padahal ia mampu membayarnya, maka bertambah satu dosa baginya setiap hari. (HR. Baihaqi).
hal ini kadang sengaja tak disadari oleh yg punya hutang.. ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
huu iyaa emang susah bayar utang tepat waktu
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
asal ga sampai dikejar2 deep collector aja ndan
![]() Last edited by putra1st; 24th July 2011 at 07:39 AM. |
#5
|
||||
|
||||
![]()
debt collector yang bener, bu
|
#6
|
||||
|
||||
![]() |
![]() |
|
|