Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Sudah Baikkah Puasa Kita?

Kebanyakan orang memahami arti puasa secara harfiah, yaitu menahan lapar sebagai latihan pengendalian diri. Di sini, ketika sudah merasa berpuasa dengan menahan lapar, dahaga, dan syahwat, mereka menganggap telah menjalankan rukun agama ketiga itu dengan baik.

Padahal tidak demikian. Kita seringkali lalai akan makna hakiki puasa. Namun akhirnya, setelah menjalankan ibadah itu, tidak ada perubahan di bulan berikutnya. Pengalaman keagamaan yang diperolehnya selama menjalankan ibadah di bulan Ramadan tidak berbekas sedikit pun.

Pernahkah kita menjawab pertanyaan, sudah benar dan baikkah puasa kita? Sejauh mana tingakatan puasa yang kita lakukan?

Imam Al Ghazali, ulama dan filosof yang dilahirkan di Thusi, Iran, pernah membagi puasa menjadi tiga tingkatan.

Pertama, puasa umum. Yaitu puasanya orang yang berpuasa menahan lapar dan syahwat seperti yang disyaratkan. Ini adalah puasanya orang awam.

Kedua, puasa khusus. Yaitu puasa umum dengan penambahan menahan pendengaran, pengelihatan, lidah, dan tangan serta anggota-anggota badan yang lain dari segala perbuatan dosa.

Ketiga, puasa khususnya khusus, yaitu puasa hati. Maksudnya, menahan hati dari pemikiran keduniaan, perhatian-perhatian yang rendah, serta menahan diri dari memikirkan selain daripada Allah SWT.

Untuk mencapai tingkatan batiniah yang baik dalam berpuasa, Al Ghazali mengatakan ada enam perkara yang perlu dititikberatkan.

Pertama, menjaga mata dan menahan pandangan kepada sesuatu yang tercela dan dibenci, yang melalaikan hati dan melengahkan zikir. Kedua, menjaga lidah dari senda gurau yang tidak berguna, berdusta, mengumpat, perkataan kotor, keji, dan caci maki.

Ketiga, menahan pendengaran dari mendengar segala sesuatu yang diharamkan atau dibenci Allah, sebab segala sesuatu yang haram diucapkan, maka haram pula didengar.

Keempat, menahan anggota tubuh yang lain dari perbuatan dosa. Kelima, tidak berlebihan makan ketika berbuka, dengan merenungi tujuan berpuasa, yaitu untuk mendidik nafsu. Keenam, perasaan takut ketika berbuka, kalau-kalau amalan seharian kita itu tidak diterima Allah.

"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu, selain lapar dan haus. Sebab puasa itu bukanlah semata-mata menahan lapar dan haus, akan tetapi adalah menahan hawa nafsu. Boleh jadi orang tersebut berdusta, menggunjing, dan memandang dengan syahwat, sehingga yang demikian itu membatalkan hakikat puasa." (Al Ghazali dalam Ihya' 'Ulumuddin)

Reply With Quote
  #2  
Old 7th July 2011
putra1st's Avatar
putra1st putra1st is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
putra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guru
Default

Sungguh mata, telinga, hidung, mati dan semua indera kita turut dipuasakan saat niat puasa itu telah diikrarkan.. Semoga kita dapat menahan segala hawa nafsu dan godaan yg ada.
Reply With Quote
  #3  
Old 8th July 2011
zedleppelin's Avatar
zedleppelin zedleppelin is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

Huehuehuehue....makanya jgn bangga bagi mereka yang hanya sekedar puasa makan minum saja. Xixiixxixi....pengertian puasa tidak sesempit itu bung.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:04 PM.


no new posts