VIVAnews - Simpati pada Sumiati, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang mengalami penyiksaan, terus berdatangan. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mengutuk dan memprotes keras tindakan warga Arab Saudi penyiksa Sumiati.
"Pelaku lebih nista dan hina dari kaum jahiliyah," ujar Ketua Fraksi PKB Marwan Jakfar dalam keterangannya kepada wartawan di DPR, Selasa 16 November 2010.
Menurut Marwan, perbuatan pelaku tidak bisa ditolerir, sehingga harus dihukum berat. "Rasulullah saja tidak pernah memperlakukan para budak senista itu, tetapi majikan sumiati berperilaku jauh lebih hina dari Rasulullah," kata Marwan.
Menurut Marwan, Pemerintah Arab Saudi harus meminta maaf secara terbuka kepada Sumiati, keluarganya, pemerintah RI serta bangsa Indonesia. "Pemerintah harus mendesak kepada pemerintah Arab Saudi untuk menghukum majikan Sumiati seberat-beratnya. Jika perlu dilakukan
qishas terhadap majikan tersebut," katanya.
Jika kalangan DPR baru bisa mengutuk, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan Menlu Marty Natalegawa untuk membentuk Tim Khusus yang akan mendampingi Sumiati selama proses menjadi saksi pengadilan.
�Presiden juga memerintahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar untuk berangkat ke Arab Saudi karena biasanya jika di negara Arab Saudi, perempuan dan laki-laki sangat dibedakan dan kebetulan beliau adalah Menteri PPPA sehingga mungkin akan lebih leluasa untuk melaksanakan pendampingan,� kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.
sumber: vivanews
17th November 2010
DPR Baru Mengutuk, Presiden Sudah Bikin Tim
