FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Dua tokoh ateis di Inggris tengah mengupayakan agar pihak berwenang bisa menahan Paus Benediktus XVI saat dia mengunjungi Inggris September mendatang. Menurut mereka, pemimpin Gereja Katolik Roma se-Dunia itu turut bertanggungjawab dalam sejumlah skandal pelecehan seksual anak-anak yang melibatkan para rohaniwan Katolik di Amerika dan Eropa.
dua tokoh ateis, Richard Dawkins dan Chistopher Hitchens, telah menyewa konsultan hukum untuk meneliti apakah ada dasar hukum yang tepat di Inggris untuk menahan Paus begitu tiba di negara itu. Dua tokoh dari kaum yang tidak percaya akan adanya Tuhan itu menuding bahwa Paus, sebagai pemimpin di Tahta Suci Vatikan, harus bertanggungjawab karena berupaya menutup-nutupi pelecehan seksual yang melibatkan rohaniwan Gereja Katolik sehingga dia harus ditangkap karena terlibat "kejahatan atas kemanusiaan," demikian menurut konsultan hukum yang disewa Dawkins dan Hitchens seperti yang dikutip laman Sydney Morning Herald. Guardian mengungkapkan adanya sepucuk surat yang ditulis Paus - yang bernama asli Joseph Ratzinger - pada 1985. Saat itu yang bersangkutan masih menduduki jabatan Kardinal. Dalam suratnya, Ratzinger meminta agar seorang uskup di AS, yang terjerat kasus pedofilia, untuk tidak disorot demi kebaikan gereja. Kepada harian The Times, Dawkins, yang merupakan penulis buku "The God Delusion" menilai bahwa itu merupakan upaya Ratzinger untuk menutup-nutupi skandal itu sekaligus meminta korban untuk tidak berbicara. Hitchens, penulis buku "God Is Not Great," mengatakan bahwa Paus bukanlah orang yang di atas atau di luar hukum. Dia menilai bisa saja Paus ditangkap seperti halnya saat Inggris menahan mendiang diktator Cile, Augusto Pincohet, saat mengunjungi negara itu pada 1998. Sementara itu, Vatikan menegaskan bahwa Paus tidak ada kaitannya dengan segala skandal yang terjadi dan tidak bisa ditindak secara hukum karena statusnya setara dengan kepala negara. "Paus adalah kepala negara dan dia punya status hukum yang sama dengan semua kepala negara," kata Giuseppe Dalla Torre, ketua mahkamah Vatikan. Ditanya wartawan bagaimana Paus Benediktus menanggapi skandal pelecehan seksual yang melibatkan kalangan rohaniwan Katolik, Lombardi menjawab,"Paus adalah orang beriman. Beliau melihat ini sebagai suatu cobaan bagi dirinya dan gereja." Pelecehan seksual yang melibatkan rohaniwan, sudah ada selama berpuluh-puluh tahun. Di Austria, Uskup Agung Kardinal Christophe Schoenborn, menyatakan bahwa pihak gereja harus bertanggungjawab karena selama ini kurang serius dalam menanggapi laporan-laporan pelecehan. Dia melontarkan pernyataan itu saat memimpin misa bagi para korban pelecehan seksual. "Terima kasih karena kalian tidak lagi tinggal diam," kata Schoenborn kepada para korban. "Sudah banyak yang terungkap, namun masih banyak yang harus dilakukan," lanjut Schoenborn. Satu pekan sebelumnya, Paus Benediktus mencela para uskup di Irlandia karena seolah-olah tidak serius dalam menanggapi sejumlah kasus perkosaan anak-anak yang melibatkan kaum rohaniwan. Apalagi, saat ini publik mulai marah atas munculnya sejumlah klaim pelecehan seksual di Eropa dan kasusnya terkesan ditutup-tutupi oleh kalangan rohaniwan bahkan juga Vatikan. Pelecehan yang melibatkan rohaniwan di Irlandia, contohnya, sudah ada selama bertahun-tahun. Namun isu seperti itu baru mendapat sorotan di Eropa daratan pada awal tahun ini. Awalnya muncul laporan pelecehan yang dialami murid suatu sekolah yang dikelola gereja di Jerman, yang merupakan negara kelahiran Paus Benediktus. Sejak saat itu, ratusan orang mengungkapkan klaim pelecehan, yang terjadi bertahun-tahun, di Austria, Swiss, Belanda, dan negara-negara lain di Eropa. (Associated Press) Sumber: VIVAnews |
#2
|
||||
|
||||
![]()
wah ga ada gambarnya apa?
pgn liat gw.. :iiyada: |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Maksud komendan, dua orang ateis itu? Sayang dari sumbernya gak ada bro...
|
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
jadi desas desus itu memang ada ya |
#5
|
||||
|
||||
![]()
wah. ada kasus kek gini ya..
|
![]() |
|
|