|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Kumpulan ramalan ramalan yang pernah ada di dunia / dunia maya Salam sayang bwt semua sepuh di mari , ane cuman mao buat theard ramalan aja nih ![]() ![]() RAMALAN JAYABAYA Prabu Jayabaya raja Kediri bertemu pendita dari Rum yang sangat sakti, Maulana Ali Samsuyen. Ia pandai meramal serta tahu akan hal yang belum terjadi. Jayabaya lalu berguru padanya, sang pendeta menerangkan berbagai ramalan yang tersebut dalam kitab Musaror dan menceritakan penanaman orang sebanyak 12.000 keluarga oleh utusan Sultan Galbah di Rum, orang itu lalu ditempatkan di pegunungan Kendeng, lalu bekerja membuka hutan tetapi banyak yang mati karena gangguan makhluk halus, jin dsb, itu pada th rum 437, lalu Sultan Rum memerintahkan lagi di Pulau Jawa dan kepulauan lainnya dgn mengambil orang dari India, Kandi, Siam. Sejak penanaman orang-orang ini sampai hari kiamat kobro terhitung 210 tahun matahari lamanya atau 2163 tahun bulan, Sang pendeta mengatakan orang di Jawa yang berguru padanya tentang isi ramalan hanyalah Hajar Subroto di G. Padang. Beberapa hari kemudian Jayabaya menulis ramalan Pulau Jawa sejak ditanami yang keduakalinya hingga kiamat, lamanya 2.100 th matahari. Ramalannya menjadi Tri-takali, yaitu : I. Jaman permulaan disebut KALI-SWARA, lamanya 700 th matahari (721 th bulan). Pada waku itu di jawa banyak terdengar suara alam, gara-gara geger, halintar, petir, serta banyak kejadian-kejadian yang ajaib dikarenakan banyak manusia menjadi dewa dan dewa turun kebumi menjadi manusia. II. Jaman pertengahan disebut KALI-YOGA, banyak perobahan pada bumi,bumi belah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yangsalah jalan, karena orang yang mati banyak menjelma (nitis). III. Jaman akhir disebut KALI-SANGARA, 700 th. Banyak hujan salah mangsa dan banyak kali dan bengawan bergeser, bumi kurang manfaatnya, menghambat datangnya kebahagian, mengurangi rasa-terima, sebab manusia yang yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Apakah ramalan Jayabaya benar-benar akan menjadi kenyataan? Ramalan Jayabaya selengkapnya 00. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. 01. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi. 02. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berlayar di ruang angkasa. 03. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan lubuk. 04. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara. 05. Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat. 06. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut. 07. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak. 08. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal. 09. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki. 10. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman--- Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik 11. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati. 12. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. 13. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan. 14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah. 15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung. 16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci. 17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang. 18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan. 19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan. 20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara. 21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak. 22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu. 23. Nantang bapa--- Menantang ayah. 24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat. 25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga. 26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan. 27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul. 28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil 29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil 30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil 31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih. 32. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru malu. 33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu. 34. Wegah nyambut gawe --- Malas menunaikan kerja. 35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah. 36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka. 37. Wong bener thenger-thenger --- Si benar termangu-mangu. 38. Wong salah bungah --- Si salah gembira ria. 39. Wong apik ditampik-tampik--- Si baik ditolak ditampik. 40. Wong jahat munggah pangkat--- Si jahat naik pangkat. 41. Wong agung kasinggung--- Yang mulia dilecehkan 42. Wong ala kapuja--- Yang jahat dipuji-puji. 43. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu. 44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan 45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri. 46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami. 47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak. 48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri. 49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar pasangan. 50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda. 51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu. 52. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen). 53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis. 54. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang. 55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu. 56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri. 57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga. 58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka. 59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat. 60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim. 61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua. 62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi. 63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya. 64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang. 65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang. 66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi. 67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja. 68. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Di mana-ma Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|