FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
NUMPANG MEJENG GAN, mimpi ane mau bagi2 mimpi cerita serem ane gan Date : 17 Oct 2010 Hunt : !@#$%^ Anything OBD and STS --------------------> Date : 17 Oct 2010 Hunt : !@#$%^ Anything OBD and STS Pertamanya suruh mengembalikan barang, berupa cangkul, aku kurang tahu dimana rumah pasnya, yang jelas satu dua tiga rumah lah yang jelas sangat berdekatan Ini kisah dipagi hari, waktu malam sepertinya bekas hujan, jadi rumah yang terletak dipinggir jalan itu terdapat satu bak plastik dan satu gentong plastik, bak plastik bersama penutupnya dan satu gentong tanpa penutup. Waktu itu tanganku sedikit kotor, langsung aku kipratin tanganku dari air dalam gentong penadah hujan tersebut, bukan mengobok-obokkan tangan dalam gentong. Setelah itu, aku mengembalikan cangkul di suatu rumah, namun apa yang terjadi? dari rumah lain keluarlah bapak-bapak yang mungkin yang memiliki gentong penadah air tersebut, tampangnya tampang china langsung mencaci makiku, sambil mengusir-ngusirku dari hadapannya, sebenernya aku tak terlalu tahu, namun dalam bawelannya dia menyebut-nyebut sesuatu yang mengarah atas hilangnya seciprat air dalam gentong tersebut, bahkan dia membawa kampak dan beberapa kali dia ingin rasanya mengampak leherku dan disanalah aku beradu mulut dan bahkan berulang kali rasa kekesalan dengan mengekspresikan tubuh dengan kemarahan. Disanalah kumerasakan kalau aku akan dibunuhnya, sepertinya dia selalu gagal mengayunkan kapaknya ke leherku dikarenakan aku selalu berhasil menghindarinya. Dia pun tampak frustasi, dan akhirnya dia mundur dan beranjak pulang dari tempat kejadian dimana kejadian tersebut hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Waktu dia beranjak pulang, dia berjalan menuju arah rumahnya, dan aku pun masih termangu dengan sebilah cangkul yang ingin kukembalikan kepada siapa cangkul itu harus kembali tersebut, dia yang berjalan menuju rumahnya dengan membelakangiku, langsung aku lempar cangkul tersebut yang mana arah tersebut akan tepat mengenai di ujung lehernya (dengan geramnya), namun aku masih memiliki rasa iba dan akhirnya lemparan cangkul yang sudah aku ayunkan tersebut aku kejar dan kutarik kembali gagangnya dan aku pun beranjak pulang. Aku pulang seperti biasa, dimana ibuku berjualan karena di pagi hari aku selalu membantunya termasuk saat mengembalikan cangkul tersebut, saat aku masih didepan rumah ibuku, ada bapak-bapak lainnya yang datang bersama 3 orang anaknya atau bodyguard-nya dengan usia yang masih muda bahkan dibilang bocah ABG dengan mental sekuat baja, ketiga bocah tersebut sepertinya adalah anaknya, terlihat ketiga bocah tersebut seperti kaka beradik semuanya. Bapak-bapak dengan 3 bodyguard tersebut, langsung menyodorkan 3 buah silet, 1 pemes berkarat yang telah patah, 1 buah cangkul, yang semua itu telah berkarat dan meminta ibuku untuk membelinya dengan harga Rp. 500,--, namun ibuku berpikir ulang karena ragu akan orang itu dan apalagi untuk apa membeli silet yang telah berkarat tersebut meskipun hanya seharga Rp. 500,--. Namun sang pemilik itu menegaskan seolah-olah benda itu adalah benda pusaka dan terpaksa dia menjualnya dan bahkan dia mengingat-ingat dengan tanggalan yang diotaknya, entah dia membeli tanggal berapa aku pun tak tahu karena bagiku adalah tidak penting. Sewaktu dia masih memikirkan dengan kalender di otaknya, ibuku menanyakan kepadaku untuk berdiskusi, bahwa silet ini harus dibeli atau tidak yang mana aku jawab tidak perlu. Namun, setelah aku dan ibuku berdiskusi sejenak, tiba-tiba bapak-bapak itu bringas bagaikan seorang penjajah tempo dulu, langsung menuju ke kamar dan menggeledah dan mengambil sebuah kalender tahun lalu dan kemudian memilih atau mencari dan pasti dia mencoba untuk mengingatinya dengan apa yang terjadi dengan benda yang dianggap memiliki harga tinggi baginya. Gerak-geriknya pun selalu aku perhatikan, posisiku berada diluar rumah bersama satu bocah kecil yang mana aku tidak melihatnya, sedangkan didalam rumah terdapat ibuku, seorang bapak-bapak aneh, dan 2 bodyguard kakak tertua dan adiknya. Sewaktu itu, sepertinya gerak-gerik bapak-bapak aneh tersebut yang berada didalam kamar ingin rasanya menggeledah dan mencuri uang ibuku yang berada di dalam kamar tersebut, langsung saja perasaaanku naik pitam, dan ku mencoba masuk kedalam rumah dan disanalah sebut saja sang bocah kedua (dikarenakan usianya terlihat relatif lebih muda dari yang satunya) mencoba untuk menghalangiku dan terjadilah adu mulut dan saling tarik - menarik seraya siap berkelahi, langsung saja bocah itu pun aku tarik keluar rumah dan kubeberkan ke semua tetangga yang bahkan hampir membunuhnya (di massa) namun masih tetap kucegah. Setelah itu sang bodyguard ketiga yang masih dibilang anak-anak, yang sebelumnya berada diluar rumah, tiba-tiba masuk ke dalam rumah seraya dia mampu menggantikan sang kakaknya yang telah aku seret keluar rumah, setelah kejadian itu, para warga pun segera bertindak cepat dengan semua orang-orang aneh yang berada di dalam rumahku. Setelah siang, dimana ku sekarang berada di sebuah kedai yang mana kedai tersebut berada tepat dipematang sawah dan jalan raya, aku berdiri sambil melihat jalan bersama seorang adik kecil yang masih berusia 3 tahunan yang mungkin balita tersebut adalah anak dari pemilik kedai tersebut. Namun, tiba-tiba sekawanan semacam geng motor dengan pakaian lengkap pasukan perang sejenis TNI/ABRI lewat dijalan raya bagaikan sebuah konvoi. Salah satu dari peserta tersebut langsung berhenti dari laju perjalanan dan langsung turun dari motornya dengan pakaian lengkap bersama senapan laras panjangnya mengacungkan ke arahku dan bila kuingat wajah itu adalah wajah dimana dia adalah diantara orang - orang aneh yang sebelumnya masuk ke rumah ibuku dan dia adalah orang yang aku seret keluar dari rumah ibuku. Dia mengancamku, namun bocah tersebut juga mengancam balita yang berada disampingku dengan mengatakan balita tersebut sebentar lagi akan mati berkat granat yang ia katakan sangat berbahaya sekali, meskipun tidak terkena granat tersebut, namun granat itu mampu menghasilkan racun yang mana racun tersebut adalah racun yang sangt mematikan apalagi sampai terhirup oleh bayi. Si bocah beringas pun serasa ingin melindungi balita tersebut meski dia sebenarnya ingin membuat sang balita mati perlahan - lahan dengan memberikan kopyah untuk melindungi sang balita dari bahaya racun yang akan ia lemparkan ke sang balita dan warga suatu waktu nanti. Setelah memberikan kopyah tersebut, aku langsung memakaikannya kepada sang balita tersebut dan si bocah bringas tersebut langsung tancap gas menuju arah konvoinya. Waktu itu aku yang mengenakan sarung dan celana pendek warna hitam, tetap merasakan ada sesuatu yang aneh mengapa si bocah bringas itu masih punya belas kasihan terhadap orang lain, tapi ini mungkin adalah sebuah taktik untuk meredamkan suasana yang mana dia masih sangat membenciku. Aku pun langsung bergegas lari menuju ke rimbunan padi di tengah sawah setelah dia seraya meninggalkanku, ternyata benar adanya ini adalah sebuah takti semata. Aku yang sudah berlari ke rerimbunan sawah, langsung aku lepaskan sarung yang berwarna biru kotak-kotak tersebut di antara rerimbunan padi yang mulai berisi. Dan aku pun pindah ke sawah sebelahnya untuk bersembunyi karena si bocah beringas tersebut mencariku kesawah dengan tetap membawa senapan laras panjangnya yang sesekali terdengar suara letupan dari senjatanya itu. Upaya pencariannya sepertinya gagal menemukanku, aku yang masih sendiri di dalam Lumpur dengan tertutupi rerimbunan padi nan hijau tersebut menyelinap dengan memasukkan seluruh tubuhku ke dalam lumpur dikarenakan si bocah bringas tersebut berada sangat dekat dimana aku bersembunyi. Apa yang aku lakukan adalah sesuatu yang sangatlah tepat guna melindungi diri, namun aku sudah tak tahan lagi karena kurangnya pernafasan di dalam Lumpur tersebut dan akhirnya aku terbangun dari mimpiku dan ternyata kipas angin yang berputar disampingku tersebut berputar sangat kencang sehingga angin yang dikeluarkan kipas tersebut serasa menghalang-halangi pernafasanku. :P Sumber : http://ur.ly/w2Bk Terkait:
|
![]() |
|
|