FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
MAAF YA, THREAD INI DARI SUDUT PANDANG MUSLIM, YANG NON MUSLIM JANGAN MASUK AGAR TIDAK SEMAKIN SALAH TANGKAP Aku pengen berbagi cerita pengalaman spiritualku ini, Ini adalah kejadian di medan perang terbesar hidupku hingga waktu ku menulis ini Mohon jangan dibaca setengah-setengah, di sini saya cuman ingin berbagi cerita, tolong thread ini bebas dari debat/flamming �Yang Tercinta, darahku milikNya� �Hari Final: 8 maret 2010� Kami menyerbu pantai selatan Alasan kenapa kami menyerbu mereka Karena ibu ku . . Perang melawan mereka terjadi kurang lebih 1 minggu sebelum hari-h. Ketika kami membumi hanguskan kotanya Jeda beberapa jam kotanya sudah tumbuh kembali seperti semula Beberapa hari kami tertipu dengan buronan kami Buronan kami bukanlah penganut pancasona, tetapi rawarontek . . . Sedikit di bawah pancasona ajian itu --- Sedikit tentang pancasona - terkena api hidup kembali , terkena tanah hidup kembali, terkena angin hidup kembali , terkena air hidup kembali ---� Hal tentang rawarontek � tak kan berguna serangan sedhasyat apapun kalau tubuhnya belum dimutilasi dan dipisah sejauh mungkin, target ku adalah mendapatkan kepalanya dan membuang sejauh-jauhnya . Kelak jika mereka mati akan menjadi jenglot. Ada batas umur pada fisik manusia, saat batas itu sudah terlewati dan harusnya seorang manusia mati, para penganut sihir itu akan tetap hidup. Badannya terus mengecil karena mempunyai batas kekuatan dan umur, sedangkan ruhnya masih hidup. Makanannya darah, dikubur pun tak akan busuk. Terlalu terkutuk dan menyalahi aturan Allaah hingga bumi diharamkan untuk melumatkan jasadnya. (duh Gusti, berikanlah kekuatan untuk mengirim jasad ini ke matahari, Allaahuakbar!) --- Secara kronologis aku tidak terlalu ingat detailnya karena aku tidak ikut di setiap perangnya. --- Buronan kami bernama Gandong Mangunkusuma, dia adalah kyai terkenal tinggal di daerah Pandansimo, Yogyakarta. Ilmunya diwariskan dari keluarganya turun temurun dan secara awam dia adalah kyai sakti kondang mandraguna. kini dia telah dikubur, aku berharap ilmunya berhenti dan belum diturunkan ke anaknya. --- Gaya santet yang dia gunakan cukup ampuh dan termasuk musuh yang cerdik, semua muridnya di pesantren berjumlah ratusan orang, setiap waktu shalat dan mujahidnya adalah senjata-senjata untuk melawan kami dengan mengirim santet. Tak ada waktu berhenti tanpa mengirim santet kecuali perintah berhenti dari sang guru, kami memutuskan untuk membunuh sang guru agar semuanya berhenti, dialah Gandong Mangunkusuma buronan kami. Gaya santet yang dia gunakan bergaya Nyi Blorong, kamu cukup menggambar apa saja yang kau inginkan . . . pikirkan . . . tak perlu punya skil menggambar yang bagus . . . santet akan langsung terkirim ke korban . . . gaya Nyi Blorong yang khas adalah ular, buaya, penyu, benda mati yang hidup, makhluk mati yang hidup, atau jasad mati yang hidup. Kau bisa merasakan dan melihatnya dengan jelas dengan mata kepala mu sendiri. Menghancurkan, mengoyak, kemudian tubuhmu akan membusuk. --- Sebelum perang ini semakin buruk, kami mati-matian menghajar ribuan pasukan jin dan murid-murid kyai tersebut. Dia selalu menggunakan kabut gunung untuk menutupi keberadaannya, serta semua jin pesuruhnya menyerupai dia, butuh kesabaran dan keuletan untuk menghadapinya. Berhari-hari kami belum mampu menghabisi si Gandong. --- Ibu ku Ibu ku selalu menjadi target tanpa henti siang malam, hingga kami membagi jam tugas untuk membersihkan santet yang dikirimkan, kejadian itu berlangsung behari-hari. Kami hanya bisa bertahan tanpa melakukan perlawanan, semua yang dilakukan adalah untuk menjebak kami dan penuh tipuan. --- Malaikat jibril Hingga akhirnya kami melakukan suatu kesalahan besar, kami melakukannya kurang lebih 2-3 hari. Ialah kami mengembalikan santet yang dikirimkan ke keluarga ku ke penyewa dukun itu. Cukup membuat dia babak belur dan sekarat. (duh Gusti, sakitnya seribu kali lipat tak akan berhenti sebelum taubatan nasuha, Allaahuakbar!) --- Malam itu seperti biasa, hampir saja kami menghabisi Gandong, dia dibawa lari oleh Nyi Blorong. Mahkota Nyi Blorong pecah terkena sabetan kami, beberapa ajudan mereka juga tewas. Memporak-porandakan mereka sebelum kami menyadari apa yang kami lakukan adalah sia-sia . . . Kami juga mengembalikan santet yang dikeluarkan ke keluargaku ke si penyewa, hancur busuk tubuhnya terkena sihir tingkat jarang itu. Perang terjadi dari petang hingga waktu subuh, kami emosi, penuh amarah tanpa jalan keluar. Setelah perang usai untuk malam itu, di pagi hari berkumpul kami di kursi, duduk diam cukup lama . . . Tiba-tiba seorang dengan jubah putih bersinar . . . dengan tasbih besar sekali menjadi kalungnya dan sinar yang sangat silau, dia mengelilingi kami dengan pandangan marah . . . kami tahu dia marah dan kami masing-masing tak kuat melihat pandangannya, usus kami seperti melorot keluar Jika kau terpana melihat penampilannya, kau tak kan mendengar apa yang dia ucapkan . . . --- Kata-kata ini diucapkan keras, tegas, sangat berwibawa, berjuta dari suara berwibawa yang pernah kau dengar; �Assalamualaikum!! Tak kandani yo!! Ojo do nuruti hawa nafsu!!, Tak kandani yo!! Ojo do nuruti hawa nafsu!!, Tak kandani yo!! Ojo do nuruti hawa nafsu!!, Koe gelem tak cabut ilmumu?! Wes pamit!! Assalamualaikum!!�. Kemudian dia pergi, --- Wali pertama setelah Jibril pergi yang datang menghampiri kami adalah Begawan Ismoyo, tutur katanya sangat lembut dan penuh senyum, tetapi waktu itu dia tidak tersenyum . . . masih dengan suaranya yang lembut �Biyen wes dikandani toh, nek kena santet ojo dibalekke, nek kena santet kui diresiki rasah dibalekke, mau kae sek nyeneni malaikat jibril�, Setelah diberitahu oleh Syekh Begawan Ismoyo tentang kemarahan Gusti Pangeran lewat malaikat jibril, kami menangis sakit sekali, sampai sekarang masih terbekas rasa yang bercampuran itu. Sesungguhnya kami sangat takut padamu ya Allaah . . . Yang kurasakan, ku ingin mati . . . tapi diriku takut sekali mati . . . berkali-kali ku sudah menyaksikan bagaimana neraka, kembali dengan keringat deras sekali seperti diguyur air satu ember. Untung saja Gunung Merapi masih duduk di tempat tidak digunakan oleh Malaikat Jibril untuk dilemparkan ke kami. Kemudian wali-wali dan para Syekh lainnya juga memberitahu hal yang sama dengan gayanya yang berbeda-beda, cukup singkat, tegas, jelas. --- Begawan Ismoyo Dia adalah wali, hidup pada jaman Nabi Daud, orangnya sangat lembut dan murah senyum . . . cara bicaranya seperti ketika berbicara menghadapi anak sendiri yang dia sayangi, sangat lembut . . . Syekh Jambu Karang Saya tidak begitu ingat tempat tinggalnya, di sekitar pemalang. Dan dia sudah hidup dan berada di Jawa sebelum Syekh Jumadil Kubra memerintah Sunan Ampel untuk menyebarkan ilmunya dan memberitahu dia sebagai perintis wali di daerah Jawa dan menyampaikan pesan dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Beliau masih hidup dan belum wafat hingga sekarang. Orangnya tegas tanpa ekspresi. Syekh Bale-bale Hobinya adalah tidur di bale-bale, kemudian menjadi namanya. Syekh Bela-bolu Hobinya adalah memakan keledai, dia menaiki kuda. Orangnya begitu murah senyum dan lembut tutur katanya. Senang makan kedelai kemudian dijuluki Syekh Bela-bolu. Pangeran Sambernyowo Adalah pangeran dari kerajaan Surakarta. Hobi dan senang melihat peperangan, selalu menggebrak tempat yang didudukinya sambil tertawa terbahak-bahak dan menyalami kami ketika datang. Bahkan dia hampir merusak kursi kayu yang dia duduki sendiri dengan gebrakan tangannya. Kata yang teriang ketika dia datang pertama kali, �Ha ha ha ha!! Wes sue ora perang aku, kangen perang meneh ha ha ha ha!!. Mbah Dasuki Generasi sebelum Pakdhe ku. Beliau wafat tahun 2000. Seorang Wali Perang, apa yang ia ucapkan akan terjadi, seperti mencangkul tanah kemudian menjadi emas. Beberapa peristiwa yang sering diceritakan Ibuku dan Pakdheku tentangnya. Saat kecil dia keluar rumah, dan melihat ada Penjual Gethuk (makanan khas jawa yang terbuat dari ketela) dan meminta potongan makanan itu. Tapi si penjual tidak memperbolehkannya, kemudian dia berteriak, �Lindhu!!�. Gempa lah seketika tempat itu. Karamah kasat mata yang paling sering Kami lihat adalah dari Beliau, Dia yang mengatakan pada Kami ilmu Ngerogoh Sukmo bukan suatu kekuatan yang luar biasa, mukjizat atau sesuatu ilmu yang mengagumkan, dibanggakan. Jika ingin pergi ke tempat lain adalah seluruh anggota tubuh, bukan ruhnya saja. Yang pertama niat, memohonlah kepada Allah, dan ucapkan La haula Wa La Quwwatta Illa Billah. Maka Sampailah pada tempat tujuanmu. Kemana pun dan kapan pun tempat yang kau tuju. Pakdhe-Ku Dia yang menunjukkan jalannya padaku, kelak Aku juga ingin mampu berpindah tempat kemanapun ingin pergi. Dia juga mampu berubah bentuk menjadi seekor binatang. Sistem perlindungan yang digunakan jika terdesak dari musuh. Tapi tak pernah dia gunakan. Kata-kata beliau yang paling sering diucapkan kepadaku adalah agar berhati-hati kelak. Jangan meremehkan musuhmu. Ingat Gusti Pangeran, Tuhan Allaah, dunia ini tempat dan kesempatan satu-satunya untuk bersusah-susah. Para Nabi sudah menyampaikan kewajibanmu kelak, Jika terdesak perang Para Wali sudah menuntunmu dan selalu dibelakangmu dan Sunan Giri sudah menjelaskan. Lebih rajin ibadahmu, susah kalau jauh dari Allaah. Tapi Aku masih sering ngeyel dan malas, terutama main di depan kompi dan depresi. Ada 60-an wali dan Syekh dari berbagai zaman yang telah mengunjungi kami, mereka mengucapan salam dan berdecak kagum melihat peperangan ini. Terkait:
|
![]() |
|
|