Istilah "setan budeg", "setan keder", atau sebutan lainnya, muncul dari warga setempat, untuk menyebut lokasi perlintasan kereta api yang sering memakan korban. Karena katanya, si korban seolah tak menghiraukan kereta yang bakal lewat dalam hitungan detik. Ia tetap melangkah (atau menjalankan kendaraannya), kendati sudah diperingatkan klakson lokomotif yang bersuara keras itu, atau orang-orang sekitar tempat kejadian.
Fenomena macam apakah ini?
Fisikawan Johannes Surya punya jawaban lain. Menurutnya berdasarkan teori fisika, ketika KA melintas maka tekanan udara di sisi KA atau di depan kendaraan yang berhenti menunggu KA lewat akan mengecil. Sebaliknya, tekanan udara di belakang kendaraan itu membesar, yang mendorong orang ke depan. Wallahualam.
Yang jelas, aku saat menunggu kereta api lewat, posisiku tetap berada sebelum pintu kereta. Menunggu dengan sabar. Jangan sampai kita melewatinya, karena kita bisa tergoda untuk menerobos, karena merasa, kereta masih jauh. Padahal bisa DUAAARRR
Semoga kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya
mari gan kasih

dan

jgn lupa bagi yg suka..
jgn di lempar
SALAM PENCINTA CERITA SETAN...